Jumat, 18 April 2025
Angka Kelahiran Anjlok

Beijing Ketar-ketir, Banyak Warga Enggan Miliki Anak

Bakal Biayai 16 Teknologi Reproduksi Bantuan
Redaksi - Minggu, 18 Juni 2023 09:28 WIB
261 view
Beijing Ketar-ketir, Banyak Warga Enggan Miliki Anak
Foto: Reuters/ Tingshu Wang
REPRODUKSI BERBANTUAN: Para staf berjalan melewati ruang tunggu pusat reproduksi berbantuan di Rumah Sakit Keluarga Sempurna Beijing, yang berspesialisasi dalam perawatan kesuburan, di Beijing, Cina. Pemerintah Beijing, Kamis (15/6) mengumumkan b
Jakarta (SIB)
Mengatasi angka kelahiran yang terus anjlok imbas banyak warga enggan memiliki anak, Pemerintah Beijing, Kamis (15/6) mengumumkan bakal membiayai 16 jenis teknologi reproduksi bantuan mulai 1 Juli mendatang.

Teknologi tersebut bakal berjalan di bawah sistem kesehatan kota, dengan tujuan mendongkrak angka kelahiran yang menyusut di China.

Wakil Direktur Biro Asuransi Kesehatan Kota Beijing, Du Xin menyebut, beberapa prosedur yang dimaksud dalam 16 layanan asuransi dasar tersebut yakni pemindahan embrio, serta pembekuan dan penyimpanan semen.

Langkah tersebut diambil saat China bergulat untuk membendung penurunan kelahiran, mengingat negaranya baru saja membukukan penurunan populasi pertamanya dalam enam dekade. Jumlah bayi baru lahir turun ke rekor terendah 6,77 per 1.000 orang tahun lalu dan diperkirakan akan terus menurun pada 2023.

Pada Agustus lalu, Komisi Kesehatan Nasional China mengeluarkan panduan kepada provinsi tentang reformasi kebijakan untuk mendukung tingkat kesuburan. Liaoning misalnya, sebuah provinsi di timur laut China pada Mei lalu mengatakan bahwa asuransi tersebut akan mencakup teknologi reproduksi berbantuan mulai 1 Juli.

Keputusan Beijing tersebut dikeluarkan menjelang putusan pengadilan untuk Teresa Xu, seorang wanita China berusia 35 tahun yang belum lama ini menggugat rumah sakit umum Beijing. Ia menganggap, pihak RS telah melanggar haknya dengan menolak membekukan sel telurnya karena Xu belum menikah.

Prihatin dengan cepatnya penuaan di China, penasihat politik pemerintah pada Maret lalu mengusulkan agar wanita lajang dan belum menikah diberi akses ke layanan pembekuan sel telur dan fertilisasi in vitro (IVF).

Pasalnya, sulit untuk wanita yang belum menikah di China untuk mengakses perawatan kesuburan seperti IVF dan teknologi pembekuan sel telur. Mengingat, peraturan nasional mewajibkan hanya wanita yang sudah menikah yang boleh menjalani prosedur tersebut. (detikHealth/a)




Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru