Hanoi (SIB)
Atlet tolak peluru Eki Febri Erawati berhasil menyabet emas pertama untuk cabang olahraga atletik pada SEA Games ke-31 di Hanoi National Sports Complex, Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa (17/5).
Eki dipastikan meraih emas setelah mencatatkan lemparan 15,20 meter, jauh lebih baik dari dua atlet tolak peluru Thailand Areerat Intadis dan Athima Saowaphaiboon yang masing-masing mencatatkan lemparan 15,04 meter dan 12,51 meter untuk membawa pulang perak dan perunggu.
Tampil di cabang olahraga atletik hari keempat, Eki mendapat suntikan semangat dari rekan-rekannya sesama atlet.
Pelari Agustina Mardika Manik, yang telah berhasil meraih perak nomor lari 800 meter putri, Senin, bersama atlet lempar lembing Abdul Hafiz yang telah mengemas perak, Sabtu, tampak menyemangati Eki dari tribun penonton terdekat.
Usai menyegel peringkat tertinggi, Eki berlari mendekati tribun, kemudian mengambil bendera Merah Putih.
Eki adalah peraih emas SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kemudian pada SEA Games edisi sebelumnya 2019 di Filipina, dia meraih medali perak.
Nomor tolak peluru putri SEA Games Vietnam sempat dibatalkan karena alasan kurang peserta. Namun pada akhirnya penyelenggara SEA Games 2021 (VIESGOC) menyetujui dua nomor tersebut untuk diperlombakan.
Pada perlombaan ini, Sapwaturrahman yang turun di nomor lompat jangkit putra harus puas berada di peringkat keenam.
Hal yang sama juga terjadi pada Halomon Edwin Binsar yang turun di nomor 400 meter lari gawang harus puas di posisi keenam.
Dayung sumbang perak dan perunggu
Tim Dayung Indonesia menyumbang medali perak dan perunggu yang masing-masing datang dari nomor disiplin kano dan kayak putri SEA Games 2021 Vietnam di Sungai Gia, Hai Phong, Vietnam, Selasa.
Medali perak diraih oleh Riska Andriyani yang turun di nomor 1000 meter kano putri. Dia finis di urutan kedua dengan catatan waktu 5 menit 9,230 detik, di belakang atlet tuan rumah Nguyen Thi Huong yang memenangi medali emas.
“Prediksi kami di nomor 1000 meter ini memang perak dan perunggu karena sebelumnya kami menyiapkan di jarak 500 meter, tetapi ada perubahan jadwal dari panitia, akhirnya kami mencoba di nomor ini.
Semoga mudah-mudahan anak-anak bisa lebih baik lagi, karena sempat unggul hingga jarak 500m,†kata pelatih kepala tim kano Indonesia Muhammad Suryadi dalam keterangan resminya, Selasa.
Suryadi mengatakan peta kekuatan kano dan kayak di Asia Tenggara sudah mulai berubah. Ia bahkan tidak menyangka tuan rumah mampu tampil dominan.
“Sejak awal kami prediksi Thailand saingan terkuat karena mereka ikut Olimpiade, jadi kami fokus kalahkan Thailand.
Namun, tuan rumah malah tampil sebagai juara. Ini di luar prediksi,†kata Suryadi.
Sementara itu pada nomor kayak 1000 meter, tim Indonesia yang dimotori kuartet Stevany Ibo, Raudani Fitra, Cinta Nayomi, dan Aya Rahayu harus puas dengan perolehan medali perunggu.
Stevani dkk. mencatatkan waktu 3 menit 45,932 detik, masih kalah dari Thailand finis tercepat dan berhak atas emas, serta Vietnam yang membawa pulang perak.
“Ini masih hari pertama, kita masih bertanding di 17 nomor. Semoga kami bisa mendapatkan target yang kita usung sebelumnya,†ujar Suryadi. (Antaranews/c)