Jakarta (SIB)
Seluruh pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilarang menggelar buka puasa bersama dan open house Idul Fitri.
Larangan ini disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, di Jakarta, Rabu (20/4).
"Seluruh pejabat dan pegawai ASN tidak boleh melaksanakan kegiatan buka puasa bersama atau open house ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah," kata Tjahjo.
Dia juga menyinggung cuti Lebaran ASN. Pimpinan lembaga dan badan dapat memberi kesempatan cuti kepada pegawai ASN saat, sebelum, atau sesudah libur nasional/cuti bersama Idul Fitri 1443 Hijriah. Ini untuk mengurangi kepadatan arus mudik Idul Fitri.
Para pimpinan badan dan lembaga juga diminta memastikan bahwa seluruh ASN telah divaksinasi Covid-19 lengkap, termasuk booster. "Mereka juga diminta mengingatkan ASN selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Dibatasi
Ditemui terpisah, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan, pihaknya membatasi kendaraan pengangkut barang untuk melintas di jalan tol dan jalan nasional saat arus mudik. Nantinya kendaraan pengangkut barang diberi waktu khusus untuk melintas.
"Terkait pembatasan kendaraan barang. Pembatasan kendaraan barang saat arus mudik 28 April sampai 1 Mei," ujar Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/4).
Dia mengatakan, kendaraan pengangkut barang dilarang melintas di Tol Jakarta menuju Cikampek pada tanggal tersebut.
Dia mengatakan hal itu sudah dikoordinasikan dengan pihak perusahaan logistik.
"Di situ pembatasan kendaraan barang kita rumuskan bersama asosiasi dan juga sudah kami sampaikan ke operator truk dan logistik," ujarnya.
Budi menyebut, kendaraan pengangkut barang bakal diberi waktu khusus untuk melintas. Menurutnya, hal itu untuk memperlancar arus mudik.
"Kita akan siapkan waktu dari Tol Jakarta menuju Cikampek dan nasional kita berikan waktu jam 12.00 malam 07.00 pagi," ucapnya.
Dia menyebut, pembatasan kendaraan barang juga dilakukan di ruas tol lainnya. Antara lain di Jawa Timur serta Sumatera.
Gage-One Way
Kemenhub bersama sejumlah pihak juga sudah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas di jalan tol.
"Berbagai rekayasa lalin, khususnya untuk jalan tol, sudah disimulasikan oleh Kemenhub, Korlantas, pengelola jalan tol, dan stakeholders lainnya," kata jubir Kemenhub Adita Irawati kepada wartawan, Rabu (20/4).
Rekayasa lalu lintas di jalan tol, antara lain ganjil genap (gage), one way, dan pelarangan truk ukuran besar. Diakui Kemenhub, jalan tol akan dijejali kendaraan pemudik jika hanya menerapkan satu sistem rekayasa lalu lintas, sebab kapasitas jalan tak mencukupi.
"Maka, opsi ganjil genap, one way dan pelarangan truk sumbu tiga, jadi pilihan yang bisa saja dilakukan bersamaan. Hal ini akan menjadi diskresi pihak Korlantas," ujar Adita.
"Selain itu, akan dilakukan juga manajemen rest area dan tambahan portable toilet di rest area maupun beberapa titik di jalan tol. Hal ini akan ditangani oleh Kementerian PUPR bersama pengelola jalan tol," sambungnya.
Apakah seluruh opsi rekayasa lalu lintas dapat dilakukan secara bersamaan? Menurut Kemenhub bisa saja terjadi berdasarkan diskresi Korlantas Polri.
"Kemungkinan berbarengan. Tapi tergantung situasi dan kondisi, dan diberikan diskresi kepada kepolisian untuk menentukan," imbuhnya.
Tak Boleh Terulang
Sementara itu, Polisi menjelaskan, ada dua biang kerok kemacetan mudik pada tahun-tahun sebelumnya. Dua hal ini tidak boleh terulang.
Hal itu disampaikan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi dalam jumpa pers disiarkan Ditjen Perhubungan Darat, Kamis (21/4).
"Saya perlu informasikan, evaluasi Lebaran yang lalu kenapa terjadi kemacatan. Petama, kita harus menyadari ada ketidakdispilinan kita semua," kata Firman.
Poin pertama, banyak kendaraan berebut ketika akan masuk ke kapal di pelabuhan. Inilah yang dulu menyebabkan kemacetan panjang.
"Moga-moga besok tidak terjadi. Semua akan dilayani dengan sama. Pastikan kapal itu kosong dahulu, baru masuk ke kapal untuk ke arah seberang," kata dia.
Catatan kedua soal hal yang menyebabkan kemacetan mudik di tahun-tahun sebelumnya, banyak mobil saling serobot untuk masuk pintu tol.
"Sebaliknya juga di darat mohon dipatuhi dengan tertib lajur gerbang tol, sudah diberikan garis yang cukup panjang.
Sebelum mencapai gerbang tol, tidak usah berebut karena berebut menambah waktu antrean kita menuju gerbang tol," kata dia. (KJ/Detikcom/a)