Jakarta (SIB)
Bos Tesla yang juga pemilik baru Twitter, Elon Musk berdialog dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim.
Dalam dialog itu, Elon Musk menyampaikan pendapatnya atas target Indonesia menjadi negara maju.
Awalnya, Nadiem melontarkan pertanyaan tentang apa yang perlu Indonesia lakukan untuk menjadi kekuatan ekonomi global di 2045.
Di tahun itu Indonesia resmi berusia 100 tahun dan ditargetkan sudah menjadi negara maju.
"Menurut Anda, apa yang Indonesia perlu lakukan untuk menjadi kekuatan ekonomi global yang baru di 2045?" tanya Nadiem kepada Elon Musk, dikutip dari laman YouTube Kampus Merdeka, Senin (14/11).
Merespon pertanyaan Nadiem, Elon Musk berpendapat, pemerataan pendidikan adalah hal penting.
Pria kelahiran Afrika Selatan itu juga menyinggung pentingnya akses internet bagi masyarakat.
"Punya koneksi internet yang cepat di seluruh Indonesia sangat amat penting," ungkapnya.
Selain harus cepat, akses internet juga harus terjangkau. Dengan begitu maka masyarakat dapat mempelajari apa pun di Internet.
"Kalau internetnya murah, semua orang bisa belajar apa pun. Kanal MIT misalnya, mereka menyediakan perkuliahan gratis di YouTube. Jadi siapa pun bisa belajar gratis di internet," tutur Elon Musk.
"Pemerataan akses internet penting untuk itu. Internet memungkinkan orang-orang belajar apapun," pungkasnya.
CEO SpaceX dan Tesla itu mengatakan, akses internet cepat yang luas dan murah saja tidak cukup.
Masyarakat juga perlu perangkat seperti ponsel atau laptop untuk bisa mengakses internet.
Untungnya, dia mengatakan ke depannya harga ponsel atau laptop akan semakin terjangkau.
Sebabnya ia melihat akan adanya kondisi di mana vendor kesulitan menambahkan fitur dan inovasi baru yang signifikan di perangkat buatannya.
"Ada banyak perangkat yang dibuat seperti perangkat PC, iPhone dan Android. Tidak lama lagi akan ada lebih banyak perangkat yang dibuat ketimbang jumlah manusia yang ada di dunia," jelas Musk.[br]
Jangan Takut Salah
Elon Musk tampil secara virtual di event KTT G20.
Dalam diskusinya di forum B20 dengan dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Musk mengungkap kunci suksesnya sehingga bisa memimpin lima perusahaan sekaligus.
Musk mengakui kesuksesannya tidak instan dan sering mengalami kegagalan. Tapi dari situ ia belajar untuk tidak takut salah dan terus memperbaiki diri.
"Menurut saya prinsip utamanya adalah mengurangi kesalahan dari waktu ke waktu. Jadi akui bahwa kalian pernah salah tapi kalian ingin mengurangi kesalahan, dan jika kalian bisa mengurangi kesalahan setiap hari itu bagus," kata Musk dalam diskusi bertajuk 'Future Knowledge and Blended Finance' yang digelar secara virtual, Senin (14/11).
Salah satu kunci sukses lainnya yang patut dimiliki adalah selalu ingin tahu. Musk sendiri mengaku ia selalu ingin tahu soal banyak hal, terutama soal dunia dan teknologi.
Ia mengatakan, sejak kecil sudah terobsesi dengan buku dan film bertema fiksi ilmiah dan fantasi.
Rasa ingin tahunya soal teknologi dan dunia antariksa dimulai saat ia menonton film Star Wars di bioskop saat berusia enam tahun.
"Lord of the Rings mungkin merupakan buku favorit saya. Isaac Asimov juga memiliki dampak yang besar bagi saya, seri The Foundation. Robert Heinlein juga," ujar Musk.
Selain itu Musk menegaskan bahwa pintar secara akademis saja tidak cukup.
Menurutnya kecerdasan akademis dan emosional sama-sama penting untuk dimiliki.
Orang terkaya di dunia ini juga menyarankan untuk mencari teman yang baik yang mampu memberikan feedback secara kritis.
"Kadang teman kalian tahu bahwa apa yang kalian ucapkan itu salah, tapi mereka tidak ingin melukai perasaan kalian jadi mereka tidak mau bicara. Tapi jika kalian minta ke mereka dan kalian bilang itu tidak akan melukai perasaan, mereka akan memberitahu kalian," pungkasnya. (detikfinance/detikInet/d)