Kamis, 06 Februari 2025
Insan Pers Diminta Kedepankan Kualitas Jurnalistik

97 Persen Pelanggaran Pers Dilakukan Media Online

Redaksi - Senin, 06 Februari 2023 09:08 WIB
323 view
97 Persen Pelanggaran Pers Dilakukan Media Online
Foto/Tangkapan layar
Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers pada Dewan Pers Yadi Hendriana dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk Mau Dibawa ke Mana Industri Pers Kita, Sabtu (4/2/2023). 
Jakarta (SIB)
Ketua Komisi Pengaduaan dan Penegakan Etika Pers pada Dewan Pers, Yadi Hendriana mengatakan, terdapat 691 kasus pelanggaran pers terjadi selama tahun 2022. Dari jumlah tersebut, 97 persen pelanggaran yang terjadi dilakukan oleh media online.
"Terbukti dengan temuan dewan pers, selama tahun 2022 dari 691 kasus itu, dominasi pelanggaran pers itu 97 persen dilakukan oleh media online," kata Yadi dalam diskusi dari Polemik MNC Trijaya bertajuk 'Mau Dibawa ke Mana Industri Pers Kita', Sabtu (4/2).
Menurut Yadi, pelanggaran yang ada dipicu oleh kualitas jurnalistik di Indonesia yang kurang baik. Sejumlah perusahaan media disebutnya kerap menyebarkan konten jurnalisme yang tidak diikuti kaidah-kaidah jurnalistik.
"Problem internal di pers itu adalah quality of journalism kita itu kurang bagus saya akui. Tidak semua perusahaan media tentunya, tapi banyak beberapa kemudian yang justru ini diamplifikasi kemudian konten-kontennya viral dan lain-lain," ucapnya.
Yadi merinci, pelanggaran yang masuk di Dewan Pers berkaitan dengan konten bermuatan provokasi seksual, hoaks dan fitnah hingga konten menyalahi kode etik yakni tanpa verifikasi. Pelanggaran tersebut masih banyak terjadi hingga saat ini.
"Itu (pelanggaran) banyak sekali terjadi dan di awal (tahun 2023) banyak juga pelanggaran-pelanggaran yang masuk ke dewan pers yang sekarang sudah kami lakukan mediasi," ucapnya.
Yadi meminta insan pers untuk mengedepankan kualitas jurnalistik terhadap konten yang akan didistribusikan. Peningkatan kualitas itu dari semua lini, termasuk organisasi pers, perusahaan pers hingga jurnalis-jurnalis sebagai pembuat berita.
"Kalau seandainya kita mengepung dunia digital kita ini dengan konten berkualitas, berguna untuk publik, Insya Allah pers kita itu akan menjadi kekuatan yang baik untuk masyarakat," tutupnya. (Okz/c)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru