Jakarta (SIB)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melepas bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza, Palestina. Bantuan yang dibawa pesawat Hercules milik TNI AU itu meliputi berbagai kebutuhan, mulai logistik, sandang, alat medis, hingga obat-obatan dengan jumlah berat sekitar 51 ton.
"Dari sini kita akan bawa lewat Jeddah, Jeddah berhenti menunggu antrean untuk masuk ke El Arish (Mesir), dari El Arish nanti baru dibawa ke Gaza," kata Jokowi kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (4/11). Dia didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Menlu Retno LP Marsudi.
Jokowi mengatakan, berbagai barang bantuan yang dikirimkan ke Jalur Gaza disesuaikan dengan kebutuhan rakyat Palestina di sana. Terutama, pemenuhan kebutuhan dasar, seperti air, makanan, dan obat-obatan. "Misalnya penjernih air minum yang di sana banyak sekali kesulitan mengenai air bersih, ini kita siapkan."
Kemudian kebutuhan penting lainnya bagi rakyat Palestina di Gaza, yakni alat-alat medis juga turut dikirim karena sangat dibutuhkan rumah sakit di Gaza. "Juga disiapkan selain bahan makanan yang memang diperlukan, termasuk di dalamnya obat-obatan tapi juga obat-obatan disesuaikan yang tidak memerlukan penyimpanan yang sulit," ucap Jokowi.
Menurut Jokowi, pelepasan bantuan untuk rakyat Palestina di Gaza itu seiring dengan tingginya antusiasme dan rasa solidaritas dari masyarakat Indonesia. Sehingga bantuan dari berbagai pihak terus bergulir.
"Ini kita melihat bahwa antusiasme, banyak sekali yang ingin menyalurkan bantuannya sehingga ini akan kita akomodasi karena masuknya ke sana juga tidak mudah. Kalau pemerintah itu lebih gampang sehingga kita terbuka, dan kita harapkan tahap kedua sesegera mungkin," ujar Jokowi.
Setop Perang di Gaza
Terpisah Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid juga angkat bicara mengenai usulan supaya Israel memberikan jeda kemanusiaan selama perang melawan rakyat Gaza. Diketahui, usulan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken.
Meutya memandang jeda kemanusiaan itu tak akan menghentikan perang. Selain itu, jumlah korban yang merupakan rakyat Gaza akan terus meningkat.
"Jeda kemanusiaan tidak akan menghentikan bertambahnya jumlah korban, bisa jadi menambah lebih banyak korban. 120 negara di dunia termasuk Indonesia dalam Majelis Umum PBB telah bersuara agar serangan Israel ke Gaza dihentikan dan bantuan kemanusiaan segera disalurkan," kata Meutya dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/11).
Meutya menerangkan, saat ini sebanyak 9 ribu rakyat Palestina yang berada di Gaza telah menjadi korban. Sehingga, dia mendorong agar peperangan segera dihentikan supaya tak ada lagi korban berjatuhan.
"Saat ini korban rakyat Palestina di Gaza sudah melebihi angka 9.000 jiwa. Satu-satunya cara untuk menghentikan bertambahnya korban adalah Israel menghentikan perang terhadap rakyat Gaza." tegasnya.
Politikus Partai Golkar ini mendukung sepenuhnya upaya pemerintah Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo yang terus gigih membantu rakyat Palestina melalui berbagai jalur diplomasi seperti DK PBB, Majelis Umum PBB, Sidang Darurat OKI, dan berbagai pertemuan bilateral, termasuk pengiriman bantuan makanan obat-obatan bagi rakyat Gaza yang telah dimulai Sabtu (4/11) di Lanud Halim Perdana Kusumah, Jakarta.
"Saya pun mendukung berbagai aksi masyarakat yang bisa berdampak positif bagi rakyat Palestina. Selain memberikan dukungan melalui aksi unjuk rasa, bersama-sama kita berikan sumbangan melalui lembaga-lembaga zakat yang akan langsung dikirimkan ke rakyat Palestina di Gaza," tegasnya.
Meutya Hafid diketahui merupakan satu-satunya anggota DPR RI Perempuan yang pernah terjun langsung ke Gaza untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Meutya Hafid pun menemui Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan Pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh, untuk menegaskan posisi Indonesia yang konsisten Pro Palestina.
Kapal Rumah Sakit
Sementara itu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan , TNI akan mengirim kapal rumah sakit (RS) untuk membantu warga Palestina.
Kapal RS itu akan bersiaga di perairan sekitar Gaza.
"TNI siap mengirim kapal rumah sakit untuk standby di sana untuk memberi bantuan lebih banyak," katanya di Pangkalan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Sabtu (4/11).
Prabowo mengatakan saat ini tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah Mesir.
"Begitu Mesir mengizinkan kita akan kirim (kapal RS)," kata Prabowo. (Republik.co.id/detikcom/CNNI/c)