Senin, 23 Desember 2024

Jokowi Minta Pemulihan Keamanan di Papua Dilakukan Secepatnya

* Polda Papua Siapkan Uang Tebusan Pilot Susi Air Rp 5 M
Redaksi - Selasa, 04 Juli 2023 09:27 WIB
205 view
Jokowi Minta Pemulihan Keamanan di Papua Dilakukan Secepatnya
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Presiden Joko Widodo memberi keterangan pers di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (3/7/2023), sebelum berangkat melakukan kunjungan kerja ke Australia dan Papua Nugini.
Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya di Kabinet Indonesia Maju untuk menjaga stabilitas politik jelang Pemilu 2024. Jokowi ingin pemilu berjalan dengan baik.
Arahan ini disampaikan Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang membahas Laporan Semester I Pelaksanaan APBN Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (3/7). Ada sejumlah arahan yang disampaikan Jokowi dalam sidang ini.
"Tetap jaga stabilitas politik keamanan masyarakat dalam tahapan Pemilu 2024 agar pemilu berjalan dengan baik," kata Jokowi.
Jokowi juga meminta para menteri hingga kepala lembaga untuk mengawal terus penyelesaian non-yudisial pelanggaran HAM berat masa lalu.
"Dan kawal terus penyelesaian non-yudisial pelanggaran HAM berat masa lalu," katanya.
Selain itu, Jokowi meminta agar jajarannya untuk segera melakukan pemulihan keamanan di Papua. Pemulihan keamanan itu, lanjutnya, harus secepat-cepatnya dilakukan.
"Dan lakukan pemulihan keamanan di Papua secepat-cepatnya khususnya di Nduga, di Intan Jaya dan kabupaten-kabupaten lainnya," ujar Jokowi.


Negosiasi
Jokowi memastikan pemerintah akan terus berupaya melakukan negosiasi.
"Kita akan terus berusaha, bernegosiasi," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (3/7).
Jokowi menuturkan, sebenarnya banyak hal yang sudah dilakukan pemerintah terkait pembebasan pilot Susi Air. Namun, menurutnya, hal itu tidak perlu dipublikasikan.
"Sebetulnya banyak hal yang kita lakukan di sana tetapi tidak bisa saya buka di sini," ujarnya.
Jokowi rencananya juga akan mengunjungi Papua usai lawatannya ke Australia dan Papua Nugini.
Ancaman menembak pilot Susi Air ini beredar di media sosial yang menyatakan KKB pimpinan Egianus akan menembak Philip yang disandera sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di Paro, Kabupaten Nduga.


Jefry Pagawak
Sementara itu, Satgas Ops Damai Cartenz menegaskan pihak yang mengancam akan menembak mati pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens pada 1 Juli 2023 bukan dari KKB pimpinan Egianus Kogoya, melainkan dari kelompok Jefry Pagawak.
"Yang menyampaikan ultimatum terhadap ancaman pembunuhan Pilot Susi Air bukan dari kelompok Egianus Kogoya, melainkan dari kelompok Jefry Pagawak," kata Kasatgas Ops Damai Cartenz Faizal Ramadhani dalam keterangannya, dilansir detikSulsel, Senin (3/7).
Faizal mengatakan, KKB pimpinan Jefry Pagawak berasal dari Intan Jaya, Papua Pegunungan. Menurutnya, video ancaman pembunuhan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu diunggah lewat akun berinisial NT. "Yang meng-upload ultimatum ancaman pembunuhan pilot tersebut itu justru dari kelompok yang lain lagi dengan menggunakan akun atas nama NT, dan NT merupakan kelompok dari Intan Jaya," imbuhnya.
Menurutnya, penyanderaan pilot Susi Air ini tersebut dimanfaatkan oleh beberapa kelompok lain dengan menyebarkan informasi simpang siur. Namun Faizal belum merinci motif di balik hal tersebut.
"Sehingga menyampaikan berita-berita yang sesungguhnya secara kelompok sudah tidak dapat dipercaya," papar Faizal.(detikcom/r)


Baca Juga:


Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru