Jakarta (SIB)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan mobilitas masyarakat Indonesia mengalami peningkatan. Luhut menyebut mobilitas masyarakat mencapai tingkat tertinggi sejak pandemi melanda.
"Mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar rumah mengalami peningkatan sangat signifikan, mobilitas masyarakat mencapai tingkat tertinggi sejak pandemi melanda negeri kita ini," ujar Luhut dalam jumpa pers, Senin (4/4).
Hal itu, jelas Luhut, memperlihatkan kondisi dan situasi pandemi di Tanah Air terkendali dengan sangat baik. Tentunya hal ini membentuk rasa aman dan nyaman bagi masyarakat untuk beraktivitas.
"Selain itu, aktivitas industri telah mencatat pertumbuhan positif selama 7 bulan berturut-turut yang menyebabkan meningkatnya penyerapan tenaga kerja pada sektor manufaktur," jelas Luhut.
Luhut mengatakan pemerintah akan terus melakukan transisi terkait kebijakan Covid-19. "Pemerintah akan terus melakukan transisi mengembalikan kehidupan dan aktivitas ekonomi masyarakat kembali mendekati tingkat yang normal," lanjutnya.
Terkendali
Luhut juga menyatakan kasus Omicron di Indonesia saat ini terkendali. Hal itu diketahui berdasarkan laporan perkembangan kasus hingga tingkat rawat inap rumah sakit.
"Dari data-data di atas, kami menarik kesimpulan bahwa kondisi varian Omicron di Indonesia berada pada posisi yang terkendali," kata Luhut dalam jumpa pers, Senin (4/4).
Luhut mengatakan penurunan kasus Covid-19 juga terjadi di wilayah Jawa-Bali. Kasus Covid-19 bahkan turun hingga 98 persen dari puncak Omicron beberapa waktu lalu.
"Secara khusus untuk wilayah Jawa-Bali juga terus mengalami penurunan sangat signifikan dalam semua aspek, seperti kasus konfirmasi, rawat inap rumah sakit, hingga tingkat kematian yang hampir seluruh provinsi Jawa-Bali," ujar Luhut.
"Seluruh provinsi di Jawa-Bali mengalami penurunan kasus mulai dari 96 persen hingga 98 persen dibandingkan puncak kasus Omicron beberapa waktu lalu," imbuh Luhut.
Dia mengatakan, kasus harian turun hingga 97 persen dibanding puncak Corona varian Omicron.
"Kurang dari 3 bulan, kasus harian telah menurun secara tajam hingga 97 persen dari puncak kasus yang disebabkan oleh varian Omicron," kata Luhut.
Sebagai informasi, tambahan kasus Corona harian di RI pernah mencapai 64.718 kasus pada Rabu (16/2). Jumlah itu lebih tinggi dibanding rekor sebelumnya, 57.049 kasus pada Selasa (15/2).
Dia mengatakan kasus aktif Corona juga turun hingga 83 persen dibanding puncak Corona varian Omicron. Dia menyebut kasus aktif Corona saat ini berada di bawah 100 ribu kasus.
"Berada di bawah 100 ribu kasus aktif," ucapnya.
Luhut juga menyebut angka rawat inap rumah sakit menurun hingga 85 persen. Bed occupancy rate (BOR) rumah sakit, katanya, saat ini hanya 6 persen dan positivity rate di 4 persen.
"Jumlah orang yang meninggal pun turun tajam hingga 88 persen dibanding puncak kasus Omicron yang lalu," tuturnya.(detikcom/c)