Selasa, 18 Maret 2025

Tentara Gabungan SGS Simulasi Pembebasan Bandara Banyuwangi

Redaksi - Minggu, 10 September 2023 09:51 WIB
247 view
Tentara Gabungan SGS Simulasi Pembebasan Bandara Banyuwangi
Foto: Antara/Budi Candra Setya
LATIHAN GABUNGAN BERSAMA: Prajurit gabungan mengamankan lokasi pendaratan pesawat Hercules C-130 pada Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) materi perebutan bandara di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (9/9). 
Banyuwangi (SIB)
Tentara gabungan Indonesia, Amerika, Australia, dan Jepang melakukan simulasi perebutan kembali Bandara Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), yang sempat dikuasai musuh. Perebutan bandara merupakan salah satu materi dalam Latihan Bersama (Latma) Super Garuda Shield (SGS) 2023.

Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Iswahyudi Marsekal Pertama (Marsma) TNI Wastum mengatakan, simulasi perebutan bandara dilakukan sebagai upaya pendistribusian bantuan pasukan, senjata berat atau artileri, dan logistik dalam pertempuran darat.

"Kegiatan ini (perebutan bandara) adalah operasi yang sangat penting dalam pertempuran, karena kita memajukan atau mendorong pasukan dengan senjata berat kita ke medan pertempuran," kata Wastum saat ditemui di Bandara Banyuwangi, Sabtu (9/9).

"Semua itu adalah untuk membantu pasukan darat menuju sasaran yang ditentukan," imbuhnya.

Sebanyak 27 tentara gabungan dari Kopassus, Kopasgat, USSF, dan SASR terlibat dalam skenario perebutan Bandara Banyuwangi dari penguasaan tentara musuh. Bandara ini akan dijadikan titik landasan pengiriman bantuan senjata berat berupa meriam Caesar dan Himars.

Pantauan di lokasi, simulasi misi perebutan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, dimulai dengan penerjunan tentara gabungan ke titik yang ditentukan di sekitar bandara. Pasukan gabungan yang terbagi dalam beberapa tim kemudian bergerak secara senyap menuju titik-titik vital di dalam bandara yang dikuasai musuh.

Salah satu tim tentara gabungan tampak menyergap tentara musuh yang berjaga di tower pengendali perlintasan udara Bandara Blimbingsari. Dengan taktis, tentara musuh bisa dilumpuhkan dalam waktu singkat.

"Titik critical bandara itu banyak. Pertama di ujung landasan itu, paling critical itu tower itu tadi. Jadi harus kita rebut agar kita bisa mengendalikan, karena nanti akan berkomunikasi dengan pilot atau siapa pun agar bisa landing," kata Wastum.

Setelah bandara bisa dikuasai, skenario dilanjutkan dengan pengiriman senjata berat berupa meriam Himars dan meriam Caesar milik Amerika dan Indonesia. Pengiriman dua artileri tempur pasukan darat itu menggunakan Hercules C130 milik Indonesia dan Amerika. Dua senjata berat itu kemudian digunakan untuk menembak sasaran di medan pertempuran yang sudah ditentukan.

"50 menit kita gunakan, itu adalah batasan kita untuk penguasaan bandara. Kalau di sana itu istilahnya austere dari bahasa sana, atau kalau di kita itu melaksanakan pengoperasian bandara yang sudah direbut," tambahnya

Latma Super Garuda Shield 2023 merupakan latihan bersama terbesar di Indonesia. Ribuan tentara dari 17 negara sahabat yang berada di kawasan Indo-Pacific terlibat dalam Latma Super Garuda Shield 2023.

Latihan bersama ini bertujuan meningkatkan interoperability TNI dan US Indopacom, dalam hal kapasitas untuk merencanakan operasi gabungan bersama; mengembangkan operasi multilateral/combined pada level taktis, dan memperkuat hubungan antara TNI dan US Indopacom.

Alutsista yang digunakan Super Garuda Shield Tahun 2023 di antaranya Himars, Astros, RM 70 Vampire, Meriam 105/M119/Kh178/Lg1, Apache, F-16, Leopard/Abram, Javeline/Instalansa/C90, Mortir 60, Mortir 81, Machine Gun, Ss2-V4, Rantis Atav, F-16, C-130 Hercules, LPD/LST, Tank, Ranpur Lvt-7, HOW 105, MLRS, Grader, Oplager, Bell 412, Arv. 8. (detikcom/a)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru