Jakarta (SIB)
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengecam aksi penembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, yang menyebabkan 10 warga sipil tewas. Moeldoko menilai aksi KKB itu kejam dan membabi buta.
"Kelompok kriminal bersenjata yang telah melalukan tindakan kejam berulang kali dengan target membabi buta," ujar Moeldoko di agenda media briefing dengan tajuk 'Kondisi Kemanan Terkini Papua' di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Kamis (20/7).
Moeldoko menyebut, KKB berdalih melakukan sejumlah aksi teror atas nama perjuangan masyarakat Papua. Dia menilai, KKB takut akan pencapaian pembangunan yang terjadi di Papua saat ini.
"KKB memakai kedok perjuangan masyarakat Papua. Padahal lebih untuk mendapatkan keuntungan material kelompoknya. KKB takut dengan capaian pembangunan di Papua karena akan menghilangkan pengaruhnya, sungguh ironis," ucap Moeldoko.
Moeldoko mengatakan pemerintah akan memburu KKB. Dia mengatakan, aparat penegak hukum hanya memburu KKB bukan yang lain.
"Pemerintah akan menindak tegas KKB melalukan penegakan hukum. Tindakan tegas hanya ditujukan kepada KKB bukan yang lain. Penegasan ini penting jangan sampai muncul persepsi yang keliru terhadap tindakan yang akan diambil aparat keamanan," jelasnya.[br]
Moeldoko turut menyinggung pembentukan tiga daerah otonomi baru (DOB) di Papua. Menurutnya, hal itu bertujuan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Berikutnya pembentukan tiga DOB, Papua Tebgah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Sebagai bagian dari mendekatkan pelayanan publik ke masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud Md juga bicara tentang kondisi keamanan di Papua pascapenembakan yang dilakukan KKB di Nduga, Papua. Mahfud menegaskan musuh rakyat bukan Papua melainkan KKB.
"Musuh kita, musuh rakyat, bukan Papua. Tetapi KKB yang ada di Papua," kata Mahfud dalam acara media briefing itu.
Mahfud mengatakan, orang-orang Papua merupakan orang yang beradab. Dia menilai, KKB tidak bisa semena-mena mewakili aspirasi masyarakat Papua.
"Tanah Papua itu tidak bisa diwakili KKB. Jadi yang akan kita tindak ini bukan Papua karena Papua itu terdiri dari orang-orang yang jauh lebih beradab dibandingkan dengan KKB," jelas Mahfud.
Mahfud mengatakan, identitas KKB yang beraksi di Nduga, Papua sudah dikantongi aparat penegak hukum. Dia mengatakan, pemerintah akan memburu dan menindak KKB.
"Sekarang yang identitasnya sudah kita ketahui, pelakunya mereka selalu melakukan itu. Oleh sebab itu, pemerintah akan tegas memburu dan menindak mereka yang menamakan diri sebagai KKB ini," ujarnya.
Kondusif
Mahfud mengatakan, situasi di Papua secara umum dalam kondisi kondusif.
"Secara umum jika dilihat dari perspektif keamanan nasional, Papua itu kondusif," ucap Mahfud.
Mahfud menilai, kekerasan yang dilakukan KKB di Papua terjadi di area terbatas. Dia menyebut lokasi lainnya di Papua aman dan nyaman.[br]
"Tindakan kriminal maupun kekerasan di sana hanya terjadi di pegunungan sana dan beberapa tempat. Yang ada hanya gangguan KKB di tempat tertentu dan itu banyak juga terjadi di Papua," jelas Mahfud.
"Arenanya terbatas di pegunungan sana Nduga, Puncak Jaya, Yahukimo. Daerah lain sebenarnya itu aman dan nyaman," imbuhnya.
Mahfud juga menegaskan tidak ada operasi militer di Papua. Dia mengatakan, aparat penegak hukum hanya menggunakan senjata saat ada ancaman dari KKB yang membahayakan keselamatan warga.
"Di sana tidak ada operasi militer. Tidak menggunakan pendekatan senjata. Kecuali dilakukan tindakan tegas dalam menjamin keamanan masyarakat dan penegakan hukum," papar Mahfud.
Mahfud juga menyebut pemerintah sudah membuka dialog terkait keamanan di Papua. Dia mengatakan dialog telah dilakukan berulang kali.
"Kemudian langkah-langkah lain adalah dialog-dialog yg selama ini sudah dilakukan berkali-kali kita ke Papua, kita undang papua, Istana juga Pak Moledoko sering mengundang orang Papua," ucapnya.
Tembaki
Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali beraksi di Kampung Nogolait, Nduga, Papua. Sebanyak 10 orang tewas dan 2 orang mengalami luka berat.
"Iya benar, pada hari Sabtu pagi telah terjadi penembakan terhadap warga sipil di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan mengakibatkan 10 orang meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya, Sabtu (16/7). (detikcom/a)