Kamis, 19 Desember 2024

Pakistan Tuding Intelijen India di Balik Bom Bunuh Diri Saat Maulid Nabi

Redaksi - Senin, 02 Oktober 2023 10:00 WIB
233 view
Pakistan Tuding Intelijen India di Balik Bom Bunuh Diri Saat Maulid Nabi
Foto: REUTERS/Stringer
Seorang pria, yang terluka dalam ledakan di Mastung, menerima pertolongan pertama di rumah sakit di Quetta, Pakistan 29 September 2023. 
Islamabad (SIB)
Bom bunuh diri saat perayaan Maulid Nabi di Pakistan menewaskan lebih dari 50 orang. Pemerintah Pakistan menuding badan intelijen India terlibat dalam aksi bom bunuh diri ini.
Dilansir Reuters, Minggu (1/10), para pejabat Pakistan telah lama menuding India mensponsori kelompok-kelompok kekerasan di Pakistan. Kendati demikian, tudingan itu selalu dibantah India.
"Masyarakat sipil, militer dan semua lembaga lainnya akan bersama-sama melakukan serangan terhadap unsur-unsur yang terlibat dalam bom bunuh diri Mastung," kata Menteri Dalam Negeri Sarfaraz Bugti kepada media di ibu kota Balochistan, Quetta.
"RAW terlibat dalam serangan bunuh diri itu," tambahnya, merujuk pada badan intelijen Research & Analysis Wing (RAW) India. Dia tidak memberikan rincian atau bukti atas dugaan keterlibatan intelijen India tersebut.
Kementerian Luar Negeri India dan juru bicara pemerintah belum menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan.
Diberitakan sebelumnya, lebih dari 50 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam dua serangan bom bunuh diri di Pakistan saat perayaan Maulid Nabi pada Jumat (29/9).
Ledakan terjadi di dekat sebuah masjid yang berlokasi di barat daya Provinsi Balochistan, ketika orang-orang berkumpul untuk merayakan Maulid Nabi, hari kelahiran Nabi Muhammad.
Tak hanya itu, serangan kedua juga terjadi pada hari Jumat di sebuah masjid di utara Khyber Pakhtunkhwa. Serangan itu menewaskan sedikitnya 5 orang.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut.
Meningkatnya serangan militan di provinsi-provinsi barat Pakistan telah membayangi persiapan pemilu dan kampanye publik menjelang pemilu nasional pada bulan Januari. Namun hingga saat ini serangan-serangan tersebut sebagian besar menargetkan pasukan keamanan.
Taliban Pakistan (TTP), yang bertanggung jawab atas beberapa serangan paling berdarah di Pakistan sejak pembentukan kelompok tersebut pada tahun 2007, membantah bertanggung jawab atas ledakan hari Jumat tersebut. (detikcom/c)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru