Senin, 16 Desember 2024

Rumah Makan Padang “Babiambo” Gunakan Daging Babi Viral di Media Sosial

* Pemilik Usaha Minta Maaf, Murni untuk Berjualan
Redaksi - Sabtu, 11 Juni 2022 08:54 WIB
16.777 view
Rumah Makan Padang “Babiambo” Gunakan Daging Babi Viral di Media Sosial
Foto : Anggi/detikcom
Pemilik usaha nasi padang babi Sergio.
Jakarta (SIB)
Sebuah usaha kuliner yang menjual menu masakan khas Minangkabau berbahan dasar daging babi viral di media sosial.

Pemilik usaha Sergio mengatakan, ide tersebut berawal dari kecintaannya terhadap masakan Padang.

"Mungkin kenapa ide ini seputar Padang, karena saya pribadi suka banget sama masakan Padang, seminggu minimal sekali saking cintanya," kata Sergio di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (10/6).

Sergio mengatakan, pihaknya memang sengaja menuliskan nama babi dengan maksud agar pelanggan tidak merasa tertipu.

Dia menyebut, di dalam menu telah ditulis secara eksklusif berbahan dasar babi.

"Cuma kenapa kita tulis ada babinya di menunya, karena kita nggak mau nanti ada orang yang makan nggak tahu itu ada mengandung babinya. Jadi kita mau nggak mau secara menu harus secara eksklusif ditulis ada babinya," katanya.[br]

Sedangkan adanya kata 'Padang', Sergio mengatakan itu hanya ide sepintas karena didasari oleh kecintaannya pada masakan Minang itu. Dia menyebut murni hanya untuk berjualan.

"Dan kenapa Padang, kita kepikiran aja idenya, gimana caranya menyampaikan ke publik bahwa ini tuh sesuatu yang mereka biasa makan di suasana Padang, masakan-masakan seperti gulai, bakar, atau rendang yang bisa didesain secara dari istilah semua orang paham ketika dengar Padang diasosiasikan dengan rendang, gulai, dan lain-lain. Hanya untuk publikasi sebenarnya," katanya.

Sergio mengatakan, usaha tersebut hanya dilakukan secara online. Dia mengaku hanya berjualan kurang lebih 3 bulan sejak masa pandemi atau awal 2020.

"Waktu itu akhirnya melakukan secara online (berjualan) tapi hanya berjalan sekitar 3 bulan kurang lebih seingat saya, akhirnya tutup," katanya.

Sergio pun meminta maaf.

"Saya pribadi mewakili brand sebelumnya yang disebut Babiambo yang pernah beroperasi selama berapa bulan ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya buat teman-teman atau saudara-saudara saya yang mungkin merasa tersinggung, atau mungkin saya berniat seperti melecehkan tapi sama sekali tidak," kata Sergio.

Sergio mengaku tidak ada niatan untuk melecehkan. Dia menyebut murni hanya sebatas mencoba usaha.[br]

"Ini pure hanya saya mencoba usaha. Jadi, bukan maksud saya buat menghina siapa pun," katanya.

Sergio telah selesai dimintai keterangan oleh polisi. Dia mengaku hanya dimintai klarifikasi.

Pantauan di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (10/6), tampak Sergio keluar dari ruangan sekitar pukul 17.55 WIB.

"Hanya klarifikasi," katanya sambil meninggalkan kantor polisi.

Tak Punya Izin Operasi
Pihak Kelurahan Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara (Jakut), mengatakan usaha kuliner nasi Padang babi tidak memiliki izin. Saat ini, usaha kuliner itu sudah tidak beroperasi.

"Belum, tidak ada izin, memang info dari beliau pun tidak lama ya, 3 bulan dia sudah tidak usaha karena tidak laku," kata Sekretaris Lurah Kelapa Gading Timur Yenny Fisdianty di Kantor RW 11 Kelurahan Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, Jumat (10/6).

Informasi itu didapatkan pihak kelurahan setelah mengadakan pertemuan pemilik usaha dengan Kepolisian Kelapa Gading, Dinas Perindustrian Perdagangan DKI, Kecamatan Kelapa Gading, serta pihak Kelurahan Kelapa Gading Timur.

Permasalahan ini, kata Yenny, telah diselesaikan.

"Kita melakukan konfirmasi baik ke rumahnya, juga pertemuan antara owner-nya dengan berbagai pihak, ada Polsek, Satpol PP, memang alhamdulillah sudah clear," tutur Yenny.[br]

Yenny menyebut, jika pemilik usaha kuliner ingin kembali beroperasi, dia minta agar mengajukan izin. Namun, dia mengingatkan agar tidak menggunakan merek yang berpotensi menyinggung pihak lain.

"Nanti sesuai dia izin, harus izin. Apakah diperbolehkan atau tidak. Sebenarnya boleh-boleh saja asal jangan menyebut merek, namanya karena ambo ya, jadi kesannya rumah makan Padang," tutur dia.

Menurut Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM), Andre Rosiade, usaha kuliner tersebut bernama Babiambo.

"Sebagai Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang, saya sudah mendengar soal restoran di Jakarta yang bikin keresahan masyarakat Minang. Hal ini disebabkan restoran bernama Babiambo itu mengolah daging babi menjadi masakan berupa rendang," kata Andre Rosiade dalam keterangannya, Jumat (10/6).

Keberadaan nasi Padang babi itu juga disorot oleh anggota DPR dari Dapil Sumbar II, Guspardi Gaus. Dia mengaku geram akan keberadaan nasi Padang babi tersebut.[br]

"Apa maksud dan motif pemilik restoran menyediakan makanan nonhalal dengan menggunakan nama menu khas Minangkabau?" ujar politikus PAN ini.

Belum Temukan Unsur Pidana
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Vokky Sagala mengaku belum menemukan unsur pidana dalam kasus tersebut.

"Iya betul (belum diketahui unsur pidana), nanti kita ke tahap lebih lanjutlah," katanya di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (10/6).

Vokky mengatakan, saat ini kasus usaha nasi Padang babi itu masih dalam tahap penyelidikan.

"Kita masih proses penyelidikan kalau itu (unsur pidana), kan baru hari ini diminta keterangan, jadi kita masih melakukan penyelidikan," katanya.

Dia melanjutkan, pemilik usaha tersebut tidak ditahan. Sergio saat ini juga berstatus sebagai saksi.

"Nggak (ditahan), sejauh ini belum," katanya. (detikcom/a)

Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru