Kamis, 06 Februari 2025

Di Forum PBB, Menteri LHK Beberkan Upaya RI Kelola Air Tanah

Redaksi - Jumat, 09 Desember 2022 10:53 WIB
250 view
Di Forum PBB, Menteri LHK Beberkan Upaya RI Kelola Air Tanah
Foto: Ist/harianSIB.com
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar.
Jakarta (SIB)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menekankan pentingnya pengelolaan air tanah.

Pasalnya, kata dia, seiring berjalannya waktu, sumber air tanah semakin berkurang, ditambah dengan adanya tekanan perubahan iklim dan tantangan yang disebabkan oleh aktivitas manusia lainnya.

Menurut Siti, meski tidak terlihat dan tidak mudah divisualisasikan, namun air tanah memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan manusia. Dikatakannya 99% air di dunia merupakan air tanah.

Sayangnya hanya sekitar 25% dimanfaatkan dan digunakan secara global, dengan proporsi 50% sebagai sumber kebutuhan air minum.

"Indonesia pun menyadari akan pentingnya air tanah, yang dibahas sebagai bagian integral dari komponen lain dan relevansi masyarakat dengan upaya sinergis," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/12).

Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri UN Water Summit on Groundwater di Paris, Perancis, Rabu (7/12).

Siti juga menjelaskan berbagai langkah dan upaya sinergis yang dilakukan Indonesia untuk melindungi kualitas dan kuantitas sumber daya air tanah, serta memastikan pemanfaatannya secara berkelanjutan.

Pertama, sinergi air tanah dengan air permukaan untuk pengelolaan sumber daya air, penerapan konsep smart water management system (SWMS).

Langkah ini guna mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan air tanah saat ini dan di masa mendatang.

Kedua, dalam penyusunan dan kebijakan proyek, dengan instrumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan daya dukung, menekankan untuk mempertimbangkan faktor sumber daya air, dan ketersediaannya untuk rencana pembangunan sebagai indikator.

Ketiga, sinergi air tanah dengan lingkungan. Keempat, sinergi air tanah dengan teknologi, Kelima, sinergi dengan relevansi dan kegiatan masyarakat khususnya pada penggunaan air yang efisien, menerapkan praktik kebutuhan air tanaman, dan neraca air untuk tindakan adaptasi iklim.

"Dalam hal ini, kembali saya tegaskan bahwa penting untuk melindungi kuantitas dan kualitas sumber daya air tanah, memastikan pemanfaatannya secara berkelanjutan, dan melindungi tempat dan wilayah sumber daya air. Selain itu, peningkatan kapasitas kelembagaan dan sinergi antara kementerian terkait, pemerintah daerah dan masyarakat juga merupakan langkah-langkah yang diperlukan," paparnya.

Untuk diketahui, UN Water Summit on Groundwater mengangkat topik-topik penting pada setiap sesi yang diselenggarakan, dengan fokus pada aspek penting (akselerator) dalam pengelolaan dan pemanfaatan air tanah berkelanjutan untuk akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals.

Selain itu, Pertemuan ini juga berfokus pada beberapa isu tematik lainnya, termasuk penguatan dialog pada tingkat regional, penguatan kerja sama pengelolaan akuifer lintas batas, pengelolaan air tanah di Afrika, pentingnya sinergi ilmu pengetahuan dan kebijakan, serta peran pemuda.

Selain menyampaikan praktik-praktik baik pengelolaan air tanah di Indonesia, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya juga membawa misi untuk mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali pada tahun 2024 dengan tema 'Water for Shared Prosperity'.

Dikatakannya, Bali siap menyambut para delegasi World Water Forum ke-10 dengan menyeimbangkan work and leisure.

Para delegasi UN Water Summit on Groundwater juga diperkenalkan pada kemegahan kebudayaan dan kesenian Bali melalui gelaran tari tradisional yang diiringi dengan gamelan, serta cocktail reception yang menyajikan makanan-makanan khas Indonesia. (detikcom/f)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru