Sabtu, 19 April 2025

Luhut Kembali Bicara soal OTT KPK: Untuk Apa Kalau Bisa Kita Cegah

Redaksi - Sabtu, 30 September 2023 09:36 WIB
278 view
Luhut Kembali Bicara soal OTT KPK: Untuk Apa Kalau Bisa Kita Cegah
(dok. Andhika Prasetia/detikcom)
Luhut Binsar Pandjaitan di Hub Space 2023.
Jakarta (SIB)
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan kembali bicara soal operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, langkah antisipasi seperti pencegahan korupsi seharusnya lebih banyak dilakukan.
Hal itu disampaikan Luhut dalam acara Hub Space 2023 di JCC Senayan, Jumat (29/9). Dalam sesi itu, Luhut berbicara soal belanja pemerintah.
"Berkali-kali saya sampaikan itu, tapi banyak yang nyinyir juga, 'Wah Pak Luhut ndak setuju OTT ya.' Saya bukan nggak setuju OTT, untuk apa OTT kalau bisa kita cegah OTT," ucap Luhut.
Luhut menuturkan soal upaya pemerintah mencegah tindakan korupsi. Salah satunya, kata dia, mencegah adanya korupsi dengan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri pada belanja pemerintahan.
"Banyak teman-teman tidak menyadari belanja pemerintah Rp 1.600 triliun, tiap tahun cenderung naik. Itu sekarang bertahap kami masukan ke e-katalog dan tahun lalu 35%, tahun ini 85%. Nah itu membangun UMKM kita banyak, karena semua kita wajibkan buatan dalam negeri 65%," jelasnya.
"Itu kita lihat sekarang makin banyak UMKM tumbuh. Tentu tidak sempurna, menurut hemat saya penghematan bisa 30% dengan itu semua, sehingga itu bisa mengurangi korupsi," lanjutnya.
Lebih lanjut, Luhut menuturkan saat ini pemerintah telah berkolaborasi dengan KPK untuk menyusun program pencegahan korupsi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, kata Luhut, dengan melakukan pendekatan holistik.
"Nah itu sebabnya kami kerja sama dengan KPK jadi yang menyusun program ini kami semua, bersama sama KPK kita bangun sistem ini," katanya.
Bukan kali ini saja Luhut angkat bicara soal kegiatan OTT dari KPK. Luhut sebelumnya pernah mengatakan lebih sedikit OTT, maka kinerja KPK semakin bagus.
"Kalau OTT-nya ndak ada malah lebih bagus. Berarti pencegahannya lebih baik," kata Luhut di KPK, Jakarta Selatan, Selasa (18/7).
Pernyataan itu sempat menuai kritik dari berbagai pihak. Namun, Luhut mengaku heran jika penindakan korupsi di Indonesia masih dibanggakan dengan banyaknya kegiatan operasi tangkap tangan.
"Ya memang harus ke situ (OTT sedikit). Kita ngapain bangsa ini pamer-pamer OTT-OTT melulu, bangga lihat itu? OTT Rp 50 juta, Rp 100 juta. Kau ndak pernah cerita berapa mereka menghemat triliunan-triliunan," jelas Luhut.(Detikcom/d)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru