Jumat, 07 Februari 2025
Bertemu Presiden Tanzania

Jokowi Minta Dunia Dengarkan Suara Global South

* Indonesia AID Bakal Beri Bantuan Kesehatan-Pangan ke Kenya
Redaksi - Rabu, 23 Agustus 2023 09:11 WIB
249 view
Jokowi Minta Dunia Dengarkan Suara Global South
(Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
KUNJUNGAN BILATERAL: Hari ketiga di Afrika pada Selasa (22/8), Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Republik Persatuan Tanzania Samia Suluhu Hassan. Dalam kegiatan tersebut kedua negara menggelar pertemuan bilateral untuk membaha
Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Republik Persatuan Tanzania Samia Suluhu Hassan di Dar Es Salaam State House, Tanzania. Jokowi mengatakan kedatangannya ini untuk memperkokoh kolaborasi Indonesia dengan negara-negara Afrika.
"Suatu kehormatan bagi saya berkunjung ke Tanzania untuk pertama kalinya. Akar sejarah hubungan Indonesia dan negara-negara Afrika sangat kokoh sejak Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Dan Gerakan Nonblok tahun 1951. Spirit Bandung harus kita pertebal untuk solidaritas dan kolaborasi antarnegara di Global South, harus terus diperkokoh," kata Jokowi dalam join statement bersama Samia yang disiarkan secara daring, Selasa (22/8).
"Global South berisikan 85 persen populasi dunia, sehingga seharusnya dunia mendengarkan suara dan kepentingan negara-negara di Global South, termasuk hak untuk melakukan lompatan pembangunan," imbuhnya.
Jokowi mengungkapkan, ada sejumlah hal yang dibahas dalam pertemuan dengan Samia. Pertama, Jokowi mendorong dibentuknya kesepakatan untuk mengoptimalkan potensi dagang Indonesia dan Tanzania.
"Yang pertama, Indonesia mendorong dibentuknya preferential trade agreement untuk semakin mengoptimalkan potensi perdagangan kedua negara yang tahun 2022 naik 20,7 persen," kata Jokowi.
Kedua, Jokowi menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan investasi di Tanzania. Salah satunya dengan mengelola Blok Gas Mnazi Bay di Tanzania.
"Kedua, Indonesia ingin meningkatkan investasi di Tanzania, termasuk pengelolaan blok gas Mnazi Bay untuk, oleh BUMN Indonesia serta pengelolaan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk. Kerja sama ini sangat strategis dan akan memperkokoh kerja sama antarnegara berkembang," papar dia.
Kepada Samia, Jokowi juga mengusulkan dibentuknya bilateral investment treaty untuk menjamin perlindungan dan kelangsungan investasi kedua negara. Selain itu, Jokowi menyampaikan komitmennya ikut membangun ketahanan kesehatan Tanzania.
"Ketiga, Indonesia berkomitmen menjadi bagian dalam membangun ketahanan kesehatan Tanzania, berupa perusahaan farmasi Indonesia akan mengekspor produk perdananya di Tanzania sebagai bentuk kontribusi memenuhi kebutuhan produk farmasi di Tanzania," tutur Jokowi.
Selain itu, Indonesia disebutnya juga akan melakukan walk the talk untuk mewujudkan kolaborasi konkret dengan Afrika. Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia sedang merampungkan grand design pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika.
"Indonesia sedang merampungkan grand design pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika dan salah satunya melalui rencana revitalisasi farmer agriculture and ruler training center di Morogoro Tanzania," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengundang Samia untuk berkunjung ke Indonesia.


Bakal Beri Bantuan
Sebelumnya, Presiden Jokowi bertemu Presiden Kenya William Ruto dalam lawatannya ke Afrika, Senin (21/8). Pada pertemuan yang berlangsung di Presidential Lawn, State House, Kenya itu disepakati berbagai bentuk kerja sama strategis antara kedua negara.
Jokowi menyatakan komitmen Indonesia untuk membantu Kenya dalam mengatasi berbagai permasalahan di negara tersebut, seperti masalah kesehatan, ketahanan pangan dan penanganan bencana.
"Saya telah menyampaikan komitmen Indonesia melalui Indonesian AID untuk Kenya di bidang kesehatan, ketahanan pangan, dan penanganan bencana. Dan ke depan hal ini akan terus ditingkatkan, khususnya untuk sektor-sektor yang menjadi prioritas Kenya," ungkap Jokowi.
Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional Indonesia (LDKPI) atau Indonesian AID akan memberikan bantuan penanggulangan bencana kekeringan, dukungan program peningkatan kapasitas di bidang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, pelatihan di bidang agribisnis padi, serta pemberian dukungan penyediaan alat-alat kesehatan produksi Indonesia di tahun 2023 untuk Kenya.
Indonesian AID atau Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) sebelumnya juga telah memberikan dukungan ke sejumlah negara Afrika seperti Nigeria, Mozambiq, Zimbawbe, Ethiophia, Somalia dan Senegal. Dukungan kerja sama pembangunan Internasional yang dilaksanakan tersebut, selain untuk meningkatkan hubungan diplomatik, juga mengusung misi mendorong kemajuan perekonomian nasional, salah satunya dengan melibatkan para pelaku usaha dalam negeri untuk menyediakan barang atau jasa yang akan dikirim negara-negara penerima. Hal ini dinilai dapat membuka perluasan pasar produk-produk domestik di pasar internasional. (detikcom/d)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru