Kamis, 13 Februari 2025
Menang di Pilpres

Erdogan Terpilih Lagi Jadi Presiden Turki

* Para Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Termasuk Jokowi
Redaksi - Selasa, 30 Mei 2023 08:51 WIB
219 view
Erdogan Terpilih Lagi Jadi Presiden Turki
(Foto: AP/Ali Unal-stringer via record-eagle)
PIDATO: Presiden Turki dan kandidat presiden Aliansi Rakyat Recep Tayyip Erdogan (kiri) berpidato di samping istrinya, Emine di depan pendukungnya, di istana kepresidenan, di Ankara, Turki, Minggu (28/5). Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memen
Ankara (SIB)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memenangi Pilpres putaran kedua yang digelar 28 Mei dan akan kembali memimpin negara itu untuk dekade ketiga. Erdogan berterima kasih kepada para pendukungnya dan mencetuskan bahwa kemenangan dirinya dalam pilpres adalah kemenangan seluruh Turki.
Seperti dilansir, Senin (29/5), hasil penghitungan sementara yang dirilis Dewan Pemilu Tertinggi Turki (YSK), Minggu (28/5) menunjukkan dengan 99,43 persen suara telah dihitung, Erdogan meraup 52,14 persen suara melawan capres oposisi Kemal Kilicdaroglu dengan 47,86 persen suara.
Perolehan itu menunjukkan Erdogan akan kembali menjabat sebagai Presiden Turki untuk masa jabatan lima tahun ke depan, atau hingga tahun 2028.
Kemenangan Erdogan ini juga memperpanjang kekuasaannya sebagai pemimpin terlama sejak mendiang Mustafa Kemal Ataturk mendirikan Turki modern dari reruntuhan Kekaisaran Ottoman seabad lalu.
Saat berbicara di hadapan ribuan pendukung yang berkumpul di luar kompleks kepresidenan di Ankara, Erdogan mencetuskan bahwa sekaranglah waktunya untuk 'mengesampingkan semua perdebatan dan konflik terkait periode pemilu dan bersatu dalam tujuan dan impian nasional kita'.
"Kami bukan satu-satunya pemenang, pemenangnya adalah Turki. Pemenangnya adalah semua bagian dari masyarakat kita, demokrasi kita adalah pemenangnya," sebut Erdogan yang kini berusia 69 tahun.
"Saya berterima kasih kepada setiap orang yang sekali lagi memberikan kami tanggung jawab untuk memerintah negara ini lima tahun lagi," ujarnya.
Lebih lanjut, Erdogan menegaskan kembali bahwa memerangi inflasi dan menyembuhkan luka dari bencana gempa bumi dahsyat pada 6 Februari lalu yang menewaskan lebih dari 50.000 orang di Turki dan Suriah akan menjadi prioritas utama pemerintahannya.


Serukan
Erdogan juga menyerukan persatuan dan solidaritas.
"Kita harus bersatu dalam persatuan dan solidaritas," kata Erdogan, seperti dilansir, Senin (29/5).
"Kami menyerukan ini dengan sepenuh hati," tambahnya.
Seruan Erdogan ini datang setelah Pilpres Turki yang memecah belah ini membuatnya mengalahkan pemimpin oposisi, Kemal Kilicdaroglu, dengan selisih empat poin persentase. Selama kampanye, kedua kandidat saling menuduh mendukung teroris dan menyebarkan informasi yang salah.
Pernyataan konsesi singkat Kilicdaroglu mengungkapkan 'kesedihan nyata tentang kesulitan besar yang menunggu negara' dengan Erdogan.
Erdogan mengatakan kepada para pendukungnya bahwa pemilihan ini adalah yang paling penting di Turki di era modern.
"Kami tidak memiliki kebencian, tidak ada kemarahan atau frustrasi dengan siapa pun," ucapnya.
Dalam pernyataan terpisah di markas besar Partai Rakyat Republik (CHP) di Ankara, Kilicdaroglu menegaskan dirinya akan terus berjuang hingga 'demokrasi sesungguhnya' ada di Turki. Dia juga menyebut pilpres tahun ini sebagai yang paling tidak adil, namun dia tidak mengatakan akan menggugat hasilnya.
"Ini merupakan periode pemilu yang paling tidak adil dalam sejarah kita... Kita tidak akan tunduk pada iklim ketakutan. Dalam pemilu ini, keinginan rakyat untuk mengubah pemerintahan otoriter menjadi jelas terlepas dari semua tekanan yang ada," tegasnya.
Disebutkan Kilicdaroglu bahwa hal yang 'benar-benar membuat saya sedih adalah hari-hari sulit yang akan dihadapi negara kita'.
Kekalahan Kilicdaroglu kemungkinan akan diratapi oleh sekutu-sekutu Turki di NATO yang merasa khawatir dengan semakin dekatnya hubungan antara Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang telah mengucapkan selamat kepada 'sahabat terkasihnya' atas kemenangan dalam pilpres tahun ini.


