Sergai (SIB)
Puluhan wartawan yang tergabung dalam Solidaritas Wartawan Anti Kekerasan (Sowak) Kabupaten Sergai, menggelar aksi damai di Kantor Bupati Sergai, di Seirampah, Selasa (25/10).
Aksi damai itu digelar karena menyesalkan pernyataan Kadisdik Sergai Suwanto Nasution yang diduga mengancam oknum wartawan saat melakukan konfirmasi melalui sambungan telepon seluler, baru-baru ini.
Dalam aksi tersebut, massa Sowak menyampaikan beberapa pernyataan sikap dan tuntutan di antaranya, mengecam keras kalimat "Yang mana yang patah tulang, bisa tunjukkan, nanti kalau nggak patah tulang, tulang kau yang ku patahkan, mau?, yang dilontarkan Kadisdik Sergai Suwanto terhadap seorang wartawan.
Kemudian, meminta Suwanto agar menyatakan permohonan maaf secara terbuka kepada publik, terkait sikap arogan dan pernyataannya yang bernada mengancam.
Pernyataan sikap dan tuntutan yang disampaikan massa Sowak, diterima Asisten I H Kaharuddin dan selanjutnya akan dilaporkan kepada Bupati Sergai H Darma Wijaya.
Terpisah, Kadisdik Sergai Suwanto Nasution saat diwawancarai mengaku tersulut emosi dan sempat melontarkan kalimat yang kurang tepat sewaktu melayani konfirmasi seorang wartawan dari salah satu media online, belum lama ini.
"Sebaiknya, oknum jurnalis itu harus cek dan ricek dulu terkait peristiwa tersebut lalu konfirmasi terkait fakta sebenarnya, tanpa kesan menjudge bahwa siswa tersebut mengalami patah tulang. Padahal, tidak sesuai fakta," katanya.[br]
Suwanto menjelaskan, peristiwa itu berawal ketika tiga orang pelajar SDN 104301 Kecamatan Seirampah menderita luka-luka akibat tertimpa tembok bekas kamar mandi yang roboh.
"Para guru langsung membawa ketiga pelajar tersebut ke klinik terdekat dan tukang kusuk untuk mendapatkan pertolongan. Sebab, korban menderita luka ringan," terangnya.
Kadisdik juga menyebut, guna memastikan apakah salah seorang pelajar mengalami permasalahan pada tulang atas kejadian itu, pihaknya juga sudah membawa pelajar dimaksud ke RSUD Sultan Sulaiman untuk dirontgen.
"Berdasarkan hasil rontgen dari rumah sakit, tidak ada masalah pada tulang korban, hanya memar serta terkilir," katanya.
Di kesempatan itu, Suwanto pun menyesalkan ada oknum wartawan yang melakukan konfirmasi, tapi terkesan menuding dirinya arogan. Padahal, masih katanya, ia sudah menjawab sesuai yang dipertanyakan.
"Saat itu mungkin lagi tersulut emosi, saya minta maaf. Undang-undang Pers sudah saya penuhi dengan menjawab pertanyaan jurnalis," pungkasnya. (C4/d)