Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di Istana Kepresidenan, Bogor. Ada 10 kesepakatan yang ditandatangani oleh kedua negara.
Jokowi dan Raisi menyampaikan pernyataan bersama setelah melakukan pertemuan bilateral, Selasa (23/5). Sebelum kedua pemimpin memberikan pernyataan, perwakilan kedua negara memperlihatkan dokumen kesepakatan yang telah ditandatangani.
Salah satu yang dokumen yang ditampilkan yaitu MoU pemberantasan peredaran gelap narkotika, zat psikotropika dan prekursornya.
Menlu RI Retno LP Marsudi dan Menlu Hossein Amirabdollahian yang maju ke depan untuk memperlihatkan dokumen yang telah ditandatangani.
Mendag Zulkifli Hasan juga turut memperlihatkan dokumen kesepakatan terkait preferensi perdagangan. Berikut 10 kesepakatan antara Indonesia dan Iran:
1.Preferensi perdagangan.
2.pemberantasan peredaran gelap narkotika, zat psikotropika dan prekursornya.
3.Ilmu, pengetahuan teknologi dan inovasi.
4.Jaminan produk halal.
5.Pengembangan sektor energi.
6.Regulasi di bidang produk farmasi, biologi, obat tradisional, kosmetik dan pangan olahan.
7.Pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas.
8.Bantuan administrasi timbal balik di bidang kepabeanan.
9. Promosi perdagangan.
10.Program pertukaran kebudayaan.
Dalam pernyataannya, Jokowi merasa terhormat dapat menerima kunjungan Presiden Iran. Pertemuan kedua pemimpin negara itu untuk membahas masalah geopolitik dunia.
"Selamat datang di Indonesia. Suatu kehormatan bagi Indonesia menerima kunjungan Presiden Raisi dan tadi kita membahas mengenai situasi geopolitik dunia dan penguatan kerja sama bilateral," ujar Jokowi.
Sepakat
Jokowi bersama Presiden Iran Ebrahim Raisi juga membahas situasi geopolitik saat bertemu. Kedua pemimpin negara sepakat mendukung perjuangan Palestina dan mengatasi masalah di Afghanistan.[br]
"Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis kemanusiaan di Afghanistan. Dengan terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan di Afghanistan dan terus memberikan bantuan kemanusiaan," ujar Jokowi dalam pernyataan pers bersama seusai pertemuan di Istana Bogor, Selasa (23/5).
Kerja Sama Kesehatan
Jokowi juga menyampaikan kerja sama bilateral Indonesia dan Iran di bidang kesehatan. Jokowi menyampaikan kerja sama soal telerobotic surgery yang sudah berjalan.
"Pilot project untuk telerobotic surgery, kemudian pilot project untuk telemedicine dan kolaborasi ala telemedicine di 11 puskesmas telah berjalan," ujar Jokowi.
"Saya juga tadi menyampaikan, terkait alih teknologi dan produksi bersama dengan BUMN Indonesia dan kerja sama bioteknologi dan nanoteknologi untuk kesehatan, energi pertanian, dan lingkungan," sambungnya.
Jokowi juga mengatakan, Indonesia dan Iran telah menandatangani kesepakatan preferensi perdagangan. Dia berharap kesepakatan tersebut dapat meningkatkan perdagangan kedua negara.
"Saya dan Presiden Raisi juga menjajaki pembentukan kesepakatan B to B, kemudian investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara dan solusi untuk investasi sektor migas," imbuh Jokowi.
Terakhir, Jokowi menyampaikan harapan soal kerja sama riset bersama dengan Iran, yaitu mengenai teknologi sinyal perkeretaapian. (detikcom/d)