Sabtu, 15 Maret 2025

Hasil Survei, Ganjar Ungguli Semua Simulasi Capres

* Elektabilitas Anies Turun Usai Pilih Cak Imin Bacawapres
Redaksi - Selasa, 03 Oktober 2023 09:53 WIB
407 view
Hasil Survei, Ganjar Ungguli Semua Simulasi Capres
(Instagram @aniesbaswedan, @prabowo, dan @ganjarpranowo)
Foto: Kolase Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. 
Jakarta (SIB)
Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo unggul dalam semua simulasi capres 2024 yang dilakukan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia khusus wilayah Jawa Timur. Diketahui, Ganjar juga unggul saat berhadapan dengan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Pada simulasi tiga nama bacapres, Ganjar unggul dengan hasil survei mencapai 43,9 persen, sedangkan Prabowo Subianto sebesar 33,8 persen, dan Anies Baswedan 14,4 persen.
"Dari survei tersebut, sebanyak 8,0 persen belum menunjukkan pilihan," kata Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan tertulis, Senin (2/10).
Indikator juga mencoba membuat simulasi nama-nama yang mungkin pantas berpasangan dengan Ganjar Pranowo, yakni sejumlah 19 nama. Hasilnya, Erick Thohir meraih 17,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 15,1 persen, Mahfud MD 11,5 persen, serta Ridwan Kamil 9,2 persen.
Ada juga Sandiaga Uno 7,1 persen, Gibran 5,5 persen, Muhaimin Iskandar 4,9 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 4,8 persen. Sementara nama lain kurang dari 4 persen dan 15,2 persen lainnya belum menjawab.
Burhanuddin mengatakan Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa dengan potensi pemilih sekitar 16 persen dari total pemilih di Indonesia. Besarnya potensi pemilih di Jawa Timur ini menjadi daya tarik tersendiri terlebih menjelang pemilihan umum presiden.
Ia meneruskan berdasarkan hasil empat pilpres sejak 2004 hingga 2019, pemenang pilpres selalu merupakan pasangan yang juga unggul di Jawa Timur selain di wilayah potensial lain. Artinya, Jawa Timur merupakan salah satu kunci kemenangan dalam Pilpres.
"Untuk memenangkan pilpres, tidak bisa tidak, pasangan calon dan timnya harus memperhitungkan Jawa Timur sebagai salah satu prioritas," ungkapnya.
Sebagai informasi, metodologi survei menggunakan populasi seluruh warga negara Indonesia di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Adapun penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1810 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.810 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-moe) sekitar 2.4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).


Turun
Sementara itu, Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap elektabilitas bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menurun pasca deklarasi Anies-Cak Imin (AMIN). Hasil survei LSI Denny JA menyebut elektabilitas Anies menurun setelah memilih Muhaimin Iskandar sebagai bacawapres.
Survei digelar 4-12 September 2023 terhadap 1.200 responden. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Pemilihan sampel dilakukan dengan multistage random sampling dan dilengkapi dengan riset kualitatif dengan margin of error sekitar ±2,9%. Survei ini dilakukan dua hari setelah deklarasi Anies Baswedan dan Cak Imin (AMIN).
Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby mengatakan elektabilitas Anies menurun dari angka 19,7% pada Agustus menjadi 14,5% di September. Dia menyebut elektabilitas Anies menurun 5,2% setelah memilih Cak Imin sebagai bacawapres.
"Anies elektabilitasnya justru turun pascadeklarasi, pascamemilih Cak Imin sebagai cawapres justru elektabilitas Anies menurun, dari Agustus 19,7% turun ke 14,5%, jadi turunnya kurang lebih 5,2% setelah Cak Imin dipilih cawapresnya Anies," kata Adjie dalam pemaparannya, Senin (2/10).
"Elektablitas Anies menurun 5,2% setelah pilih Muhaimin sebagai bacawapres," imbuhnya.
LSI Denny JA menyebut elektabilitas Anies menurun karena Cak Imin kalah populer dibanding Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dia menyebut tingkat kesukaan terhadap AHY di angka 68,3% sementara Cak Imin 61,5%.
"Muhaimin kalah populer dan kalah disukai dibandingkan AHY. AHY popularitas di angka 65,9%, Cak Imin hanya di angka 49%. AHY tingkat kesukaan 68,3% Cak Imin yang suka 61,5%," ungkapnya.


Elektabilitas Capres
Diketahui, LSI Denny JA memaparkan simulasi 3 nama bacapres teratas. Prabowo unggul di angka 39,8%, Ganjar Pranowo 37,9% sementara Anies Baswedan 14,5%.
"Jawabannya Pak Prabowo masih perkasa di urutan pertama di angka 39,8%, kemudian disusul Pak Ganjar Pranowo capres dari PDIP dengan angka 37,9%, kita lihat ini selisih tipis ya, tidak terlalu signifikan perbedaannya tapi angka absolut Pak Prabowo masih di atas Pak Ganjar, Pak Anies sendiri di angka di angka 14,5%," kata Adjie.
-Prabowo Subianto 39,8%
-Ganjar Pranowo 37,9%
-Anies Baswedan 14,5%
Tidak tahu/tidak jawab 7,8%
tak mau ambil pusing


Baca Juga:
Namun, Bakal calon presiden Anies Baswedan menyatakan tidak mau ambil pusing soal perolehan elektabilitas berdasarkan hasil survei yang belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di wilayah Jawa Timur.
"Kami yang penting menjangkau, bertemu, silaturahim, dan memberikan penjelasan soal tujuan pada semua masyarakat karena angka-angka itu bisa gonta-ganti," kata Anies dalam keterangannya di Surabaya, Senin (2/10).
Hal itu disampaikan Anies usai menghadiri acara "Sidosermo Bersholawat Dalam Rangka Maulid Akbar Sekaligus Haul Assayyid Sulaiman Mojoagung Jombang di lingkungan Pondok Sidosermo, Surabaya, Minggu (1/10) malam.
Dia tak memungkiri acap kali mendapatkan pertanyaan soal perolehan elektabilitas pada tabel survei untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ia mengatakan hasil suatu survei merupakan kondisi atau potret angka yang terjadi sebelum berlangsungnya agenda konstelasi politik.
"Sementara pemilu itu potret di tanggal 14 Februari, surveinya boleh naik turun," ucapnya.
Perolehan elektabilitas pada hasil survei Pilpres 2024 disebutnya sama ketika dirinya mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Pengalaman kami ketika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta tidak ada satu survei pun yang pernah menempatkan kami nomor dua, apalagi nomor satu, semuanya menempatkan nomor tiga," ucapnya.
"Apakah benar hasilnya seperti itu? Ternyata tidak," lanjutnya.
Karenanya, Anies menyatakan tak mau terpaku pada hasil survei, namun ingin fokus bersama bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar dan para jajaran partai di Koalisi Perubahan untuk mewadahi aspirasi rakyat, sekaligus menyusun langkah pemenangan di Pilpres 2024.
"Kami sekarang konsentrasi untuk menjangkau semua, sosialisasi semua, karena saya yakin bahwa rakyat Indonesia menginginkan adanya keadilan, menginginkan adanya pembaharuan dan itu yang kami tawarkan, kami sosialisasikan," ucapnya. (detikcom/Antara/d)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru