Minggu, 22 Desember 2024
Krisis Makin Parah

Ribuan Warga Gaza Ambil Paksa Makanan di Gudang PBB

* Israel Terus Bombardir Gaza, Lancarkan Serangan Udara Dekat RS Indonesia
Redaksi - Senin, 30 Oktober 2023 08:56 WIB
349 view
Ribuan Warga Gaza Ambil Paksa Makanan di Gudang PBB
(Foto: AFP)
BAWA  BAHAN MAKANAN: Warga Gaza memaksa masuk dan membawa bahan makanan dari gudang Badan Pekerja dan Pemulihan (UNRWA) PBB untuk Pengungsi Palestina, Sabtu (28/10) di Deir al-Balah, Jalur Gaza.
Jalur Gaza (SIB
Ribuan warga Gaza, Palestina merangsek memasuki gudang bahan makanan milik Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) berebut mengambil bahan-bahan kebutuhan pokok.
UNWRA menyebut, ribuan masyarakat Gaza itu masuk ke gudang pusat distribusi bantuan. Barang-barang yang menjadi rebutan demi bisa bertahan hidup antara lain tepung hingga bahan pokok lain.
"Ini adalah tanda yang mengkhawatirkan, di mana tatanan sipil mulai rusak setelah tiga minggu perang dan pengepungan ketat di Gaza," tulis pernyataan resmi UNRWA, dikutip dari Reuters, Minggu (29/10).
Menurut laporan AFP, salah satu gudang yang jadi sasaran warga terletak di pusat kota Deir al-Balah. Gudang tersebut digunakan untuk menyimpan pasokan bantuan kemanusiaan yang mulai memasuki Gaza dari wilayah Mesir pada 21 Oktober lalu.
"Ribuan orang memasuki secara paksa sejumlah gudang penyimpanan UNRWA dan pusat-pusat penyaluran bantuan di wilayah pusat dan selatan Jalur Gaza, mengambil tepung terigu dan barang-barang kebutuhan pokok lain seperti alat-alat kebersihan," demikian pernyataan UNRWA.
Celakanya, pasokan bantuan ke Gaza diklaim terhenti sejak Israel mulai membombardir wilayah tersebut. Padahal, Gaza membutuhkan sedikitnya 100 truk bantuan berupa bahan makanan, air bersih, hingga obat-obatan setiap harinya untuk mengatasi krisis kemanusiaan.
Ada beberapa negara yang sudah mengirimkan bantuan ke Palestina di tengah gempuran Israel, antara lain Turki, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, dan Yordania. Bantuan juga datang dari Tunisia, Rwanda, hingga India.



Serangan Udara
Sementara itu, Israel terus membombardir Gaza. Pesawat-pesawat tempur Israel dilaporkan melancarkan serangan udara di dekat Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara.
Dilansir Anadolu Agency, Minggu (29/10), tidak ada informasi mengenai korban jiwa. Al-Aqsa TV, media penyiaran yang berafiliasi dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan serangan udara tersebut juga menargetkan kamp pengungsi al-Bureij di Gaza tengah.
Bentrokan juga dilaporkan terjadi antara pejuang perlawanan Palestina dan pasukan Israel di berbagai wilayah di Gaza utara.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam mengatakan, para pejuangnya melawan invasi darat Israel di daerah Beit Hanoun di Gaza utara dan timur kamp al-Bureij.
Kelompok Palestina lainnya yang berbasis di Gaza, Jihad Islam juga mengatakan, para pejuangnya menghadapi upaya pasukan Israel untuk maju ke Gaza.
Tentara Israel pada hari Jumat memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan lintas batas oleh Hamas.
Konflik meningkat secara dramatis setelah sayap militer Hamas melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober dengan menembakkan ribuan roket dan mengirimkan ratusan pejuang ke kota-kota Israel.
Israel menanggapinya dengan serangan udara dan artileri tanpa henti di Jalur Gaza, dan pemerintah mengumumkan bahwa mereka sedang mempersiapkan serangan darat untuk membasmi Hamas.
Lebih dari 8.700 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk setidaknya 7.326 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza bergulat dengan kekurangan makanan, air, dan obat-obatan akibat pemboman udara besar-besaran Israel dan blokade total terhadap wilayah kantong tersebut.


Baca Juga:


Jaringan Internet Berangsur Pulih
Sementara itu, akses komunikasi dan internet secara bertahap telah pulih di jalur Gaza. Beberapa media, saat ini melaporkan bahwa telepon hingga internet sudah bisa diakses di sejumlah tempat di Gaza. Pada Jumat (27/10) telepon hingga jaringan internet memang sempat terputus setelah Israel mengumumkan perluasan serangan militer di Gaza. Dilansir Al Jazeera, Minggu (29/10), NetBlocks juga mengonfirmasi konektivitas internet Gaza saat ini berangsur pulih.
Pengguna media sosial hingga awak jurnalis yang meliput peperangan di wilayah itu kini bisa terhubung ke internet menggunakan wifi. Tidak perlu waktu lama, masyarakat yang terjebak di Gaza langsung menghubungi keluarga mereka setelah internet dan jaringan komunikasi dipulihkan secara bertahap.
Bagi orang-orang di wilayah itu, selama 24 jam terakhir menjadi masa paling sulit sejak pecah perang antara Palestina dan Israel. Hal ini terjadi karena orang-orang di Gaza tidak dapat berkomunikasi dengan keluarga tidak lama setelah serangan udara Israel mengepung mereka.
Sementara itu, perusahaan Telekomunikasi Palestina juga memastikan layanan telepon rumah, seluler, dan internet secara bertahap telah pulih. Hal ini diumumkan oleh mereka melalui cuitan di X.
"Dengan tekun mengatasi kerusakan pada infrastruktur jaringan internal dalam kondisi yang menantang," cuit lembaga itu.


Baca Juga:


TARIK DIPLOMAT
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai penjahat perang. Pernyataan Erdogan itu pun direspons Israel dengan menarik diplomatnya di Turki.
Dilansir BBC, Minggu (29/10), Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen menyampaikan penarikan diplomatnya dari Turki melalui X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Penarikan mundur itu sebagai langkah untuk menilai kembali hubungan diplomatik antara Israel dan Turki.
"Mengingat pernyataan serius yang datang dari Turki, saya telah memerintahkan kembalinya perwakilan diplomatik dari sana untuk melakukan evaluasi ulang terhadap hubungan antara Israel dan Turki," kata Cohen.
Sementara, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Israel memiliki "tentara paling bermoral di dunia". Dia juga memperingatkan untuk tidak sembarang menuduh negaranya sebagai penjahat perang.
"Jangan menuduh kami melakukan kejahatan perang. Jika Anda berpikir bahwa Anda dapat menuduh tentara kami melakukan kejahatan perang, itu adalah kemunafikan. Kami adalah tentara yang paling bermoral di dunia," ujar Netanyahu.
Dia menambahkan Pasukan Pertahanan Israel mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi warga sipil. Netanyahu juga menuduh Hamas melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan "menggunakan rakyat mereka sebagai tameng manusia".



Pernyataan Erdogan
Erdogan sebelumnya mengutuk keras Israel dan menyebut negara tersebut telah melakukan kejahatan perang. Erdogan pun menyatakan Türki akan mendeklarasikan Israel sebagai penjahat perang kepada dunia.
Dilansir Agency Anadolu, hal itu disampaikan Erdogan pada "Pertemuan Besar Palestina", sebuah demonstrasi pro-Palestina di Istanbul. Dengan tegas, Erdogan menyatakan bahwa Israel merupakan penjahat perang.
"Israel, kami juga akan menyatakan Anda sebagai penjahat perang kepada dunia, kami sedang mempersiapkannya, dan kami akan memperkenalkan Israel kepada dunia sebagai penjahat perang," kata Erdogan. (**)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru