Buenos Aires (SIB)
Seorang pria ditangkap setelah nekat menodongkan pistol ke arah Wakil Presiden (Wapres) Argentina Cristina Kirchner. Seorang menteri Argentina menyebut, insiden itu sebagai percobaan pembunuhan, namun tidak ada tembakan yang dilepaskan dan Kirchner tidak mengalami luka sedikitpun.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (2/9), insiden itu terjadi di pintu masuk kediaman Kirchner di Buenos Aires pada Kamis (1/9) waktu setempat. Diketahui bahwa ratusan demonstran berkumpul di luar rumah Kirchner selama beberapa hari terakhir, untuk mendukung wanita yang tengah terjerat kasus korupsi itu.
Sejumlah saluran televisi lokal Argentina menayangkan rekaman saat seorang pria menodongkan pistol ke arah kepala Kirchner dari jarak dekat, ketika dia sedang keluar dari mobil yang membawanya pulang ke rumahnya.
Juru bicara kepolisian setempat menuturkan kepada Reuters bahwa seorang pria bersenjata telah ditangkap di dekat kediaman Kirchner, yang juga mantan Presiden Argentina ini.
"Sebuah senjata ditemukan beberapa meter dari lokasi kejadian," sebut juru bicara kepolisian setempat.
Identitasnya pelaku tidak diungkapkan ke publik. Namun juru bicara kepolisian setempat menyebut, pelaku kemungkinan berasal dari Brasil.
Motif di balik penodongan senjata api ini belum diketahui secara jelas.
Menteri Keamanan Argentina Anibal Fernandez mengatakan, personel polisi forensik sekarang akan menganalisis sidik jari pada pistol itu untuk mendapatkan lebih banyak informasi.[br]
Secara terpisah, Menteri Perekonomian Argentina Sergio Massa menyebut, insiden itu sebagai 'percobaan pembunuhan'.
"Ketika kebencian dan kekerasan menang atas perdebatan, masyarakat hancur dan situasi seperti ini muncul: percobaan pembunuhan," sebutnya dalam pernyataan via Twitter.
Namun tayangan televisi setempat menunjukkan tidak ada tembakan yang dilepaskan pelaku saat dia menodongkan pistol ke Kirchner di tengah-tengah kerumunan orang. Media lokal melaporkan pelaku berusia paruh baya.
Surat kabar lokal Clarin yang mengutip sejumlah sumber pejabat setempat melaporkan bahwa pistol yang ditodongkan pelaku itu berisi peluru. Hal ini belum bisa diverifikasi secara independen oleh Reuters.
Kirchner yang menjabat Presiden Argentina selama dua periode antara tahun 2007-2015 ini, terancam hukuman 12 tahun penjara dan larangan untuk berpolitik seumur hidup. Namun dia juga menjabat Presiden Senat Argentina dan menikmati kekebalan parlementer.
Jika nantinya dinyatakan terbukti bersalah -- vonis kemungkinan akan dijatuhkan pada akhir tahun, Kirchner tidak akan mendekam di penjara kecuali vonisnya diratifikasi oleh Mahkamah Agung atau dia kehilangan kursinya di Senat dalam pemilu Argentina pada akhir tahun 2023 mendatang. (Detikcom/f)