Pematangsiantar (SIB)
Pasca mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus demo menolak kenaikan BBM yang mengakibatkan kericuhan di luar gedung DPRD Pematang-siantar, Senin (5/9) siang, Polres Pematangsiantar menyampaikan permohonan maaf.
"Saya selaku Kapolres Pematangsiantar, memohon maaf sebesar-besarnya atas kericuhan demo mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus menolak kenaikan BBM," ujar Kapolres Pematangsiantar, Fernando saat menggelar konferensi pers di Mako Polres Pematangsiantar, Senin (5/9) malam sekira pukul 20.00 WIB.
Dikatakan dia, tadinya mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus menyampaikan aspirasinya mengenai penolakan kenaikan BBM di kantor DPRD Pematangsiantar diterima Wali Kota Pematang-siantar, Susanti dan Ketua DPRD Pematangsiantar Timbul Lingga.
Setelah itu, mahasiswa melakukan kegiatan bakar ban di badan jalan, tepatnya di luar gedung DPRD. Lantas anggota mereka dari kepolisian mengambil langkah responsif untuk memadamkan api itu, sehingga disitulah terjadi ketersinggungan dan kericuhan.
Lanjut Kapolres, atas insiden kericuhan tersebut mengakibatkan ada adik-adik mahasiswa yang terluka dan ada anggota menembakkan gas air mata, menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya, khususnya kepada anak-anak mahasiswa kelompok Cipayung Plus.
"Mungkin ada kesilapan dan kurang komunikasi saat anggota kami bertugas di lapangan dan anak-anak mahasiswa sekarang sudah ada di Polres Pematangsiantar dan saya telah sampaikan minta maaf kepada mereka atas insiden kericuhan siang tadi," ungkap Kapolres, seperti dilansir dari harianSIB.com.
Saat ditanya terkait laporan mahasiswa yang terluka kena tembakan gas air mata, Fernando mengutarakan telah menerima laporan tersebut dan saat ini sedang ditangani di Propam Polres Pematangsiantar.
"Tentunya kami akan melakukan penyelidikan atas kesalahan anggota kami hingga bentrok dengan mahasiswa kelompok Cipayung saat demo penolakan kenaikan BBM di luar gedung DPRD Pematang-siantar," terangnya. (SS14/d)