Medan (SIB)
Ketua Komisi C DPRD Sumut Poaradda Nababan meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk segera menjual seluruh aset Pemprov Sumut yang telantar dan tidak memiliki dokumen lengkap, yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Hal itu untuk menghindari aset itu dilego pihak ketiga maupun mafia tanah.
"Guna menghindari aset kita dilego atau dijual pihak ketiga maupun mafia tanah, alangkah baiknya segera dijual, untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ujar Poaradda Nababan kepada wartawan, Senin (7/8).
Dia mencontohkan aset Pemprov Sumut yang saat ini sudah banyak yang telantar di sejumlah kabupaten/kota, seperti gedung eks Bioskop Ria, eks kantor instansi pemerintah yang sebagian besar ada yang sudah dilego dikuasai pihak ketiga.
Selain itu, tambah anggota Fraksi PDI Perjuangan ini, aset yang sudah dilakukan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan pihak ketiga juga perlu dikaji ulang untung ruginya. Jika tidak ada manfaatnya yang signifikan bagi PAD, sebaiknya dijual saja, agar hasil penjualannya bisa bermanfaat untuk peningkatan pembangunan dan kemakmuran rakyat.
"KSO yang perlu dikaji ulang tersebut, yakni PT Dirga Surya dengan RS Siloam, KSO Hotel Angkasa dan sejumlah KSO lainnya. Jika tidak menguntungkan, jual saja, sebab dikuatirkan aset Pemprov Sumut itu lama-lama akan hilang tanpa bekas. Dana hasil penjualannya bisa digunakan untuk membangun infrastruktur jalan maupun irigasi untuk pertanian,” katanya.
Poaradda menambahkan, ada aset berupa tanah di Jalan Bromo Medan yang sebagian besar telah digarap masyarakat, sehingga dikuatirkan akan menjadi persoalan di kemudian hari dan dipastikan akan ikut bermain mafia tanah untuk menguasainya.
Berkaitan dengan itu, politisi PDIP itu berharap kepada Gubernur Sumut untuk bergerak cepat menjual aset Pemprov Sumut yang sudah telantar maupun yang sedang dalam KSO, agar harta benda milik Pemprov Sumut bisa diselamatkan dari tangan-tangan tanah dan pihak ketiga.
"Kita harus hati-hati, mafia tanah sedang mengincar aset-aset Pemprov Sumut yang sedang terlantar. Bahkan sudah ada yang dijual pihak ketiga dan ada juga sudah dibangun Ruko milik pribadi, seperti di eks Bioskop Ria Kabanjahe," tegas Poaradda. (A4/d)
