Menkominfo Budi Arie Setiadi menyerahkan kasus artis yang diduga terlibat mempromosikan judi online di media sosial ke aparat penegak hukum. Budi lantas membuka peluang untuk jadikan artis tersebut jadi juru kampanye anti judi online.
Hal tersebut disampaikan Budi Arie dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (4/9). Soal figur publik diduga promosikan judi online ini disinggung anggota Komisi I Fraksi NasDem Hansi Anshory. Dia khawatir masyarakat malah ikut tertarik dengan promosi tersebut.
"Kemudian, banyak yang terpengaruh mohon maaf publik figur menjadi iklan untuk judi online. Ini yang harus, jadi masyarakat begitu melihat ikut tertarik," kata Hasbi.
Merespons hal itu, Budi mengatakan, figur publik tersebut sudah dipanggil aparat penegak hukum. Budi lalu menyebut pihaknya membuka peluang untuk menjadikan publik figur itu sebagai jurkam anti judi online.
"Nah artis-artis, sekaligus jawab pertanyaan tadi nih, selebgram apa, itu udah dipanggilin. Nanti abis itu dioper ke Kominfo untuk jadi jurkam anti judi online," kata Budi.
Budi lalu mengungkap, keresahan masyarakat soal pemberantasan judi online. Dia mengatakan hal ini menjadi bahan diskusi bersama sebab kebijakan yang beda antara Indonesia dengan negara lain.
"Walaupun ada pertanyaan apa mungkin memberantas judi online di Indonesia? itu kan pertanyaan, karena dari seluruh negara di ASEAN hanya kita yang nggak legal, Thailand legal, Kamboja legal, Laos legal, Malaysia legal, Singapura legal ini kan jadi diskusi kita bersama," ungkap Budi.
Meski demikian, Budi menegaskan, pihaknya akan terus berupaya memberantas judi online. Ia tak ingin jadi promotor untuk pelegalan judi online di Tanah Air.
"Cuma saya bilang saya nggak mau jadi promotor legalisasi judi, kalau kalian punya pendapat silakan. Ke banyak teman-teman saya sampaikan begitu, karena kita nggak mau jadi posisi promotor. Sebagai bangsa, negara, berpikir serius tentang masalah judi online ini," katanya.
Di luar rapat, Budi ditanya spesifik soal kasus artis Wulan Guritno yang diduga terlibat mempromosikan judi online. Lagi-lagi dia bilang menyerahkan hal itu ke polisi. Namun, ia ingin mereka juga bisa mengedukasi masyarakat menjadi duta anti judi online.
"Gini lho, nanti kan sedang ditanyain polisi (kasus Wulan Guritno) tunggu aja, nanti polisi, kita mau ya beliau justru jadi duta anti judi online. Kan dia (Wulan) sudah bilang di media bahwa dia nggak tahu dipikir itu game, ini bukan soal satu artis ya, semuanya, selebgram, artis," imbuhnya.
Ngaku Korban
Dilansir detikhot, Bucie Lee selaku perwakilan manajemen Wulan Guritno mengungkapkan pemberitaan ini sangat memojokkannya dan heran konten yang dibuat pada tahun 2020 lalu kembali dipermasalahkan.
"Mbak Wulan juga kaget dan merasa dipojokkan dengan pemberitaan saat ini. Karena konten tersebut sudah lama itu dibuat tahun 2020. Kok sekarang mencuat kembali," katanya menirukan pernyataan Wulan Guritno," kata Bucie Lee menirukan perkataan Wulan Guritno, Minggu (2/9).
Menurutnya, Wulan Guritno adalah korban dalam perkara ini karena saat diberikan materi untuk dipromosikan, ia hanya mengetahui yang akan dipromosikannya saat itu adalah game online.
"Mbak Wulan merupakan korban karena dia mendapat informasi bahwa itu adalah game online. Yang di promosikan oleh banyak sekali artis-artis besar lainnya," ujar Bucie Lee. (detikcom/d)