Jakarta (SIB)
Polda Metro Jaya menggelar pertemuan bersama ketua rukun warga (RW) se-Jakarta Utara. Pertemuan itu turut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiarto.
Acara yang diberi nama 'Guyub Ketua Rukun Warga Se-Jakarta Utara' ini digelar di Ecovention Hall Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu (11/2). Acara ini bertujuan memberikan arahan terkait keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Jakarta Utara.
Dalam sambutannya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memandang RW memiliki peran yang penting dan strategis, khususnya dalam menjaga kamtibmas. Namun Fadil menerima laporan terkait anak-anak yang sering ngelem di salah satu RW di Cilincing, Jakarta Utara.
"Hasil ngider ini, di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, ada masukan dari Ibu Indarwati, Ketua RT 003 RW 006, Cilincing, banyak anak-anak yang ngelem. Kami (Ketua RT) selaku warga masyarakat merasa khawatir terhadap perkembangan putra-putri kami," tutur Fadil di lokasi, Sabtu (11/2/2023).
Fadil lantas meminta kepada Kapolsek Cilincing beserta ketua RW untuk mengatasi laporan ngelem yang dilakukan anak-anak itu. Jenderal bintang dua itu juga berharap agar petugas kepolisian, terutama di wilayah Jakarta Utara, menjadi sahabat bagi anak, sehingga tidak ada kasus-kasus pelanggaran dan kenakalan anak remaja.
"Saya ingin anggota di Jakarta Utara menjadi sahabat bagi anak. Jadi kasus ngelem tadi, kasus perkelahian antar-remaja atau dia basisnya sekolah, basisnya kampung, atau basisnya kelompok," ungkap Fadil.
Fadil turut meminta para ketua RW memberikan perhatian kepada anak-anak di wilayahnya. Sebab, kata dia, anak-anak merupakan harapan di masa depan.
"Bapak Ibu RW saya minta supaya agak sedikit konsentrasi juga terhadap anak-anak kita ini kita. Anak-anak ini menjadi harapan kita, masa depan kita, sekaligus menjadi pijakan kita untuk mengelola saat ini buat masa depan," ucapnya.[br]
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berbicara mengenai kasus stunting, khususnya di Jakarta Utara. Dia menyampaikan kasus stunting di wilayah Jakarta Utara masih tergolong banyak, yakni sekitar 1.800 kasus. Karena itu, Heru meminta agar para ketua RW dapat membantu warga.
"Kami Pemerintah Daerah tidak tinggal diam dan akan turun. Maka dari itu, kami minta dari Pak RW untuk bisa membantu warga masing-masing untuk datang ke puskesmas untuk diberikan prevensi, pengobatan, dan seterusnya," kata Heru Budi.
Heru menyampaikan pihaknya bakal menangani kasus stunting ini. Jika tidak, lanjut Heru, kasus ini memberikan dampak besar terhadap keluarga dan negara.
"Pemda siap untuk melakukan itu. Jika stunting tidak bisa kita tangani, dampaknya terhadap keluarga itu, terhadap beban negara cukup tinggi, begitu juga ibu hamil yang rawan terhadap gizi masih ada di wilayah Jakarta Utara," imbuhnya. (detikcom/c)