Medan (SIB)
Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting melakukan "Sidak" (inspeksi mendadak) ke lokasi proyek pembangunan jalan alternatif atau jalur sejajar Medan - Tuntungan - Kutalimbaru - Dusun Tanduk Benua - Sembaikan Deliserdang - hingga Berastagi Karo, yang merupakan bagian dari paket proyek multiyears berbiaya Rp2,7 triliun yang ditangani Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut, Senin (10/10).
Sidak tersebut dilakukan Baskami guna melihat langsung progres sekaligus memastikan tindak lanjut pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi di lapangan yang dikerjakan kontraktor PT Sumber Mitra Jaya (SMJ) yang sempat dikabarkan "mangkrak".
"Dari laporan yang kita terima, pekerjaan proyek ini sempat terhenti, sehingga kita turun ke lokasi untuk melihat secara langsung.
Ternyata di lapangan masih terlihat aktivitas pekerjaan pembersihan jalan selebar 10 meter dan pengorekan paret sisi kiri dan kanan jalan," ujar Baskami Ginting kepada wartawan, Senin (10/10) di lokasi proyek.
Saat melakukan Sidak, Baskami terlihat didampingi Kadis Kehutanan Sumut Herianto dan Marlindo perwakilan dari Dinas BMBK Sumut seraya meminta penjelasan terkait progres proyek maupun kendala di lapangan kepada Arman Panjaitan dari PT SMJ.
Dijelaskan Arman, pekerjaan yang dimulai pada Juni 2022, progresnya hingga saat ini sudah mencapai 30 persen, dan sepanjang 9,67 Km telah dilakukan pembersihan jalan selebar 10 meter, dengan rincian 8 meter rencana jalan dan 1 meter sisi kiri dan kanan menjadi bahu jalan.
Jalur sejajar atau jalan alternatif Medan - Berastagi ini akan melintasi Desa Tuntungan - Desa Sukamakmur Kecamatan Kutalimbaru - Dusun II Sukamakmur - Dusun X Tanduk Benua - Dusun Sembaikan II Kecamatan Sibolangit - hingga tembus Desa Jaranguda Berastagi Karo, guna mengatasi kemacetan Jalan Medan - Berastagi atau jalur yang ada sekarang.
KENDALA
Ketika Baskami Ginting mempertanyakan kendala di lapangan, mengingat sekitar 13 Km jalan dari Dusun Tanduk Benua hingga Berastagi berada dalam kawasan hutan konservasi, sehingga diperlukan izin pelepasan kawasan berupa hak pakai dari Kementerian Kehutanan, Dinas Kehutanan Sumut berjanji segera menyelesaikannya.
"Untuk mengatasi semua kendala dengan secepatnya, Dinas Kehutanan harus jemput bola ke Menteri Kehutanan, agar izin pinjam pakai hutan konservasi segera dikeluarkan, karena jalur sejajar Medan-Berastagi ini sangat dibutuhkan masyarakat menghindari kemacetan Jalan Medan-Berastagi sekarang, " ujar Baskami.
Kadis Kehutanan Sumut Herianto menyatakan, pihaknya segera mengurus izin kehutanan ke Jakarta dan diestimasi bulan Oktober 2022 sudah diperoleh izinnya, karena sebelumnya sudah ada 'lampu hijau' dari Menteri Kehutanan ketika Gubsu Edy Rahmayadi bertemu dengan Menhut. [br]
"Saya akan kembali menemui Menteri Kehutanan di Jakarta, karena ini sudah jadi tanggung jawab moral bagi saya. Apalagi menteri sudah menyetujui izin pinjam pakai hutan untuk jalur sejajar ini secara lisan, karena itu perlu disusul secara surat Sedangkan Marlindo (Dinas BMBK) dan Arman Panjaitan dari PT SMJ mengakui, mengalami kendala dalam pengerjaan pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi, karena izin kehutanan belum ada. Tapi selama pekerjaan pelebaran jalan sepanjang 9,67 km, pihaknya tidak mengalami kendala, karena kepala Desa Sukamakmur Bahtiar Ginting ikut membantu mensosialisasikan kepada warga masyarakat agar tidak menghalangi proyek jalan dimaksud.
Namun dampak dari proyek pelebaran jalur sejajar tersebut, pipa air bersih warga masyarakat rusak dan hancur akibat pembongkaran dan pelebaran jalan oleh alat-alat berat yang melakukan pembersihan dan pengerukan drainase.
Kepala Desa Sukamakmur Bahtiar Ginting menyatakan, warga masyarakat sangat menyambut baik adanya proyek pembangunan jalan alternatif tersebut. Tapi yang jadi masalah bagi warga, pipa-pipa air dari dusun 3-8 sepanjang 3 km hancur dan rusak, sehingga warga sulit memperoleh air. Warga hanya minta agar pipa-pipa tersebut segera diperbaiki.
Menanggapi hal itu, Baskami Ginting minta pihak kontraktor segera mengganti dan memperbaiki pipa-pipa air yang telah rusak akibat pengerukan alat berat dan langsung ditanggapi pihak kontraktor PT SMJ segera melakukan perbaikan.
Di akhir keterangannya, Baskami mengajak seluruh masyarakat untuk mengawasi jalannya pembangunan proyek multiyears yang ditargetkan selesai pada 2023 ini, agar bisa dilintasi pengguna jalan dari Medan - Berastagi dan sebaliknya, guna mengurangi kemacetan di jalur yang ada sekarang.(A4/c).