Jakarta (SIB)
Sejumlah mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka menolak acara Reuni 212 digelar di Masjid At-Tin, Jakarta Timur.
Pantauan di lokasi, Kamis (1/12), terlihat mereka berkumpul di depan Balai Kota DKI. Terlihat satu mobil komando berada di lokasi.
Mereka tampak membawa sejumlah atribut seperti spanduk dan bendera Indonesia. Massa mengatasnamakan Gerakan Aktivis Mahasiswa Islam Indonesia.
"Kami menolak adanya Reuni 212 di masjid, karena masjid adalah tempat berhubungan dengan Tuhan, bukan tempat berkumpulnya oknum-oknum yang berbicara politik praktis," kata salah satu orator di atas mobil komando.
Massa menuntut Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk tidak memberikan izin acara Reuni 212.
Massa menilai akan ada agenda terselubung dari acara tersebut.
"Kami ingin gubernur menolak atau tidak memberikan izin atas Reuni 212, itu yang kami tegaskan, itu yang jadi ultimatum dasar kami," katanya.
"Yang kita tolak bukan 212, tapi agenda terselubung di dalamnya," sambungnya.
Rencana Reuni 212
Sebelumnya, Reuni 212 bertema 'Munajat Akbar Indonesia Bersholawat' akan digelar di Masjid At-Tin, Jaktim. Acara akan digelar mulai dini hari.
"Acara pada hari Jumat (2/12), mulai pukul 02.00 WIB, yang dimulai dengan salat tahajud, hingga pukul 09.00 WIB. Bawa alat salat, pakai masker, jaga protokol kesehatan, dan diharapkan mengenakan pakaian putih," kata penanggung jawab Reuni 212, Yusuf Martak, kepada wartawan di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Rabu (30/11).
Dia mengatakan persiapan acara tersebut telah hampir selesai. Pihaknya meyakini tidak ada persoalan dalam acara Reuni 212 yang akan digelar.
"Karena tujuan kegiatan ini adalah sangat mulia dalam rangka beribadah, bermunajat, dan berdoa kepada Allah SWT.
Walaupun beberapa waktu yang lalu telah terjadi bencana di Cianjur, kami juga selaku panitia dan elemen yang ada di kepanitiaan ini turut berduka cita kepada seluruh korban bencana alam di Cianjur," ungkapnya.
Terima Pemberitahuan
Sementara itu, Polda Metro Jaya telah menerima pemberitahuan terkait rencana Reuni 212 di Masjid Agung At-Tin, TMII, Jakarta Timur. Sesuai dengan pemberitahuan, kegiatan keagamaan tersebut akan dihadiri 10 ribu orang.
"Jadi buat acara besok itu Polda Metro memang telah terima pemberitahuan dari panitia Reuni 212 untuk mengadakan acara mereka namakan itu Istigasah Kubro dan Indonesia Bersalawat. Tempatnya itu di Masjid At-Tin di Taman Mini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dihubungi, Kamis (1/12).
Zulpan mengatakan sejumlah persyaratan pun telah dipenuhi oleh panitia Reuni 212. Persyaratan itu dari izin Kementerian Agama hingga Satgas Covid.
"Polda Metro Jaya setelah dapat pemberitahuan juga meminta kepada panitia untuk melengkapi prosedur dalam rangka penerbitan izin kegiatan di antaranya dari instansi terkait dari Kementerian Agama, dari Satgas Covid, kemudian penanggung jawab acara dan ini kan sudah dipenuhi," jelas Zulpan.
Reuni 212 tahun ini akan dipusatkan di Masjid At-Tin. 10 ribu orang diperkirakan akan mengikuti kegiatan tersebut.
"Estimasi jemaah yang disampaikan dalam pemberitahuan itu 10 ribu. Tetapi ini kegiatannya adalah Istigasah Kubro dan Indonesia Bersalawat. Jadi kegiatan keagamaan yang mereka sampaikan," ucap Zulpan.
Lebih lanjut Zulpan mengatakan, kebijakan pengamanan telah disiapkan pihaknya. Namun polisi pun mengimbau para peserta Reuni 212 agar bersikap tertib selama acara berlangsung.
"Imbauannya itu kepada para peserta seperti yang disampaikan dalam pemberitahuan itu kalau acara ini konsepnya Istigasah dan Indonesia Bersalawat agar bisa laksanakan kegiatan ini dengan tertib, dengan damai. Kemudian tidak ganggu kepentingan masyarakat yang lain sekitar tempat acara. Polisi akan jaga dan kawal kegiatan itu," ucap Zulpan.
Tutup Mulut
Sejumlah mahasiswa menuntut Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono untuk tidak memberikan izin Reuni 212 di Masjid At-Tin, Jakarta Timur. Bagaimana respons Heru?
Awalnya Heru melakukan tinjauan ke lokasi sodetan Kali Ciliwung, Jalan Otista III, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (1/12). Sodetan tersebut bagian dari program normalisasi Ciliwung.
Setelah meninjau lokasi, Heru menjelaskan terkait pembangunan sodetan tersebut. Kemudian, sejumlah pertanyaan dilontarkan kepada Heru, salah satunya terkait rencana Reuni 212.
Ketika dimintai tanggapan terkait perizinan Reuni 212, Heru hanya merespons dengan senyuman. Kemudian dia tampak menutup bibirnya dengan telapak tangan dan tertawa.(detikcom/c)