Kamis, 13 Maret 2025

Menteri PUPR Kirim Tim ke Turki Pelajari Pemicu Banyak Gedung Runtuh

Redaksi - Jumat, 03 Maret 2023 11:33 WIB
198 view
Menteri PUPR Kirim Tim ke Turki Pelajari Pemicu Banyak Gedung Runtuh
Foto: REUTERS/Umit Bektas
Gempa turkiye
Jakarta (SIB)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan akan mengirimkan tim ke Turki. Basuki mengatakan tim tersebut akan mempelajari konstruksi bangunan di Turki yang banyak roboh akibat gempa dahsyat dan memicu puluhan ribu orang tewas.
"Kami dari Kementerian PUPR dan Persatuan Insinyur Indonesia akan mengirim tim ke Turki, bukan untuk bantuan kemanusiaan, tapi untuk mempelajari, kenapa masifnya keruntuhan gedung di sana," kata Basuki dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2023 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Arena JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (2/3).
Basuki mengatakan pihaknya ingin mempelajari konstruksi bangunan di Turki. Dia menyebut hal itu perlu dilakukan agar kerusakan parah akibat gempa seperti di Turki tidak terjadi di Indonesia.
"Walaupun dari BMKG sudah menyampaikan ada tiga sumber gempa yang terjadi sekaligus, masifnya keruntuhan bangunan itu mungkin ada sesuatu di dalamnya dan kami ingin pelajari itu untuk bisa dipakai di Indonesia," ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya berupaya meningkatkan ketahanan konstruksi bangunan di kota-kota besar dan daerah rawan gempa. Dia menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan.
"Dengan langkah-langkah, satu, melakukan evaluasi audit berkala ketahanan konstruksi terhadap guncangan gempa. Jadi ini mohon kepada pemprov, kabupaten/kota, kalau ada tim yang melakukan audit terhadap ketahanan gempa ini, sebagai contoh kami telah mengaudit 22 stadion, 4 stadion rusak ringan, 13 stadion rusak sedang, dan 5 stadion rusak berat, 1 harus dirobohkan," ujarnya.
Dia mengatakan upaya lain ialah penguatan konstruksi pada bangunan yang belum memenuhi standar. Selanjutnya, PUPR akan menerapkan standar bangunan tahan gempa melalui mekanisme persetujuan bangunan gedung.
"Yang disampaikan Bapak Presiden, antisipasi itu berarti penanganan nonstruktural mengantisipasi kejadian serupa. Satu, mengedukasi dan melatih masyarakat, dan ini sudah dilakukan dan harus dilakukan berulang, sehingga jadi satu kebiasaan," kata dia.
Dia kemudian menyoroti daerah Sumedang yang dinilai rawan longsor dan masih banyak bangunan di daerah perbukitan. Selain itu, dia mengimbau Satpol PP mengawasi bangunan-bangunan yang tidak seharusnya berdiri di tata ruang yang tidak baik.
"Kemudian pemanfaatan tata ruang, daerah-daerah Sumedang, daerah-daerah rawan longsor, tapi real estate masih bertumbuh di bukit-bukit itu. Jadi ini adalah pemanfaatan tata ruang yang masih lemah, dan konstruksi bahan gempanya building code," ujar dia.
"Kalau kami mendampingi Presiden ke daerah, beliau selalu menggerutu, gerutu, gerutu itu kenapa ini kok (di sini). Beliau menyampaikan Satpol PP mestinya bisa mencegah, karena beliau pengalaman wali kota dan gubernur, Satpol PP harusnya diberi tugas mengawasi bangunan-bangunan yang tidak berada di tata ruang yang baik," imbuhnya. (detikcom/c)



Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru