Jumat, 27 Desember 2024
* Ratusan Penerbangan Dibatalkan, Transportasi Terganggu

Hong Kong Lumpuh Dihantam Banjir Bandang

* KJRI Imbau WNI Tetap di Tempat Aman
Redaksi - Sabtu, 09 September 2023 09:11 WIB
350 view
Hong Kong Lumpuh Dihantam Banjir Bandang
(Foto: Rtr)
DIEVAKUASI: Personel regu penyelamat mengevakuasi seorang pengendara mobil yang terjebak di tengah air yang membanjiri jalan di Hong Kong, Jumat (8/9). 
Hong Kong (SIB)
Curah hujan tinggi yang memecahkan rekor dalam nyaris 140 tahun terakhir membuat sebagian besar wilayah Hong Kong lumpuh pada Jumat (8/9) waktu setempat.
Hujan lebat itu memicu banjir bandang, yang merendam stasiun-stasiun metro dan membuat para pengendara terjebak di jalanan yang digenangi banjir. Seperti dilansir CNN, Jumat (8/9), otoritas Hong Kong terpaksa meliburkan sekolah-sekolah dan mengimbau warga untuk mencari tempat perlindungan yang aman.
Sejumlah foto dan video menunjukkan warga Hong Kong nekat menembus genangan banjir yang dipenuhi air berwarna cokelat keruh saat hujan deras terus mengguyur. Di beberapa area dataran rendah, ruas jalanan berubah menjadi 'sungai' dengan arus yang deras.
Para petugas penyelamat bergerak menyelamatkan para pengendara yang terjebak di dalam kendaraan mereka, yang ada di tengah genangan banjir. Banjir mulai terjadi pada Kamis (7/9) tengah malam, dengan Observatorium Hong Kong mencatat curah hujan mencapai lebih dari 158 milimeter antara pukul 23.00 waktu setempat hingga tengah malam. Angka itu tercatat sebagai curah hujan per jam tertinggi di Hong Kong sejak pencatatan dimulai tahun 1884 silam.
Beberapa bagian wilayah kota berpenduduk 7,5 juta jiwa ini, menurut situs data cuaca online Ogimet, dilanda curah hujan hampir 500 milimeter dalam 24 jam. Kondisi cuaca ekstrem itu membuat banyak warga dan terjadi hanya beberapa hari setelah Hong Kong dilanda topan terkuat dalam lima tahun.
Topan Saola yang menerjang Hong Kong pekan lalu, menumbangkan pepohonan dan membuat ratusan penerbangan dibatalkan. Pemerintah Hong Kong melaporkan sedikitnya 86 orang mengalami luka-luka akibat terjangan topan tersebut.
Pada Jumat (8/9) ini, banjir dilaporkan memicu gangguan transportasi dan bisnis secara luas di pusat keuangan tersebut, dengan pasar saham membatalkan perdagangan pagi. Semua sekolah juga diliburkan, dengan otoritas Hong Kong mengimbau perusahaan mengizinkan karyawannya tetap di rumah atau mencari perlindungan yang aman karena perjalanan tidak bisa dilakukan dengan aman.
Dalam peringatannya, pemerintah Hong Kong menyebut kondisi ekstrem ini--mencakup banjir meluas, gangguan lalu lintas, dan risiko tanah longsor yang tinggi--diperkirakan akan berlanjut hingga Jumat (8/9) sore waktu setempat.
Saat ini, Hong Kong masih berada di bawah peringatan hujan badai level 'hitam' yang dirilis sejak Kamis (7/9) malam. Dengan level peringatan itu, warga diimbau tetap tinggal di rumah dan mencari perlindungan, sementara warga di dekat sungai diminta untuk mengungsi.


KJRI Imbau WNI
Sementara itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong mengimbau warga negara Indonesia (WNI) untuk tetap di tempat aman menyusul banjir bandang yang melanda kawasan itu.
"Memperhatikan kondisi cuaca hujan yang menyebabkan banjir di sekitar wilayah Hong Kong pada Jumat (8/9), seluruh WNI di Hong Kong diimbau untuk berada di tempat yang aman," demikian pernyataan KJRI di Instagram.
Mereka juga meminta para WNI memantau perkembangan cuaca melalui www.hko.go.hk atau aplikasi mobile MyObservatory. Lebih lanjut, KJRI menerangkan bila terjadi keadaan darurat, maka WNI diminta untuk menghubungi nomor darurat Pemerintah Hong Kong 999 atau nomor hotline KJRI Hong Kong 6773 0466. KJRI Hong Kong tidak menyebut jumlah WNI yang ada di kota itu. Mereka juga tidak mengungkap ada WNI terkena dampak banjir atau tidak.
Sementara itu, warga Hong Kong yang tinggal di distrik Kwai Chung, Henry, mengungkapkan pemerintah setempat terlambat memberikan peringatan banjir. "Sebenarnya Shenzhen (kota terdekat kami) ingin melepas air di bendungan akibat hujan lebat pada pukul 12.00. Namun, pemerintah baru mengeluarkan pemberitahuan itu sekira pukul 23.45," ujar Henry kepada CNNIndonesia.com.
Ia kemudian berujar, "Dengan adanya hujan badai semalam, warga Hong Kong di utara tidak punya waktu bersiap-siap." Henry bercerita bahwa sebelum banjir, Hong Kong sempat dihantam badai pekan lalu. "Tetapi sistem drainase kota belum dibersihkan. Ini membuat pusat kota banjir, khususnya sebagian stasiun kereta, dan pusat perbelanjaan," kata Henry.
Henry juga mengatakan pemerintah sebenarnya mempunyai sistem peringatan "situasi ekstrem" tetapi layanan tersebut masih berhenti. (CNNI/a)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru