Kamis, 26 Desember 2024

Sempurnakan Platform SmartASN, KemenPAN-RB Ambil Ilmu dari Inggris

Redaksi - Jumat, 27 Oktober 2023 10:39 WIB
218 view
Sempurnakan Platform SmartASN, KemenPAN-RB Ambil Ilmu dari Inggris
Foto: Ist/harianSIB.com
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Abdullah Azwar Anas
Jakarta (SIB)
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas yakin SmartASN dapat mengubah mindset pegawai. Anas juga berharap platform ini mampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
Untuk menciptakan SDM yang unggul, Azwar Anas pun sempat mengirim KemenPAN-RB untuk belajar di beberapa negara Eropa bersama mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair.
"Beliau (Tony) mengajak tim KemenPAN-RB untuk langsung belajar ke dapurnya di Inggris, GDS (Government Digital Services) yang di mana Jepang belajar dari negara itu. Dan kita juga diajak oleh Pak Tony Blair ke Estonia," ujar Anas di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (25/10).
Anas juga menambahkan saat belajar di Inggris, tim KemenPAN-RB juga bertemu dengan Menteri Keuangan Australia dan Government Service Australia yang sama-sama belajar di GDS. Menurutnya, kesulitan yang dialami oleh Inggris terkait web service sebelumnya, saat ini tengah dirasakan di Indonesia.
"Ada ribuan web services bagi mereka kemudian mereka harus segera compress menjadi 75 web services saja. Kita hari ini menghadapi tantangan yang sama, ego sektoral begitu kuat karena mereka menyatakan aplikasi yang kami punya yang paling baik, yang paling user friendly," tambahnya.
Ini menjadi tantangan bagi Anas dan semua pihak terkait untuk dapat menyelesaikan tantangan ini. Ia mengatakan jika sukses menghadapi masalah ini, maka Indonesia akan menjadi negara terbesar pertama di dunia yang mampu mengerjakannya ini dengan baik.
"Kendala tantangan ini juga dihadapi oleh banyak negara termasuk Inggris. Tapi mereka menguji kepada kita, jika kita bisa mengerjakan ini, maka negara terbesar pertama di dunia yang bisa mengerjakan ini dengan baik," terangnya.
Anas menekankan penyempurnaan SmartASN harus cepat dan bisa segera dinikmati oleh para pegawai, sehingga ke depannya tidak boleh ada banyak aplikasi agar dalam proses mengukur kinerja pegawai bisa lebih terintegrasi.
"Saya kemarin zoom dengan Kepala BKN (Badan Kepegawaian Negara) ternyata khusus kinerjanya masih perlu ada diskusi lagi, karena portal yang dimiliki oleh BKN sudah diakses oleh 500 Kementerian/Lembaga. Kita lihat nanti, mana yang oke mana yang tidak, kalau ok nanti itu kita sempurnakan," tambahnya.
Anas mengatakan adanya SmartASN ini merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo yang menginginkan percepatan pengintegrasian berbagai layanan. Mengingat ada lebih dari 27 ribu aplikasi yang saat ini berserakan.
"Jadi arahan Bapak Presiden, kita diminta langkah-langkah percepatan pengintegrasian berbagai layanan. Ada tujuh prioritas layanan yang Presiden memerintahkan untuk segera diintegrasikan, karena banyaknya ribuan, lebih dari 27 ribu aplikasi yang berserakan," terang Anas.
Pemerintah melalui Deputi ASN KemenPAN-RB mencoba mengintegrasikan layanan di sektor layanan ASN. SmartASN nantinya akan menjadi 'rumah' bagi ribuan aplikasi.
"KemenPAN-RB mengintegrasikan layanan di sektor layanan ASN. Nah, namanya SmartASN, nanti ratusan aplikasi bahkan ribuan nanti di lingkungan ASN akan dijadikan satu di platform ini," ujar Anas.
SmartASN merupakan aplikasi yang nantinya berfungsi sebagai platform pengelolaan kepegawaian Aparatur Sipil Negara (ASN). Aplikasi ini dikenalkan sebagai platform layanan kepegawaian dan praktik-praktik pengembangan.
Nantinya, dalam aplikasi SmartASN akan disediakan banyak fitur yang dapat membantu pegawai dalam mengembangkan potensi diri agar semakin siap bersaing. (**)



Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru