Jakarta (SIB)
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memamerkan dekorasi bertema Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Jalan Jenderal Sudirman, Solo. Gibran siap menghadapi mereka yang memprotes dekorasi Natal ini.
Video yang memperlihatkan dekorasi tersebut diunggah Gibran pada akun Twitternya, @gibran_tweet.
"Persiapan natal di solo," cuit Gibran pada Selasa (29/11), dilansir detikJateng pada Rabu (30/11).
Tak hanya di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, dekorasi Natal juga nampak di Balai Kota Solo. Sejumlah hiasan Natal tampak terpasang di pohon beringin halaman Balai Kota Solo.
Sejumlah netizen mengkhawatirkan akan adanya protes kelompok tertentu terkait pemasangan dekorasi itu.
"Kalau ada yang demo terus minta dilepas gimana mas?" komentar salah satu akun.
"Di sini ormasnya adem semua pak," balas Gibran.
Saat ditemui, Gibran memuji dekorasi Nataru itu bagus. Dia ingin menyampaikan pesan jika Balai Kota Solo ada ruang terbuka untuk semua elemen masyarakat.
Jadi Wajah Baru
Sepanjang jalan Jenderal Sudirman dan area Pasar Gede kembali meriah dengan mulai dipasangnya ornamen Natal dan Tahun Baru. Sebanyak 13 Pohon Natal artifisial dipasang di sepanjang Jenderal Sudirman, sedangkan lampion-lampion Natal juga sudah terpasang di jembatan Pasar Gede Solo.
Tidak hanya lampion dan Pohon Natal, Panitia Bersama Natal Kota Kota Surakarta 2022 juga akan memasang Santa Claus dan rusanya, juga boneka salju.
Ketua Pelaksana Panitia Bersama Natal Kota Surakarta 2022, Sumartono Hadinoto menjelaskan pemasangan lampion dan ornamen natal ini menjadi salah satu cara untuk membranding Kota Solo sebagai kota bhinneka dan kota wisata.[br]
“Sesuai dengan arahan Pak Wali, bahwa setiap ada event budaya, event religi, event seni di Solo kalau bisa dimeriahkan dengan ornamen yang mendukung seperti lampion. Yang paling dekat ini adalah Natal dan Tahun Baru, kita akan memasang lampion-lampion seperti pas Imlek, Idul Fitri, dan saat 17an kemarin,” tutur Sumartono ketika dihubungi melalui telepon, Rabu (30/11).
Sumartono mengatakan, selain untuk menyemarakkan hari raya Natal dan Tahun Baru, pemasangan lampion ini juga untuk membangkitkan perekonomian pedagang kaki lima dan UKM yang biasanya memadati lokasi lampion untuk mengais rezeki.
“Lampion dipasang di jembatan Padar Gede, 13 Pohon Natal dipasang mulai dari Gladag sampai dengan depan Balai Kota juga boneka salju. Di plasa Balai Kota akan ada lampion Santa Claus dengan 6 rusa dan lampion lilin. Kemudian di atas Kali Pepe kita pasang tirai dengan pernak pernik Natal, termasuk di atas Pasar Gede ada malaikat,” terang Sumartono.
Sumartono mengungkapkan, semua ornamen tersebut dikerjakan oleh beberapa perajin lampion yang biasanya mengerjakan untuk kebutuhan Imlek.
“Lampion dan Pohon Natal akan kita nyalakan pada tanggal 1 Desember 2022. Ornamen Natal ini akan terpasang selama kurang lebih 1 bulan sampai 31 Desember 2022,” ujarnya.
Sumartono merasa bersyukur dengan Pemerintah Kota yang konsen terhadap kemajuan Kota Solo.
“Mas Wali dan Pak Wawali tentunya sangat konsen terhadap kemajuan Kota Solo dan kita semua warga Solo. Sebagai wong Solo tentunya kita harus berkontribusi nyata mendukung semua kegiatan agar ke depan Solo sebagai kota destinasi wisata, kota layak huni dan kota kebhinekaan ini semakin terjaga, semakin menyenangkan jadi tujuan wisata. Dan sebagai wong Solo kita semua bangga jadi wong Solo,” papar Sumartono.
Sumartono juga meminta maaf pada masyarakat apabila nanti pemasangan lampion menyebabkan ketidaknyamanan khususnya untuk pengguna jalan.
“Yang pasti kami dari panitia natal juga mohon maaf apabila nanti tentunya akan terjadi tidak nyaman lalu lintasnya dan sebagainya tapi marilah kita sama-sama berkontribusi sekecil apapun untuk kota Solo,” tandas Sumartono.
Dengan adanya pemasangan lampion ornamen Natal, Sumartono berharap Solo semakin kuat bentuk keberagaman, saling menghargai, dan terjalin komunikasi yang baik antar warga.
“Tapi yang penting ini punya visi misi yang besar untuk Kota Solo. Tentunya kita punya tujuan yang lebih besar. Hal-hal yang mungkin sedikit kurang pas ya kita komunikasikan dengan baik seperti waktu Imlek saya banyak masukan dari teman-teman seniman, budayawan dan kita terus perbaiki akhirnya jadi milik wong Solo bukan milik pribadi atau golongan,” beber Martono.
Semangat Keberagaman
Ditemui di Balai Kota Solo, Wali Kota Gibran Rakabuming menambahkan pemasangan ornamen Natal di Jalan Jenderal Sudirman, Balai Kota dan Pasar Gede menunjukkan kuatnya keberagaman di Solo.
“Ya Balai Kota, jalan Sudirman itu semuanya publik space yang bisa digunakan oleh semua paguyuban, komunitas atau kelompok apapun. Kan kemarin sudah ada lampion Imlek, lampion Idul Fitri, lampion bulan Suro, lampion 17 an. Ini karena sudah mendekati Natal dan Tahun Baru ya lampion dan dekorasinya dekorasi natal. Dah sesimpel itu,” jelas Gibran.[br]
Putra sulung Presiden Jokowi ini juga siap bila ada yang protes dengan keberadaan ornamen natal di ruang-ruang publik tersebut.
“Tidak ada yang protes, kalau protes ya ke aku, bawa orangnya ke saya. Silahkan protes ke saya. Wong ini untuk semuanya, gantian gitu lho, siapa merayakan apa, semuanya boleh,” tegas Gibran.
Gibran juga meminta masyarakat untuk tetap menjunjung keberagaman dan kebersamaan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
“Biasakan untuk hidup toleran,” pungkas Gibran. (detikcom/MettaNews/d)