Ucapkan Selamat
Para pemimpin dunia mengucapkan selamat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setelah dia memenangkan pemilihan umum putaran kedua pada hari Minggu (28/5) untuk memperpanjang kekuasaannya yang telah berlangsung 15 tahun.
Dilansir, Senin (29/5), Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin termasuk di antara para pemimpin dunia yang memberikan ucapan selamat. Biden mengatakan dirinya berharap untuk bekerja sama dengan Erdogan dalam "tantangan global bersama".
"Saya berharap untuk terus bekerja sama sebagai sekutu NATO dalam masalah bilateral dan berbagi tantangan global," tulis Biden di Twitter, tanpa menyinggung ketegangan baru-baru ini dalam hubungan bilateral.
Sementara, Putin yang telah bekerja sama erat dengan Erdogan dalam isu-isu internasional utama meskipun ada beberapa ketidaksepakatan, mengatakan kepada pemimpin Turki itu bahwa kemenangannya adalah "hasil logis dari kerja keras Anda".
"Kemenangan Anda dalam pemilihan ini adalah hasil logis dari kerja keras Anda sebagai kepala Republik Turki, bukti nyata dukungan rakyat Turki atas upaya Anda untuk memperkuat kedaulatan negara dan mengejar kebijakan luar negeri yang independen," kata Putin, menurut situs Kremlin.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga mengucapkan selamat kepada Erdogan, seraya menekankan kolaborasi keamanan yang sedang berlangsung antar kedua negara.
"Selamat kepada (Presiden Erdogan). Saya berharap dapat melanjutkan kerja sama yang kuat antara negara kita, mulai dari meningkatkan perdagangan hingga mengatasi ancaman keamanan sebagai sekutu NATO," tulis Sunak di Twitter.
Ucapan selamat juga disampaikan Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Uni Eropa (UE), yang mengatakan blok tersebut ingin memperkuat hubungan dengan Turki. "Saya mengucapkan selamat kepada (Erdogan) karena memenangkan pemilihan. Saya berharap untuk terus membangun hubungan UE-Turkiye," tulisnya di Twitter, menggunakan ejaan alternatif untuk Turki.
"Sangat penting secara strategis bagi UE dan Turkiye untuk bekerja memajukan hubungan ini, demi kepentingan rakyat kita," imbuhnya.
Jens Stoltenberg, sekretaris jenderal aliansi militer NATO, di mana Turki menjadi anggotanya, juga mengirimkan ucapan selamat. "Selamat Presiden (Erdogan) atas terpilihnya Anda kembali. Saya berharap dapat melanjutkan kerja sama kita dan mempersiapkan KTT NATO pada Juli," cuitnya di Twitter.
Sekjen PBB Antonio Guterres turut mengucapkan selamat kepada Erdogan. "Dia berharap untuk lebih memperkuat kerja sama antara Turkiye dan PBB," ujar juru bicara Guterres, Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan, Minggu (28/5).
Sementara pemimpin Prancis Emmanuel Macron mengatakan, kedua negara memiliki "tantangan besar" untuk dikerjakan bersama. Menulis di Twitter, Macron mengatakan ini termasuk "kembalinya perdamaian ke Eropa".
"Dengan Presiden Erdogan yang mana saya ucapkan selamat, kita akan terus maju," katanya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menyambut baik kemenangan Erdogan, yang sejak invasi Rusia ke Ukraina telah memposisikan dirinya sebagai mediator dalam konflik tersebut.
"Kami mengandalkan penguatan lebih lanjut dari kemitraan strategis untuk kebaikan negara-negara kita, serta penguatan kerja sama untuk keamanan dan stabilitas Eropa," kata Zelensky dalam sebuah posting di Twitter, di mana dia mengucapkan selamat kepada Erdogan atas kemenangannya. (detikcom/d)


Baca Juga:



Baca Juga:

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru