Sabtu, 15 Maret 2025

Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Diakhiri

Redaksi - Sabtu, 17 Juni 2023 11:00 WIB
288 view
Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Diakhiri
Antara
Ilustrasi  kekerasan seksual dilingkungan pendidikan.
Jakarta (SIB)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Rerie) berharap implementasi peraturan pencegahan kasus kekerasan seksual di setiap lembaga pendidikan dimaksimalkan. Hal itu dalam rangka melindungi dan memberi rasa aman generasi penerus bangsa.
"Tindak kekerasan seksual di lingkungan pendidikan harus segera diakhiri melalui proses yang terukur dan didukung semua pihak yang terkait," ucap Rerie dalam keterangannya, Jumat (16/6).
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat terjadi 22 kasus kekerasan seksual dengan korban 202 peserta didik di seluruh satuan pendidikan sepanjang Januari hingga Mei 2023. Jika dirata-ratakan, telah terjadi satu kasus kekerasan seksual setiap pekannya.
Sebesar 50% dari kasus-kasus tersebut terjadi pada satuan pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), 36,36% terjadi pada satuan pendidikan di bawah Kementerian Agama, dan sisanya terjadi di lembaga-lembaga informal.
Terlebih lagi, Ririe menambahkan, dunia pendidikan Tanah Air saat ini bukan hanya dihadapkan pada kekerasan seksual, melainkan juga perundungan dan intoleransi yang menjadi tiga persoalan besar.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu mendorong agar sejumlah aturan pencegahan tindak kekerasan seksual di setiap institusi pendidikan benar-benar dipahami oleh para pengelola pendidikan agar dapat diimplementasikan dengan benar.
Selan itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menyebut, para guru terlatih hasil pendidikan program anti perundungan berbasis sekolah (Program Roots) yang merupakan program hasil kerja sama Kemendikbudristek dan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), harus segera berperan aktif dan konsisten membagikan ilmunya kepada para tenaga pengajar dan peserta didik.
Rerie mengungkapkan, program tersebut telah menghasilkan 13.800 guru yang dilatih sebagai fasilitator dan 43.400 siswa agen perubahan dengan keterjangkauan bimbingan teknis di 7.400 satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
Komitmen seluruh pihak untuk menempatkan upaya pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan perlu menjadi salah satu fokus utama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan, tegasnya. Tujuannya, ujar Ririe, agar sistem pendidikan nasional yang kita terapkan mampu menghasilkan generasi yang berkualitas, berdaya saing, dan berkarakter kuat sesuai amanat konstitusi nasional. (detikcom/r)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru