Medan (SIB)
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, Selasa (10/5) menghadiri Perayaan Paskah Umat Kristiani Sumut Tahun 2022 di GBI Rumah Persembahan Medan.
Gubernur di sambutannya minta semangat Paskah menjadi dasar menjalankan kasih. “Selain itu, saya berharap tingkatkan kualitas ibadah. Bukan semata meningkatkan ibadah tanpa diikuti kualitas,†ujar mantan Pangkostrad tersebut.
Ia meminta, dalam perayaan dilestarikan toleransi beragama. “Toleransi umat beragama perlu dijaga bersama, hidup rukun walau berbeda-beda. Jangan mudah terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,†tegasnya.
Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu minta maaf karena datang terlambat. “Pak Wali Kota juga terlambat, tapi ia masih dengan pakaian dinas. Saya tidak..,†ujarnya.
Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, di sambutannya, berterima kasih karena warga di ibu kota Sumut memiliki dan memrioritaskan kasih hingga dapat menyelesaikan persoalan bersama. "Dua tahun lebih kita bersama menghadapi pandemi Covid-19. Karena kasih kita, kebersamaan kita, warga Medan dapat mengatasi dan melewati bencana. Sekarang kita, mari bersama merekoveri akibat pandemi itu. Semua sektor kita gerakkan," tegasnya.
Ia memahami Paskah sebagai sumber kasih berdasar pengorbanan. "Yang saya ketahui, Paskah adalah kebangkitan tapi diawali pengorbanan. Warga Medan pun sudah berkorban, kini... ayo bangkit!"
Ia merinci peran sejumlah tokoh di ruangan tersebut, mulai Gembala Pembina Pdt R Bambang Jonan, Dr RE Nainggolan MM, Sanggam SH Bakkara, JA Ferdinandus hingga Pdt Dr Eben Siagian MTh. "Kalau tulang RE pasti menyuport saya. Pak Sanggam yang tak hanya mendoakan saya tapi mencurahkan semua kemampuannya untuk saya. Bahkan setelah menjadi wali kota, memberi perhatian dan masukan untuk tata kelola pemerintahan. Saya berterima kasih, " tegasnya.
Apa yang dilakukan tersebut, ujarnya, sebagai contoh pribadi Kristen yang memahami hak dan tanggung jawab sebagai warga negara untuk kemajuan bersama.
Wali kota minta maaf karena melampawi asas kepatutan karena jika gubernur sudah bicara, kelazimannya tidak ada lagi untuk yang lain. "Tapi Pdt Bambang Jonan mengizinkan saya. Terima kasih atas pemaklumannya. Saya terlambat karena harus ke Polresta Medan mengenai yang viral itu, " tambahnya.
Ia mengulang ajakannya agar partisipasi semua warga Medan dalam membangun citra kota yang humanis, ramah, nasionalis dan religius. "Kita kini fokus rekoveri ekonomi berbasis kerakyatan. Pemko Medan terbuka seluasnya untuk partisipasi warga, " tegasnya.
Bobby Nasution datang masih dengan pakaian kerja disambut Ketua Umum BKAG Medan Pdt Dr Johnny Alexander Lontoh MMin, Ketua Umum Yayasan Sumatera Utara Pdt Dr Robert Benedictus, Ketua PGPI Pdt Dr Samuel Gohzaly MM, Gembala Jemaat Pdt Jhon Edward Manurung, Sekum GAMKI SU Swangro Lumbanbatu, Pbs Hamonangan Sinaga.
Saat gubernur hendak meninggalkan ruangan, Bobby Nasution langsung berdiri dan menyalami serta mencium tangan mantan Pangkostrad tersebut.
Ia kemudian berbisik pada Swangro Lumbanbatu dan Bobby Nasution dengan sikap sempurna memberi hormat. "GAMKI mitra saya, baik pribadi dan lembaga," ujar wali kota dikelilingi sejumlah anggota GAMKI SU termasuk Pbs Hamonangan Sinanga.
Ketua Panitia Pdt Doddy Lukas STh dalam laporannya mengatakan, panitia bekerja maksimal dalam posisi singkat. “Pasti banyak kekurangan. Saya meminta maaf,†tambahnya didampingi Sekretaris Pdt Tumbur Simanjuntak dan Bendahara St Masihar Br Tampubolon, cendikiawan perempuan Pdt Dr Rosianny Hutagalung SP MTh, Pdt Dr Tiopan Maruli Tua Tampubolon SP MTh.
Pdt Bambang Jonan menyampaikan, toleransi beragama tersebut sesuai dengan makna yang terkandung di Paskah itu sendiri yaitu bukti cinta kasih dan menjauhkan umat Kristiani dari segala hal buruk. (R10/d)