Senin, 16 Desember 2024

UNESCO Tetapkan Pidato Sukarno-Hikayat Aceh Jadi Memory of The World

* Waket MPR Dorong Nilai Sejarah Bangsa Dipahami Generasi Penerus
Redaksi - Rabu, 05 Juli 2023 10:57 WIB
248 view
UNESCO Tetapkan Pidato Sukarno-Hikayat Aceh Jadi Memory of The World
(Foto: Dok/Kemlu)
TERIMA SERTIFIKAT: Kemlu menerima tiga sertifikat dari UNESCO terkait penetapan pidato Sukarno hingga Hikayat Aceh sebagai memory of the world pada Sidang Dewan Eksekutif ke-216 UNESCO di Paris pada 10-14 Mei 2023. Penyerahan ketiga sertifikat in
Jakarta (SIB)
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menerima tiga sertifikat dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) yang dinyatakan sebagai ingatan kolektif dunia (memory of the world). Di antaranya pidato Sukarno 'To Build the World Anew', Pertemuan Pertama Gerakan Nonblok, dan Hikayat Aceh.
Berdasarkan keterangan resmi dari Kemlu, penetapan ini dilakukan pada Sidang Dewan Eksekutif ke-216 UNESCO di Paris pada 10-14 Mei 2023. Penyerahan ketiga sertifikat ini dilakukan di Gedung Utama Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (3/7).
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyebut hal itu menjadi bukti nyata akan keunggulan Indonesia dalam diplomasi budaya internasional. Indonesia, katanya, berhasil memperkenalkan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam dokumen-dokumen tersebut kepada dunia.
"Perlu diingat juga bahwa penetapan ini bukan merupakan tujuan akhir, melainkan bagian dari langkah bersama untuk menjaga nilai sejarah kita hingga generasi-generasi yang akan datang.Semoga penetapan ini menjadi keberlanjutan pengakuan UNESCO atas hal penting lainnya di Indonesia," ujar Faizasyah.
Penyerahan tiga sertifikat itu diterima langsung oleh Teuku Faizasyah dari Wakil Tetap Indonesia di UNESCO, Prof Ismunandar. Momen bersejarah ini menjadi bukti nyata dari kerja keras, dedikasi, serta sinergi antara para ahli, pemerintah, dan masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan arsip dokumenter Indonesia.
Faizasyah berharap pengakuan ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pihak di Indonesia untuk terus melindungi dan memelihara arsip-arsip bersejarah yang berharga. Kemlu sendiri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, termasuk kepada UNESCO, dalam proses penilaian dan penentuan Ingatan Kolektif Dunia.
Penetapan serta penyerahan tiga sertifikat ini menjadikan Indonesia memiliki 11 dari total 496 dokumen Ingatan Kolektif Dunia yang telah ditetapkan UNESCO. Delapan lainnya adalah Arsip VOC, Arsip Konferensi Asia Afrika, Babad Diponegoro, Arsip Konservasi Borobudur, Arsip Tsunami, La Galigo, Nagarakartagama, Cerita Panji.
Selain itu, UNESCO juga menetapkan empat geopark Indonesia, yaitu Ijen Geopark, Maros Pangkep Geopark, Merangin Geopark dan Raja Ampat Geopark sebagai UNESCO Global Geopark dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke 216 yang berlangsung pada 10-24 Mei 2023.Dengan adanya tambahan empat geopark baru ini, Indonesia memiliki 10 dari total 195 UNESCO Geopark di dunia, 6 lainnya adalah Batur, Gunung Sewu, Cileteuh, Rinjani-Lombok, Toba, dan Belitong.


Dipahami
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong pemahaman nilai-nilai sejarah kebangsaan warisan pendahulu negeri ditingkatkan. Menurutnya, nilai-nilai sejarah dapat menjadi acuan bersikap bagi generasi penerus dalam menjawab berbagai tantangan zaman.
"Nilai-nilai sejarah Indonesia yang ditorehkan para pendahulu bangsa masih sangat relevan untuk menjadi landasan bersikap dalam menjawab sejumlah tantangan berbangsa dan bernegara di masa ini," kata perempuan yang akrab disapa Rerie dalam keterangannya, Selasa (4/7).
Ia menjelaskan, saat ini terdapat 496 dokumen Ingatan Kolektif Dunia The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Adapun 11 di antaranya dimiliki Indonesia, termasuk ketiga arsip yang baru saja ditetapkan, yakni pidato Presiden Soekarno bertajuk 'To Build the World a New', Pertemuan Pertama Gerakan Non-Blok, dan Hikayat Aceh.
Pentingnya nilai-nilai sejarah dari sejumlah peristiwa ini menurutnya harus dapat mendorong anak bangsa. Harapannya, mereka mampu menggali dan memaknai nilai-nilai luhur yang diwarisi oleh nenek moyangnya sendiri.
Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah ini pun mendorong sistem pendidikan nasional yang diterapkan saat ini ikut mengakselerasi penanaman nilai-nilai sejarah bangsa kepada para peserta didik. Sebab menurutnya, setiap anak bangsa perlu memiliki pemahaman yang utuh terhadap nilai-nilai sejarah bangsa demi membangun karakter generasi penerus yang tangguh.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem ini mengajak seluruh elemen bangsa bersama-sama melestarikan nilai-nilai yang diwarisi para pendiri bangsa, seperti kejujuran, persatuan, gotong-royong, dan budi pekerti yang luhur. Hal ini penting ditanamkan guna mewujudkan proses pembangunan yang lebih baik dari waktu ke waktu. (detikcom/a)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru