Minggu, 20 April 2025
Kepala BNPT:

Terorisme Amalan Persekutuan Orang dengan Setan

* Penyebaran Radikalisme dan Terorisme Seperti Virus Corona
Redaksi - Rabu, 03 Agustus 2022 09:04 WIB
603 view
Terorisme Amalan Persekutuan Orang dengan Setan
Foto: dok. detikcom
Komjen Boy Rafli Amar.
Jakarta (SIB)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menilai aksi terorisme bukan merupakan ajaran agama. Dia menilai terorisme merupakan tindakan orang-orang yang sudah bersekutu dengan setan.

Keterangan itu disampaikan Boy dalam sambutannya di acara Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional yang digelar BNPT di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (2/8). Acara itu dihadiri oleh Wamendagri, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKDT).

Boy awalnya menceritakan tentang pengalaman pahit Indonesia terkait aksi terorisme. Dalam hal ini Boy mengenang peristiwa Bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002.

"Kita punya pengalaman pahit dari kejahatan terorisme itu terutama adalah yang sangat menyesakkan, saya pikir kita semua bangsa bersama dengan para korban itu seperti peristiwa Bom Bali tanggal 12 Oktober 2002," kata Boy di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

Boy menilai tragedi tersebut dilakukan oleh orang Indonesia yang terpapar terorisme. Aksi itu dinilai Boy berbahaya jika dikaitkan dengan ajaran agama.

"Realitas bahwa ada anak bangsa akhirnya bersekutu dengan ideologi kekerasan. Yang lebih berbahaya lagi apabila menggunakan narasi-narasi agama, dalil-dalil agama. Jadi ini adalah sebuah pembajakan terhadap nilai-nilai agama yang tidak dibenarkan," ucapnya.

Pasalnya, menurut Boy agama merupakan ajaran mulia yang tidak pernah sekalipun mengajarkan tentang kekerasan.

Namun para pelaku terorisme kerap menggunakan narasi agama saat melakukan aksinya.[br]

"Agama adalah rahmat, agama adalah cinta dan kasih, agama adalah kedamaian. Tetapi mereka menggunakan itu mengatasnamakan narasi agama," tutur Boy.

Di menegaskan terorisme bukan merupakan ajaran agama. Boy menilai aksi terorisme merupakan ajaran orang-orang yang bersekutu dengan setan.

"Kita yakinkan bahwa bukan itu amalan daripada agama. Itu amalan dari orang-orang yang bersekutu dengan setan tentunya. Yang tentunya anti terhadap kemanusiaan. Kita harus mengutuk keras peristiwa-peristiwa seperti itu," ujar Boy.

Seperti Virus Corona
Boy Rafli Amar juga menilai paham radikal sama halnya dengan virus Corona (Covid-19). Dia meminta masyarakat waspada terhadap penyebaran paham radikal dan intoleransi. Sebab, penyebarannya sudah meluas seperti virus Corona.

"Kita sudah bagus menghadapi virus Covid-19, kita sudah punya vaksin. Tetapi pandemi intoleransi, radikalisme, terorisme ini pada kesempatan ini BNPT terus mencegah bersama dengan elemen bangsa," kata Boy dalam sambutannya.

Boy menyampaikan pihaknya sedang memperkuat kewaspadaan. Dia menyebut BNPT terus melakukan kegiatan pencegahan.[br]

"Tapi bagaimana next setelah dari sini. Kita semakin memperkokoh kewaspadaan nasional kita, semakin memperkokoh daya cegah kita. Terhadap virus intoleransi, radikalisme, terorisme yang penyebarluasan seperti virus Covid-19," ujar Boy.

Boy mengatakan upaya pencegahan penyebaran radikalisme dan terorisme harus melibatkan masyarakat. Sebab, radikalisme dan terorisme bisa menjangkiti siapa pun tanpa terdeteksi, Boy menyebutnya sebagai orang tanpa gejala (OTG).

"Dalam kolaborasi kita dengan masyarakat, kami berkeyakinan Ibu-Bapak semuanya melibatkan masyarakat kita harus terus memperluas kerja kita. Agar virus-virus intoleransi, radikalisme itu tidak bisa bebas masuk ke dalam sistem kehidupan masyarakat kita," paparnya.

"Kadang-kadang kita OTG, tidak terasa. Mungkin yang OTG itu ada di lingkungan kita, ada di tangan kiri kita, ada di rumah kita ada di tetangga kita, ada di komunitas kita, ada satu almamater dengan kita," imbuhnya. (detikcom/c)

Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru