Jakarta (SIB)
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon melanjutkan kunjungannya ke Moskow, Rusia, usai dari Kyiv, Ukraina.
Fadli zon membawa misi perdamaian bersama anggota parlemen dunia yang tergabung di Inter-Parliamentary Union (IPU) Task Force.
Acara utama kunjungan tersebut adalah dialog dengan Parlemen Rusia. Pertemuan dengan State Duma (DPR) dan Federation Council (Senate) Parlemen Rusia dilakukan, Kamis (14/7).
Kedatangan delegasi IPU Task Force ke State Duma, sebutan untuk majelis rendah Parlemen Rusia, disambut Wakil Ketua Duma Petr Olegovich Tolstoy.
Fadli bersama IPU Task Force menyampaikan pentingnya dialog dan diplomasi terkait konflik Ukraina dan Rusia.
"Dalam dialog yang digelar secara intensif tersebut, IPU Task Force kembali menyampaikan misinya untuk menciptakan ruang dialog kedua parlemen untuk mempercepat penyelesaian damai," kata Fadli dalam keterangannya, Jumat (15/7).[br]
Fadli bersama IPU Task Force mendorong upaya menurunkan eskalasi konflik untuk menghindari lebih banyak korban jiwa yang berjatuhan. Menurutnya, Parlemen Rusia menyatakan siap duduk berdialog bersama Parlemen Ukraina.
"IPU Task Force juga mendorong segala upaya menurunkan eskalasi konflik demi menghindari jatuhnya lebih banyak korban jiwa dan kerusakan materi. IPU Task Force menegaskan pentingnya dialog antarparlemen. Parlemen Rusia menyatakan siap untuk dialog dan duduk bersama Parlemen Ukraina," kata Wakil Ketua Umum Gerindra itu.
Fadli menyampaikan, delegasi IPU Task Force juga berdialog dengan Wakil Ketua Federation Council atau Senat Konstantin Kosachev dan beberapa pimpinan parlemen Rusia.
"IPU secara konsisten menegaskan bahwa diplomasi parlemen diperlukan untuk bisa memberikan kontribusi demi terciptanya resolusi perdamaian yang berkelanjutan," katanya.
Pada pertemuan-pertemuan tersebut, kata Fadli, para delegasi IPU Task Force berkesempatan mendengarkan berbagai informasi terbaru termasuk perkembangan hubungan Rusia-Ukraina.
IPU Task Force mendengarkan paparan Duma dan Senat secara historis tentang akar konflik sejak 8 tahun lalu.[br]
Di akhir acara, Fadli mengundang Ketua Parlemen Rusia, baik State Duma maupun Federation Council, untuk hadir di Jakarta pada perhelatan G20 Parliamentary Speaker Summit (P20) pada Oktober mendatang.
"Ketua Parlemen Rusia menyatakan akan hadir di Jakarta," kata anggota Komisi I DPR itu.
Selain bertemu parlemen, para delegasi IPU Task Force juga sempat berkunjung ke UN Information Center, berdialog dengan perwakilan UNHCR dan UNEP antara lain bicara tentang pengungsi.
Selanjutnya, kata Fadli, Task Force bertemu Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko.
Rangkaian dialog berikutnya adalah dengan High Commissioner for Human Rights, serta Civic Chamber of Russian Federation yang menghadirkan para korban perang.
Sebelumnya, Fadli dan IPU Task Force melakukan lawatan ke Ukraina untuk bertemu dengan Ketua Parlemen Ukraina di Kyiv dan melihat langsung dampak perang di Dmytriyka Village, Bucha, dan Irpin.[br]
Task Force
IPU Task Force sendiri dibentuk sebagai tindak lanjut dan rekomendasi Sidang Umum IPU ke-144 di Nusa Dua pada 20-24 Maret 2022 yang telah menghasilkan resolusi berjudul 'Peaceful Resolution of the war in Ukraine, Respecting International Law, the Charter of the United Nations And Territorial Integrity'. Tema itu sebagai wujud komitmen parlemen dunia untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.
IPU kemudian membentuk Task Force dan memilih 8 anggota parlemen mewakili berbagai kawasan geopolitik di dunia sebagai anggota Task Force, berikut anggota parlemen IPU Task Force:
Peter Katjavivi (Ketua Parlemen Namibia), Nosiviwe Noluthando (Ketua Parlemen Afrika Selatan) mewakili kawasan Afrika, Ali Rashid Al Nuaimi (Parlemen Uni Arab Emirates) mewakili kawasan Arab, Fadli Zon (Ketua BKSAP DPR Indonesia) sebagai wakil kawasan Asia Pasifik, Aigul Saifollakyzy Kuspan (Kazakhstan) mewakili kawasan Eurasia, Beatriz Argimon (Wakil Presiden dan Ketua Parlemen Uruguay) dari Amerika Latin, Avi Dicter (Israel), Arda Gerkens (Belanda) dari Grup Twelve Plus yang meliputi wilayah Eropa Barat. (detikcom/c)