Samosir (SIB)
Sejumlah wartawan media cetak dan elektronik akan segera menyurati Dewan Pers, terkait pernyataan Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Jonson Gultom yang dinilai melecehkan media konvensional terverifikasi Dewan Pers dan tugas wartawan, bahkan sejumlah wartawan akan mendatangi Bupati Samosir, untuk meminta agar mencopot Kepala Dinas Pendidikan Samosir.
"Kita akan menyampaikan aspirasi atas pernyataan Jonson Gultom yang dinilai mengkebiri dan menghambat tugas jurnalistik," sebut Pangihutan Sinaga seorang jurnalis yang bertugas di Samosir serta pemegang sertifikasi Uji Kompetensi Wartawan (UKW) , Selasa (9/5) di Pangururan.
Sesuai UU Pers Nomor 40 Tahun 1999, dikatakan, seyogianya Kadis Pendidikan, Jonson memiliki hak untuk tidak menjawab konfirmasi wartawan.
"Ini malah memberikan jawaban yang salah, dengan menyebutkan hanya satu media yang legalitasnya diakui Disdik Samosir," tegasnya.
Selanjutnya dikatakan, para jurnalis akan mendatangi Bupati dan Wakil Bupati Samosir, meminta Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk segera dicopot dari jabatannya.
Ia menjelaskan, Kadis yang didatangkan dari Kalimantan itu seyogianya menciptakan suasana kondusif di daerah. "Jonson Gultom itu merupakan adik kandung dari ayahanda Vandiko Timotius Gultom.
Dengan agak ketus, Pangihutan Sinaga menegaskan, sektor pendidikan di Kabupaten Samosir sejak Jonson Gultom menjabat Kepala Dinas semakin menunjukkan kebobrokan.
"Buktinya tahun 2023 ini, tak seorangpun siswa SMP yang berhasil lulus di SMA Unggul Sopo Surung. Demi kebaikan bersama, Jonson perlu dievaluasi atau diganti" tandasnya. [br]
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Samosir Jonson Gultom yang notabene famili Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom mempertontonkan arogansinya kepada wartawan SIB dan dinilai mengekang tugas jurnalistik.
Hal ini terungkap ketika wartawan Harian SIB, Fransiskus Sitanggang melakukan konfirmasi kepada Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Jonson Gultom terkait pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) tingkat SD dan SMP.
Ketika dihubungi via WhatsApp, Kepala Dinas yang di datangkan dari Kalimantan itu tak mengangkat selulernya. Selanjutnya melalui pesan singkat, Jonson menjawab wartawan SIB dengan mengatakan, sudah cukup satu media yang publikasi.
Lebih parahnya lagi, Kadis tersebut mengirim akun link berita kepada wartawan. "Ini yang saya akui media Disdik yang punya legalitas," balasnya. (FSG/c)