Jumat, 14 Maret 2025

Sudah Cek Rekening, NasDem Bantah Terima Uang Kasus Korupsi SYL

* Pertimbangkan Somasi Alexander Marwata
Redaksi - Minggu, 15 Oktober 2023 08:49 WIB
389 view
Sudah Cek Rekening, NasDem Bantah Terima Uang Kasus Korupsi SYL
Suara.com/Dea
Bendahara Partai NasDem Ahmad Sahroni memberikan keterangan soal aliran dana dari SYL yang disebut Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Sabtu (14/10/2023). 
Jakarta (SIB)
Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni menegaskan tidak ada uang diduga hasil korupsi mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengalir ke partai. Sahroni mengklaim telah mengecek rekening resmi partai.
"Saya selaku Bendahara Umum Partai membantah apa yang disampaikan pimpinan KPK, oleh Pak Alex Marwata (Wakil Ketua KPK Alexander Marwata), terkait dengan aliran dana ke Partai NasDem," ucap Sahroni dalam konferensi pers di markas NasDem, Sabtu (14/10).
Sahroni mengatakan langsung melakukan pengecekan di rekening Partai NasDem setelah Alexander Marwata menyebut ada dugaan aliran dana korupsi SYL ke partai.
"Saya sampaikan dari tadi malam, Pak Alex menyampaikan bahwa Tersangka Pak Syahrul Yasin Limpo ada terkait aliran dana ke Partai NasDem, sekali lagi, aliran dana ke Partai NasDem," ucap Sahroni.
"Saya sebagai Bendahara Umum DPP menyatakan membantah, bahwa tidak ada aliran terkait yang disampaikan oleh Pak Alex Marwata. Saya selaku Bendahara Umum tadi malam sudah mengecek langsung ke rekening partai, resmi rekening partai," imbuh Sahroni.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini menyayangkan pernyataan Alexander Marwata. Menurutnya, pernyataan Alexander Marwata soal ada dana korupsi SYL mengalir ke partai, dan langsung mengarah pada Partai NasDem, hanyalah asumsi.
"Bahwa kami tidak pernah menerima aliran dana dari yang Pak Alex sampaikan. Yang kita sayangkan, kenapa mengasumsikan langsung bahwa aliran tersebut ke Partai NasDem," pungkas Sahroni.


Busuk Banget
Ahmad Sahroni menyayangkan pernyataan Alexander Marwata tersebut. Sahroni menilai pernyataan itu tendensius.
"Ini sangat merugikan kami karena secara terbuka Pak Alex menyampaikan ini sebagai informasi yang diduga ada aliran ke partai," kata Sahroni .
Sahroni mempertanyakan bukti dari pernyataan pimpinan KPK tersebut. Dia mengatakan pernyataan KPK itu membuat partainya seolah-olah sangat kotor.
"Yang saya sayangi lagi, kenapa mesti kok seolah-olah penyampaian Pak Alex ini tendensius ke partai kami. Kenapa benci bener, kok seolah-olah kita ini busuk banget," katanya.
Menurut Sahroni, NasDem telah meminta seluruh kadernya tidak melakukan korupsi. Perintah tersebut juga ditekankan kepada SYL saat menjabat Menteri Pertanian.
"Kita tidak pernah menyuruh, ketua umum apalagi, menyuruh pembantu Presiden suruh korupsi," katanya.


Pertimbangkan Somasi
Terkait pernyataan tersebut Partai NasDem mempertimbangkan melayangkan somasi terhadap Alexander Marwata.
"Kami mempertimbangkan untuk somasi Pak Alex Marwata dengan ucapannya. Kami mempertimbangkan," ucap Ahmad Sahroni.
Sahroni mengatakan partainya tak pernah memerintahkan SYL untuk korupsi dan meminta SYL menyetorkan uang hasil korupsi ke partai. Dia mengatakan NasDem telah dirugikan oleh ucapan Alexander Marwata.
"Kami sudah rugi di hadapan publik, seolah-olah partai kami ini adalah partai korupsi," ucapnya.


Baca Juga:
Dukung Proses Hukum
Ahmad Sahroni mengatakan, Partai NasDem mendukung proses hukum yang sedang berjalan terhadap kadernya SYL. NasDem menilai lebih baik jika SYL bisa segera diadili.
"Kita jangan berburuk sangka pada hal-hal yang terjadi pada SYL sendiri. Dia sudah tersangka sekarang ini, proses penegakan hukum berjalan. Kita dukung KPK melakukan penegakan hukum kepada Pak SYL. Lebih cepat diadili lebih baik, supaya terang benderang pada proses yang dilakukan Pak SYL," kata Ahmad Sahroni.
Sahroni mengatakan dugaan penerimaan uang oleh Syahrul Yasin Limpo sudah terungkap ke publik. Dia menegaskan tidak mengetahui terkait hal itu.
"Kan teman-teman sudah lihat berapa penerimaan yang dilakukan Pak SYL, apa partai tahu? Nggak tahu. Tapi pada saat ada bantuan, ada disinyalir, diduga bahwa ada aliran seolah-olah ke partai, kan ini menjustifikasi bahwa kita itu seolah-olah memberikan perintah untuk korupsi," ujarnya.
"Sayang seribu sayang, partai kita dirugikan atas informasi yang dilakukan oleh pimpinan KPK Pak Alex Marwata," tambahnya. (**)


Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru