Selasa, 18 Maret 2025

Negara-negara Muslim Kutuk Aksi Robek Al-Qur'an di Depan KBRI Den Haag

* PPP Juga Kutuk Aksi Perobekan
Redaksi - Selasa, 26 September 2023 09:34 WIB
250 view
Negara-negara Muslim Kutuk Aksi Robek Al-Qur'an di Depan KBRI Den Haag
Foto: dok. REUTERS/Khaled Abdullah
Ilustrasi
Riyadh (SIB)
Arab Saudi dan negara-negara Muslim lainnya mengutuk aksi kelompok ekstremis di Den Haag, Belanda, merobek salinan Al-Qur'an di depan beberapa gedung diplomatik asing, termasuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), pada akhir pekan lalu.

Seperti dilansir Arab News, Senin (25/9), Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan kembali penolakan sepenuhnya terhadap aksi provokasi berulang dan tindakan penuh kebencian semacam itu yang tidak bisa diterima dalam keadaan apapun.

Tindakan tersebut, menurut Kementerian Luar Negeri Saudi, jelas-jelas memicu kebencian, pengucilan, dan rasisme, serta secara langsung bertentangan dengan upaya internasional yang bertujuan menyebarkan nilai-nilai toleransi, moderasi dan penolakan terhadap ekstremisme.

Ditegaskan juga oleh Riyadh bahwa aksi provokatif semacam itu melemahkan rasa saling menghormati yang diperlukan dalam hubungan antar masyarakat dan antar negara.

Kecaman juga disampaikan oleh Liga Muslim Dunia (MWL) yang menyatakan bahwa sudah waktunya bagi negara-negara terkait untuk 'mengambil langkah-langkah efektif untuk mencegah kejahatan keji ini'.

"Merobek Al-Qur'an berulang kali merupakan tindakan provokasi terhadap perasaan umat Muslim," sebut MWL dalam pernyataan via media sosial X.

MWL yang berkantor di Mekah, Saudi ini, merupakan LSM internasional yang mempromosikan pesan Islam yang sebenarnya dengan memajukan nilai-nilai moderat yang mempromosikan perdamaian, toleransi dan cinta.

Dalam pernyataan terpisah, Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang beranggotakan enam negara juga menyampaikan kecaman keras terhadap aksi di Belanda.

GCC menyerukan kepada negara-negara di mana aksi provokasi semacam itu terjadi untuk 'campur tangan dan mengambil tanggung jawab hukum dan moral demi mengakhiri praktik yang ditolak secara internasional'.

"Sekretaris Jenderal GCC Jassim Mohammed Al-Budaiwi sekali lagi menegaskan seruan kepada komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah internasional yang mendesak dan efektif guna menghadapi tindakan agresif dan provokatif ini, karena praktik-praktik ini sangat disayangkan kembali diulangi dengan dalih kebebasan berekspresi, tanpa reaksi yang jelas terhadap mereka," tegas GCC dalam pernyataannya.

Sebelumnya dilaporkan The Daily Sabah bahwa kelompok anti-Muslim bernama Pegida di Belanda melakukan aksi merobek salinan Al-Qur'an di depan sejumlah gedung diplomatik asing, seperti Kedutaan Besar Turki, Pakistan dan Indonesia, di Den Haag pada Sabtu (23/9) waktu setempat.

Pegida diketahui merupakan kependekan dari Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat, Bulan lalu, Wagensveld melemparkan beberapa lembar halaman Al-Qur'an ke tanah dalam aksi provokatif lainnya.

Dalam aksi terbarunya, Wagensvled berterima kasih kepada Kepolisian Belanda yang disebutnya telah melindungi dirinya saat melakukan aksi provokatif itu.


PPP Kutuk
sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga mengutuk aksi perobekan kitab suci Al-Qur'an tersebut

Anggota Komisi I Fraksi PPP DPR RI Rojih Ubab Maimoen menyatakan aksi pemimpin Pegida Edwin Wagensveld menyobek-nyobek lembaran Al-Qur'an patut dikutuk dan seharusnya dapat dicegah pemerintah serta polisi Belanda.

"Aksi penodaan Al-Quraan justru menunjukkan pelakunya tidak patriot sama sekali. Aksi itu malah menjatuhkan citra Belanda sebagai negeri tempat berkantornya Mahkamah Internasional Perserikatan Bangsa-bangsa. Aksi itu harusnya dicegah di kemudian hari," tegas Rojih dalam keterangannya, Senin (25/9).

Dia juga menolak di Eropa sedang berlangsung Islamisasi. "Yang terjadi malah meningkatnya jumlah orang yang tidak beragama. Jumlah umat Islam di Belanda hanya lima persen, sedangkan orang tak beragama mencapai 55 persen atau kelompok mayoritas," ujarnya.

Anggota DPR yang kembali dicalonkan PPP pada Dapil Jateng II (Jepara, Demak, dan Kudus) itu menambahkan, aksi itu juga merupakan tindakan Islamophobia yang dilakukan secara barbar dan pengecut. Semua negara anggota PBB harusnya ingat PBB telah memutuskan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamophobia. Tanggal itu dipilih sebagai momentum peringatan atas serangan brutal terhadap jamaah dua masjid di Christchurch, Selandia Baru tahun 2019.

"Kami mengimbau Pemerintah Indonesia untuk mengingatkan Pemerintah Belanda atas komitmen anti-Islamophobia, termasuk pelindungan terhadap segala bentuk penodaan Al-Qur'an. Imbauan serupa juga hendaknya disampaikan kepada Pemerintah Swedia, Denmark, dan di negeri mana pun tempat diijinkannya aksi penodaan Al-Qur'an," ujarnya.

Selain itu, Ketua DPP PPP Bidang Dakwah itu meminta semua pihak di Indonesia untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi aksi barbar Wagensveld, Rasmus Paludan, Salwan Momika, dan lain-lain.

"Kita adalah umat Islam dan bangsa Indonesia harus marah dengan penodaan Al-Qur'an, dan kita harus protes. Namun, sampaikanlah itu secara tertib dan terhormat karena agama mendorong kita untuk berperilaku toleran terhadap perbedaan agama, menghormati pemeluk agama lain, dan mampu menjaga kemuliaan Islam dengan akhlak yang mulia," ujarnya. (detikcom/r)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru