Medan (SIB)
Ketua DPW Himpunan Masyarakat Pakpak (Himpak) Sumut, Chandra Lingga mengajak seluruh elemen masyakarat suku Pakpak untuk bersatu dan cerdas memilih pemimpin ke depan yang benar-benar bisa merangkul, mengayomi dan berdiri di atas kepentingan semua etnis atau suku di Sumatera Utara.
Hal itu disampaikan Chandra Lingga menyikapi kekecewaan para tokoh dan warga Pakpak yang dipicu ketidakhadiran Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada halal bihalal dan pelantikan DPW Himpak Sumut di Hotel Santika Dyandra Medan, 16 Mei 2022 lalu yang dihadiri sedikitnya 2.000 warga Pakpak perantau di Medan.
Curahan rasa kekecewaan itu disampaikan resmi pada pembubaran panitia halal bihalal di Cadika Cafe, Senin (30/5) di hadapan Pengurus DPW Himpak Sumut dan sejumlah tokoh Pakpak yang hadir.
Menurut Chandra Lingga masyarakat Pakpak memiliki tanah ulayat yang merupakan bagian dari Sumatera Utara dan telah berkonstribusi menghasilkan PAD bagi Sumatera Utara.
Kekecewaan itu bukan tanpa sebab. Soalnya, saat menerima audiensi di kediaman pribadinya Jalan Karya Bakti, Kelurahan Pangkalan Mansyur Medan, Edy Rahmayadi menyatakan akan menghadiri halal bihalal dan pelantikan DPW Himpak Sumut.
Bahkan Edy langsung memerintahkan stafnya untuk mencatatkan dalam agenda kegiatan gubernur.
Selanjutnya, kata Chandra, staf gubernur beberapa kali menghubungi melalui WA menanyakan beberapa hal termasuk meminta AD/ART Himpak.
Namun pada hari "H" acara ribuan warga Pakpak harus dibikin kecewa karena gubernur yang ditunggu-tunggu tidak hadir.
"Jangankan hadir bunga papan gubernur saja tidak ada," kata Chandra Lingga yang juga warga satu kelurahan dengan Edy Rahmayadi.
Saat memberi keterangan pers itu Chandra Lingga didampingi Sekjen Ahmad Sapril Padang, Bendahara Marudut Tua Manik dan Humas Poltak Lingga.
Chandra yang dikenal sebagai tokoh pemuda dan pengusaha itu menilai Edy Rahmayadi bukan hanya memandang sebelah mata masyarakat Pakpak tapi juga diskriminatif.
Soalnya beberapa hari setelah acara masyarakat Pakpak di Hotel Santika itu, Gubernur Edy hadir di acara halal bihalal etnis lain yang hanya dilaksanakan di salah satu café di Jalan Karya Wisata Medan Johor.
Chandra juga mengaku selama ini jenjang karir pejabat ASN dari kalangan etnis Pakpak juga terkesan tidak terakomodir untuk mengisi posisi ataupun jabatan di Pemprov Sumut.
"Kita harus bersatu, solid dan bijak dalam memilih pemimpin ke depan, mana yang benar-benar tulus merangkul seluruh elemen masyarakat Sumut dan mana yang berpura-pura," tegas Chandra.
Sekjen Ahmad Sapril Padang menambahkan meski Gubernur Edy tidak hadir, namun acara halal bihalal dan pelantikan DPW Himpak Sumut berlangsung meriah dan penuh keakraban sesama etnis Pakpak.
Hal yang mengharukan adalah kehadiran lima kepala daerah di Sumut dan Provinsi Aceh, masing-masing Wakil Kota Medan Bobby Nasution diwakili Wakil Wali Kota Aulia Rachman, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu dan Wakil Bupati Pakpak Bharat Mutsyuhito Solin.
Kemudian dari Provinsi Aceh hadir Wali Kota Subulusalam Afan Alfian Bintang yang hadir lengkap bersama Ketua DPRD Subulussalam Fadly Bintang.
Kedua kepala daerah dari Provinsi Aceh itu menganggap acara halal bihalal masyarakat Pakpak itu sangat penting. Soalnya sebagian besar atau mayoritas penduduk kedua kabupaten dan kota itu adalah suku Pakpak.
"Wali Kota Subulussalam Afan Alfian bahkan memberikan plakat dari Pemko Subulussalam dan cenderamata kepada DPW Himpak. Begitulah mestinya sikap pemimpin," tegas Chandra Lingga.
AKAN DATANG
Sementara Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat dikonfirmasi di rumah dinas, Jalan Sudirman Medan mengatakan, dia tidak bisa hadir di acara halal bihalal dan pelantikan DPW Himpak Sumut karena di waktu yang sama ada acara yang tidak bisa ditinggalkan, tetapi dia berjanji akan datang langsung ke Pakpak Bharat.
"Ya, kemarin itu memang saya tidak bisa hadir di acara halal bihalal dan pelantikan DPW Himpak Sumut itu, tetapi saya akan membuat jadwal akan datang langsung ke Pakpak Bharat," tutupnya. (rel/A13/d)