Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti jajarannya untuk fokus bekerja. Jokowi mengingatkan masalah terkait energi dan pangan.
"Sama, semuanya harus fokus bekerja. Utamanya yang berkaitan dengan energi dan pangan," kata Jokowi kepada wartawan di Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7).
Jokowi menilai, masalah pangan dan energi ini merupakan urusan penting. Dia ingin para menterinya berkonsentrasi menangani dua sektor tersebut.
"Ini penting, ini saya urus terus, urusan yang berkaitan BBM, urusan berkaitan dengan energi batu bara, semuanya karena dunia terdisrupsi di energi dan pangan sehingga kita harus konsentrasi dan jangan sampai kita terpeleset di dua bidang ini," ujar Jokowi.[br]
Segera Terwujud
Jokowi menyampaikan Indonesia sudah tiga tahun tidak melakukan impor beras. Dia pun yakin swasembada beras segera tercapai.
"Saya yakin, karena kita sudah tiga tahun ini tidak impor beras, saya yakin swasembada beras kita akan segera kita capai," kata Jokowi dalam pernyataannya usai meninjau Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi) di Subang, Provinsi Jawa Barat, Selasa (12/7).
Jokowi juga meminta jajarannya tidak hanya fokus di satu jenis pangan. Dia ingin semua jenis pangan dikembangkan.
"Dan juga perlu saya ingin tekankan bahwa jangan juga kita ketergantungan hanya satu beras saja. Tetapi pangan kita yang lainnya juga masih bisa untuk dikembangkan lagi baik namanya sagu, namanya sorgum, namanya porang, namanya jagung, namanya ketela pohon dan lain-lainnya, ini masih memiliki peluang untuk kita tingkatkan produksinya," ujar Jokowi.[br]
Jokowi mengatakan, saat ini dunia mengalami kekurangan pangan di mana-mana. Dia meminta semua pihak memastikan ketersediaan pangan di Indonesia.
Dalam peninjauannya di BBPadi, Jokowi antara lain melihat gudang plasma nutfah yang menyimpan berbagai koleksi dan konservasi plasma nutfah tanaman padi.
Jokowi melihat BBPadi telah menyiapkan varietas-varietas unggul serta menemukan varietas-varietas.
"Kita lihat tadi yang banyak ditanam oleh masyarakat memang Inpari 32 dan Inpari 42 dan juga varietas-varietas yang lainnya," ujar Jokowi.
Jokowi juga menekankan bahwa benih memiliki peran penting dalam menaikkan produksi beras nasional di setiap hektarenya.
Jika betul-betul didampingi oleh para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Jokowi yakin lahan pertanian yang dikelola akan menghasilkan panen yang baik.[br]
"Kalau betul-betul didampingi oleh PPL-PPL yang baik, satu hektare tadi Inpari 32, Inpari 42, bisa menghasilkan kurang lebih sampai 12 ton. Tetapi katakanlah rata-rata 7-8 ton saja itu sudah sebuah lompatan yang sangat baik bagi stok ketersediaan pangan, utamanya beras kita," jelasnya.
Ingatkan Mendag
Saat ditanya wartawan mengenai video Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Mendag Zulhas membagikan minyak goreng (migor) gratis dan meminta anaknya, Futri Zulya Savitri, dipilih saat pemilu, Jokowi juga mengingatkan Zulhas untuk fokus mengurusi minyak goreng.
"Saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau menteri perdagangan ya urus yang paling penting seperti saya tugaskan kemarin, bagaimana menurunkan harga minyak goreng berada di Rp 14.000 atau di bawah Rp 14.000. Paling penting itu. Tugas dari saya itu," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan dia sendiri turun ke pasar-pasar untuk memastikan harga minyak goreng curah. Dia meminta harga minyak goreng curah di pulau Jawa dipastikan ada di harga Rp 14.000 atau di bawahnya.[br]
"Yang kita cek adalah minyak goreng curah agar harganya di Rp 14.000 atau di bawahnya. kalau, pasar pasar yang saya datangi sudah di angka Rp 14.000 itu. Kalau di luar Jawa ada yang masih di atas Rp 14.000 ya satu per satu akan kita selesaikan," ucapnya.
Sesuatu yang wajar
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga menganggap peringatan Presiden Jokowi ke Mendag Zulhas merupakan sesuatu yang wajar.
"Pesan Pak Presiden sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara kepada Mendag agar fokus bekerja adalah sesuatu yang wajar, mengingat saat ini persoalan pangan dan energi berpotensi menjadi krisis global. Ditambah lagi dampak dari perang Rusia-Ukraina serta inflasi global semakin memperburuk situasi global yang tentu berdampak ke nasional," kata Viva dalam keterangannya, Selasa (12/7).
"Untuk itu, kementerian teknis yang berkaitan dengan produksi dan produktivitas pangan, termasuk Kemendag, mempunyai tanggung jawab besar untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan, serta menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," kata dia.
Viva mengatakan, pesan Presiden Jokowi juga menjadi harapan seluruh kader PAN, termasuk Zulhas. Dia juga meyakini Mendag Zulhas akan bekerja serius dan fokus terkait persoalan minyak goreng.[br]
"Pesan Pak Presiden Jokowi kepada Menteri Perdagangan, Bang Zulkifli Hasan agar fokus bekerja sesuai penugasan dari presiden untuk menjaga stabilitas dalam ketersediaan, distribusi, pasokan, dan harga dari komoditas pangan adalah juga sesuai dengan harapan dari seluruh kader PAN se-Indonesia," ucapnya.
"PAN percaya dan yakin bahwa menteri perdagangan akan bekerja serius, fokus, terencana sesuai tugas pokok fungsinya, sebagaimana yang ditugaskan oleh Presiden Jokowi," lanjut dia.
Lebih lanjut, Viva menjelaskan, Zulhas sebagai ketum partai juga memiliki tanggung jawab untuk bertemu dengan kadernya secara fisik setiap hari libur. Namun dia memastikan Zulhas tidak akan menyalahgunakan kekuasaannya sebagai Mendag untuk kepentingan partai.
"Bang Zulkifi Hasan sebagai Ketua Umum PAN akan bertemu dengan kadernya secara fisik pada hari libur, Sabtu dan Minggu, atau selepas jam kantor secara formal. Acara partai tidak akan mengganggu tugas dan tanggung jawab sebagai menteri. Intinya bahwa Bang Zulkifli Hasan tidak akan melakukan abuse of power, menyalahgunakan kekuasaan," ujarnya. (detikcom/d)