Sabtu, 15 Maret 2025

Layanan Bank Syariah Indonesia Eror Diduga Kena Serangan Siber

* Dirut BSI: BSI Mobile Sudah Bisa Digunakan untuk Transaksi
Redaksi - Jumat, 12 Mei 2023 08:58 WIB
187 view
Layanan Bank Syariah Indonesia Eror Diduga Kena Serangan Siber
(BloombergTechnoz/ Andrean Kristianto)
Petugas menghitung uang di kantor cabang BSI, Thamrin, Jakarta , Rabu (10/5/2023). Ilustrasi
Jakarta (SIB)
Layanan perbankan milik Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan sejak Senin, diduga karena serangan siber. Terkait ini Direktur Utama BSI Hery Gunardi memberi penjelasan.
Menurutnya selama proses normalisasi layanan BSI, di hari Rabu (10/5), dugaan serangan siber mulai menguak. Pihaknya bahkan harus melakukan evaluasi demi memastikan keamanan sistem.
"Pada tanggal 10 Mei 2023 pagi hari, BSI mobile sudah bisa digunakan untuk transaksi oleh nasabah dengan fitur yang lebih lengkap. Kami menemukan ada indikasi dugaan serangan siber sehingga kami perlu lakukan evaluasi dan juga lakukan temporary switch off beberapa channel untuk memastikan sistem kami aman," katanya dalam konferensi pers di Gedung Wisma Mandiri 1, Jakarta, Kamis (11/5).
Namun terkait dugaan itu, ia menyebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Dalam hal ini BSI terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait.
"Terkait dengan dugaan serangan siber, pada dasarnya perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. BSI terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait baik regulator, OJK, BI, Pemegang saham, stakeholder lain, termasuk juga pemerintah," bebernya.
Hery menyebut, layanan BSI kembali normal per Kamis, 11 Mei 2023. Ia juga menyinggung capex atau belanja modal untuk IT akan naik menjadi Rp 580 miliar.
"Tahun 2022 kita spending 280 miliar untuk capex IT kita. Tahun ini kita naik lagi, budget Rp 580 miliar. Ini upaya kita menjaga, mendorong agar teknologi kita makin solid, maju dan modern," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangannya menyebut, ada serangan yang dilancarkan ke BSI sehingga membuat sistem bank bermasalah.
"Tapi saya tahu, saya pantau, pak Dirut dan timnya ada di sana dan terbukti kemarin pagi kalau tidak salah. Itu sistem ATM-nya sudah mulai jalan," jelas dia dalam keterangannya, Selasa (10/5).
"Laporannya seperti itu. Tapi kan kembali lebih baik kita cek, jangan sampai dibilang serangan. Tetapi kemarin saya sudah cek dengan tim kami memang ada serangan seperti itu," kata dia.
Tak Ada Rush Money
Hery Gunardi juga memastikan tidak ada rush money atau penarikan uang secara serentak dalam jumlah besar imbas layanannya yang eror.
"Tidak ada (rush money)," katanya.
Hery juga menjamin keamanan data dan dana nasabahnya terjaga meski layanannya terganggu. Jika ada gangguan maka dana nasabah yang ada di bank tetap aman.
"Bank itu kita sebagai pengelola keuangan nasabah sudah barang tentu kami pastikan kepada nasabah bahwa data dan dana nasabah dalam kondisi baik dan aman. perseroan terus lakukan mitigasi agar data nasabah tetap aman. Kalau ada sesuatu yang penting itu, dana nasabah itu aman berada di bank tersebut atau BSI," jelasnya.


Aman
Sementara itu, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama (Kemenag) RI Faisal Ali Hasyim mengatakan, sejumlah calon jemaah haji mengalami kendala dalam pelunasan biaya haji 2023 imbas layanan BSI eror. Meski demikian, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyebut pelunasan biaya haji melalui BSI aman.
"(Pembayaran) dana haji aman," katanya.
Sebagai informasi, pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1444 H yang sedianya Jumat, 5 Mei 2023 diperpanjang hingga Jumat 12 Mei 2023.
Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo menyebut kuota pelunasan biaya haji BSI tahun 2023 adalah 161.544 jemaah. Yang tercatat sudah lunas sebanyak 153.472 jemaah. Ia menyebut hanya tersisa 8.072 jemaah yang belum melakukan pelunasan.
"Kuotanya BSI itu 161.544 jamaah calon haji yang berhak. Yang sudah lunas itu 153.472. Ini 95%. Berarti berapa yang belum melunasi? yang belum melunasi 8.072," jelasnya.
Ia cukup optimis pihaknya bisa menyelesaikan sisa pembayaran biaya haji yang belum tuntas. Apalagi BSI punya lebih dari 1.000 cabang.
Senada, SPV Retail Deposit and Payroll Solution BSI Vita Andriyanti menyebut BSI telah melakukan jemput bola, sebelum layanan BSI eror pada Senin, 8 Mei 2023.
"BSI cabang kita itu kita instruksikan sebelum Jumat kemarin, kalau jamaah belum melunasi, cari alamatnya, datangi ke rumahnya. Jemput bola. Sebelum yang terjadi tanggal 8 kemarin (layanan eror)," jelasnya.
"Target Kemenag itu Jumat tanggal 5, sehingga sebelum tanggal 5 ada jamaah yang belum melunasi, kami mita cabang kalau nggak ada nomor telepon, kita minta cabang datang ke rumahnya, sebegitu upaya kami tuh minta orang yang berhak lunas jangan sampai melunasi. Jadi saat trouble, insyaallah tidak terlalu worried," tambahnya.
Ia pun menambahkan, pelunasan biaya haji secara tahunan hanya mencapai angka 92-93%, tak sampai 100%. Sementara capaian BSI sudah menyentuh angka 95%.
Adapun tabungan haji Indonesia di BSI mencapai 4,7 juta rekening. "Pelunasan tahun ini 81% dari yang berhak lunas itu adalah nasabah BSI," imbuhnya. (detikFinance/a)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru