Kamis, 17 April 2025
Aksi Peringatan Hari Buruh Sedunia

18 Tuntutan Buruh : Tolak Upah Murah, Hapus Outsourcing

Redaksi - Minggu, 15 Mei 2022 09:31 WIB
254 view
18 Tuntutan Buruh : Tolak Upah Murah, Hapus Outsourcing
(Foto: Ant/Dhemas Reviyanto)
AKSI: Buruh melakukan longmarch saat mengikuti aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, Jakarta, Sabtu (14/5). Dalam aksi yang merupakan rangkaian dari peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) tersebut mereka menyuarakan 18 tuntutan salah sat
Jakarta (SIB)
Massa buruh menggelar aksi unjuk rasa dalam rangka peringatan hari buruh atau May Day, Sabtu (14/5). Massa membawa 18 tuntutan, di antaranya menolak upah murah, menolak omnibus law UU Cipta Kerja, menghapus sistem outsourcing, menurunkan harga bahan pokok, dan menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Massa buruh bergerak dari Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, menuju depan Gedung DPR untuk menggelar aksi di sana.

Arus lalu lintas di sekitar lokasi tampak tersendat. Massa memenuhi ruas jalan depan kompleks parlemen hingga lebih dari satu kilometer.

Setelah menggelar aksi, massa akan menggelar acara 'May Day Fiesta' di Stadion Utama GBK.

Berikut ini 18 tuntutan buruh dalam peringatan May Day.
1. Tolak omnibus law UU Cipta Kerja;
2. Turunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur, dll), BBM, dan gas;
3. Sahkan RUU PPRT, tolak revisi UU PPP, tolak revisi UU SP/SB;
4. Tolak upah murah;
5. Hapus outsourcing;
6. Tolak kenaikan PPN;
7. Sahkan RPP Perlindungan ABK dan Buruh Migran;
8. Tolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan;
9. Wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria;
10. Setop kriminalisasi petani;
11. Biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis;
12. Angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS;
13. Pemberdayaan sektor informal;
14. Ratifikasi Konvensi ILO (International Labour Organization) Nomor 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja;
15. Sopir ojek online adalah pekerja, bukan mitra kerja yang tidak jelas hubungan kerjanya;
16. Laksanakan pemilu tepat waktu 14 Februari 2024 secara jurdil dan tanpa politik uang;
17. Redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial (jaminan makanan, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan air bersih); dan
18. Tidak boleh ada orang kelaparan di negeri yang kaya.

Sapa Massa
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mendatangi GBK didampingi Presiden Partai Buruh Said Iqbal.

Listyo tiba di lokasi pukul 14.26 WIB, Sabtu (14/5), terlihat massa aksi menyambut kedatangan Jenderal Listyo dengan nyanyian 'Halo-halo Bandung'. Listyo pun membalas sambutan massa aksi dengan melambaikan tangan dan menyapa massa aksi.

Saat di atas panggung, Listyo pun mengajak massa aksi menyerukan kalimat 'hidup buruh'. Ia pun mengucapkan selamat ulang tahun kepada para buruh.

Listyo dalam sambutannya menyebutkan para buruh menjadi salah satu faktor peningkatan ekonomi Indonesia. Menurut Listyo, berkat buruh, ekonomi Indonesia naik jadi di atas 5 persen, lebih tinggi dibanding negara lain.

Listyo pun berkomitmen akan terus mengawal buruh untuk dapat melakukan aspirasi di ruang-ruang demokrasi. Menutup sambutannya, Listyo memimpin para buruh bernyanyi 'Padamu Negeri'.

Berakhir
May Day Fiesta berakhir ditutup dengan penampilan band Jamrud. Massa aksi dari aliansi buruh terlihat meninggalkan GBK.

Pantauan di lokasi, pukul 17.20 WIB, sejumlah peserta aksi mulai keluar dari Stadion GBK. Pengeras suara di Stadion GBK pun menginformasikan massa aksi untuk segera meninggalkan Stadion GBK.

"Diinformasikan kepada para peserta May Day Fiesta agar segera kembali menuju busnya masing-masing," tutur panitia melalui pengeras suara.

Kemudian, massa aksi keluar dari Stadion GBK dengan tertib. Meski begitu, masih ada beberapa peserta aksi yang duduk dan beristirahat di kawasan GBK.

Sejumlah pintu masuk pun terlihat sudah ditutup oleh para petugas. Hal tersebut untuk menghindari massa aksi kembali masuk ke dalam kawasan Stadion GBK.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengklaim aksi ini berlangsung tertib tanpa adanya aksi anarkistis. Massa merasa senang di May Day kali ini.

"May Day itu waktunya buruh bersuka ria, bergembira sambil menyampaikan tuntutan. Buruh bisa membuktikan menyuarakan tuntutan tidak ada aksi anarkistis dan bakar-bakaran," kata Andi kepada wartawan. (CNNI/detikcom/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru