Rabu, 23 April 2025
Terima Kunjungan Presiden Jerman

Jokowi Minta Semua Negara Kedepankan Budaya Damai

* Jerman Sambut Baik Posisi RI atas Perang Rusia-Ukraina
Redaksi - Jumat, 17 Juni 2022 09:34 WIB
780 view
Jokowi Minta Semua Negara Kedepankan Budaya Damai
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
TERTAWA: Presiden Joko Widodo (kanan) tertawa di sela-sela perbincangan dengan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6). 
Bogor (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas situasi di Ukraina dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier di Istana Kepresidenan, Bogor. Jokowi menegaskan sikap Indonesia tentang kedaulatan wilayah.

"Perihal isu kawasan dan isu global, kita bertukar pikiran tadi mengenai situasi di Ukraina dan kerja sama Indo-pasifik. Secara tegas saya menyampaikan kembali posisi konsisten Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah," kata Jokowi dalam pernyataan pers bersama di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6).

Jokowi mengingatkan soal pentingnya hukum internasional dipatuhi. Selain itu, Jokowi meminta semua negara mengedepankan budaya damai.[br]

"Untuk itu, prinsip-prinsip dan hukum internasional harus dipatuhi secara konsisten. Budaya damai serta saling menghormati serta semangat kerja sama perlu terus diperkuat," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mendorong penguatan kerja sama untuk mengatasi dampak perang di Ukraina. Kolaborasi itu terutama terkait urusan pangan dan energi.

"Dan terkait dengan kerja sama kawasan Indo-Pasifik. Saya kembali menekankan pentingnya arsitektur kawasan secara inklusif yang mengedepankan semangat kolaborasi bukan pembendungan atau containment di Indo-Pasifik dalam spirit kerja sama multilateralisme dan perdamaian," imbuh dia.

Kolaborasi
Jokowi mengatakan, G20 dan G7 mempunyai prioritas yang sama yaitu transisi energi. Jokowi mengajak Jerman untuk bekerja sama dalam pengembangan riset di bidang energi hingga mobil listrik.

"Saya mengundang kontribusi Jerman dan negara-negara G7 dalam berbagai pengetahuan dan teknologi serta akses pendanaan.

Saya mengajak Jerman untuk mendukung pembentukan energy transition financing dan pasar karbon di Indonesia, serta kerja sama riset di bidang energi, hidrogen dan mobil listrik," kata Jokowi.[br]

Jokowi mengatakan pertemuan bilateral Indonesia dan Jerman lebih fokus ke urusan ekonomi. Salah satunya terkait kerja sama percepatan pengembangan SDM.

"Telah terdapat MoU antara Kemenperin dengan Deutsche Messe AG dan infineon AG yang akan ditandatangani nanti sore. Selain itu Indonesia akan menjadi country partner Hannover Messe pada 2023 setelah juga partisipasi di pameran industri 4.0 di Hannover Messe tahun 2022 ini," imbuh dia.

Isu lain yang dibahas yaitu peningkatan investasi Jerman di industri teknologi tinggi. Jokowi menyinggung soal investasi di sektor industri kendaraan listrik.

"Saya mengajak industri Jerman untuk kembangkan pabrik semi konduktor di Indonesia dan menjadikan industri ini bagian dari rantai pasok chip global dan untuk berinvestasi di kawasan-kawasan industri hijau di Indonesia," imbuh dia.

Selain itu, Jokowi juga membahas mengenai penguatan kerja sama perubahan iklim. Jokowi mengajak Jerman menjadi partner dalam mengolah potensi energi baru terbarukan di Indonesia.

"Saya menghargai dukungan Jerman dalam pembangunan green infrastructure initiative senilai 2,5 miliar euro, pembangunan pusat mangrove dunia yang baru saja diresmikan beberapa hari lalu. Kemudian integrasi transmisi hijau di Sulawesi Utara senilai 150 juta euro serta pilot project pengembangan energi geotermal senilai 300 juta euro," kata Jokowi.

Sambut Baik
Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier mengapresiasi posisi tegas Indonesia atas perang Rusia dan Ukraina. Steinmeier menyinggung perang Rusia-Ukraina yang melanggar prinsip dasar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan hukum internasional.[br]

"Kami sangat berterima kasih kepada Indonesia atas posisi jelasnya terhadap serangan perang Rusia terhadap Ukraina yang merupakan pelanggaran internasional.

Posisi ini secara kentara menjelaskan bahwa kami berdiri bersama lintas benua saat terjadi pelanggaran prinsip-prinsip dasar Piagam PBB dan hukum internasional, di mana pun itu terjadi," kata Steinmeier dalam pernyataannya yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, Kamis (16/6).

"Saya senang bahwa kami memiliki banyak kesamaan nilai dan ketertarikan," sambung Steinmeier.

Steinmeier juga berbicara mengenai hubungan erat Indonesia dan Jerman. Dia berharap kerja sama kedua negara terus ditingkatkan.

"Indonesia dan Jerman terhubung sangat erat: pengakuan bersama kami terhadap demokrasi dan supremasi hukum dan tatanan berbasis hukum internasional tidak hanya dijaga namun juga dikembangkan lebih lanjut," ujar Steinmeier.

"Kami ingin dapat saling mengandalkan satu sama lain," imbuh dia.

Ziarah
Pada kunjungan tersebut, Frank-Walter Steinmeier menyempatkan diri berziarah ke makam eks presiden ketiga Indonesia, BJ Habibie di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan dan berkunjung ke Candi Borobudur di Magelang.[br]

Menurut informasi dari Sekretariat Presiden, Steinmeier dan rombongan berziarah ke makam Habibie sebelum bertemu Presiden Indonesia, Joko Widodo, di Istana Bogor.

Agenda soal Steinmeier ke makam Habibie juga diungkap Kedutaan Jerman di Indonesia dalam pernyataan resmi.

"Presiden Steinmeier juga akan mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk upacara peletakan rangkaian bunga di sana," demikian pernyataan Kedutaan Jerman di Indonesia di situs resmi mereka.

BJ Habibie pernah mendapat gelar penghormatan warga Jerman pada 1988.

Kemudian Jumat (17/6), Steinmeier dan rombongan bertolak ke Magelang untuk mengeksplorasi kawasan Candi Borobudur.

Steinmeier tiba di bandara Soekarno-Hatta, Indonesia, Rabu (15/6). Kunjungan ini untuk memperingati 70 tahun hubungan Indonesia dan Jerman. Ia dikabarkan akan berada di RI hingga 17 Juni. (Detikcom/CNNI/c)





Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru