Di India, ada sebuah pasar tak biasa yang berusia lebih dari 700 tahun. Pasar itu menjual para pria untuk dijadikan suami.
Pasar pengantin pria ini berada di Bihar, salah satu negara bagian India. Setiap tahun, ribuan pria bakal berkumpul di bawah pohon pipal yang berada di area pasar lokal di Distrik Madhubani.
Pasar pengantin pria ini disebut sebagai Saurath Mela atau Sabhagachhi. 'Perdagangan' calon suami ini dilakukan selama 9 hari di pasar tersebut.
Dilansir dari Oddity Central, Sabtu (13/8) pasar ini sudah ada sejak masa Dinasti Karnat di bawah kepemimpinan Raja Hari Singh. Pasar ini dibuat untuk memudahkan perempuan menemukan suami yang tepat.
Layaknya pasar pada umumnya, para pria yang dijual itu diberi harga berdasarkan kemampuan mereka. Harganya akan makin mahal jika memiliki pendidikan tinggi dan latar belakang keluarga yang baik.
Adanya pasar ini menimbulkan kontroversi lantaran dinilai sudah tak cocok dengan kondisi masa kini. Apalagi ada beberapa pria yang sampai diculik untuk dinikahkan secara paksa.
Kendati demikian, praktik jual beli calon suami ini masih ada juga peminatnya. Para perempuan akan datang ke pasar itu bersama keluarganya, memeriksa dokumen-dokumen para pria seperti akta kelahiran hingga ijazah.Bila perempuan sudah menemukan pria yang mereka sukai, baru akan dibicarakan secara lebih detail.
Dari banyaknya pria yang 'menjajakan' diri, rupanya ada profesi tertentu yang paling diminati. Dikutip dari Al Jazeera, pria dengan profesi sebagai insinyur, dokter, dan pegawai pemerintah yang banyak dicari. Sementara pria muda merupakan yang paling populer.
Sebenarnya, pemberian mahar dari pria kepada wanita secara resmi ilegal di India. Salah satu tujuan utama pasar pengantin pria ini adalah untuk menghilangkan mahar. Hanya saja praktik itu masih umum dilakukan pria muda kepada keluarga pengantin wanita.
Kontroversi pasar ini tak berhenti sampai di situ. Rupanya dalam praktiknya, para perempuan yang datang ke pasar itu juga hampir tak memiliki suara untuk memilih pengantin pria. Meskipun ikut 'berburu' pria, pada akhirnya keluarga perempuan itu yang memberikan keputusan mengenai pria mana yang layak dijadikan suami. (detikTravel/a)