Sabtu, 15 Maret 2025

Kemenkes: 19,3 Juta Dosis Vaksin Kedaluwarsa Maret 2022, 97 Persen dari Hibah

* Pemerintah Setop Terima Vaksin Hibah dari Luar Negeri
Redaksi - Kamis, 31 Maret 2022 08:50 WIB
321 view
Kemenkes: 19,3 Juta Dosis Vaksin Kedaluwarsa Maret 2022, 97 Persen dari Hibah
Foto: SHUTTERSTOCK/ M-FOTO
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Jakarta (SIB)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, ada 19,3 juta dosis vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa selama periode Januari sampai Maret 2022.

Keterangan itu disampaikan oleh Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Rabu (30/3).

“Per 26 Maret jumlah vaksin expired date di pusat ada pada rentang waktu awal Januari sampai akhir Maret sebesar 19,3 juta dosis, sedangkan yang akan expired date di bulan April 1,5 juta dosis,” ujar Lucia.

Lucia menuturkan sebagian besar dosis vaksin yang kedaluwarsa tersebut diperoleh dalam bentuk hibah dan diterima pemerintah dengan masa kedaluwarsa yang pendek.

“Karenanya kita nanti akan perbaiki (jadwal kedatangan vaksin) untuk tahun 2022,” ujarnya.

“Jadi 97 persen vaksin expired date itu adalah yang bersumber dari hibah,” tambahnya.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu menambahkan, sekitar 1.078.000 dosis vaksin Covid-19 kedaluwarsa pada akhir Maret 2022.

“Ini vaksin expired date di masing-masing provinsi sampai dengan 31 Maret, kita lihat ini masih ada 1.078.000 yang paling banyak itu ada di Bali,” kata Maxi.

Maxi merinci provinsi yang terdapat vaksin Covid-19 kedaluwarsa antara lain Bali dengan jumlah 191.540 dosis dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 132.500 dosis.

Selain dua Provinsi itu, ada juga Lampung sebanyak 107.190 dosis, DKI Jakarta 104.238 dosis dan Jambi 87.032 dosis.

“Kemungkinan ini vaksin juga ini sebagian besar expired date karena tinggal berapa hari, hari ini tanggal 30 ya tinggal 2 hari,” ujarnya.

Dalam keterangannya lebih lanjut, Maxi mengatakan jenis vaksin yang paling banyak kedaluwarsa periode Maret ini adalah AstraZeneca dan sebagiannya Sinovac.

“Namun Sinovac kini kemungkinan akan habis karena ini untuk anak-anak dan mudah dicari sasarannya,” ujarnya.

Tidak Terima
Sementara itu, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri I Gede Ngurah Swajaya mengatakan, pemerintah tidak akan menerima vaksin hibah dari luar negeri hingga April 2022.

Hal ini dalam rangka mengatasi masalah kedaluwarsa atau expired date dari vaksin hibah. "Menyepakati bahwa hingga bulan April 2022, tidak akan menerima vaksin donasi, mengingat kapasitas penyimpanan yang terbatas dan ketersediaan vaksin yang sejalan dengan laju pelaksanaan vaksinasi," kata Gede dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IX DPR, Rabu (30/3).

Ia mengatakan, pihaknya juga akan bersikap selektif kepada negara yang akan melakukan dose sharing. Salah satunya yakni dengan cara mengatur waktu masa lama simpan obat dan durasi vaksin yang diterima yakni duapertiga dari masa simpan.

"Kemlu akan terus berupaya memfasilitasi permintaan data yang dibutuhkan oleh BPOM untuk menguji stabilitas vaksin, sehingga masa simpan vaksin dapat diperpanjang," jelasnya.

Selain itu, Gede mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta agar donasi vaksin Covax Facility juga mempertimbangkan masa simpan vaksin yang panjang. Hal tersebut untuk menghindari risiko kedaluwarsa vaksin dan pemusnahan.

"Masa simpan vaksin tidak hanya tantangan bagi Indonesia, tapi juga low middle income country mengingat distribusi dan nakes yang belum mencukupi," tutur dia.

Secara Gratis
I Gede Ngurah Swajaya mengatakan, hingga 28 Maret 2022, Indonesia telah menerima 505.551.435 dosis vaksin Covid-19 baik secara bilateral dan multilateral. Rinciannya, Sinovac (295.512.280 dosis), AstraZeneca (104.731.390 dosis), Pfizer (63.253.425 dosis), Moderna (23.780.340 dosis), Covavax (9 juta dosis), Sinopharm (8.450.000 dosis), dan J&J (824.000 dosis).

Ngurah mengatakan, dari jumlah tersebut, 25 persen atau 125.863.185 dosis vaksin Covid-19 di Indonesia didapatkan secara gratis melalui skema multilateral dari Covax Facility dan bilateral dengan skema dose sharing.

"Secara multilateral angkanya 99.139.705 dosis, secara bilateral 26.723.480 dosis," kata Ngurah dalam rapat dengar pendapat (RDP) secara virtual dengan Komisi IX DPR, Rabu (30/3).

Ngurah mengatakan, melalui skema dose sharing, Indonesia menerima vaksin Covid-19 dalam bentuk hibah dari negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Jerman, Australia, Jepang, Perancis, Belanda, Italia, China, dan Uni Emirat Arab.

Ngurah mengatakan, hasil diplomasi vaksin yang dilakukan juga turut membawa Indonesia mencapai target cakupan vaksinasi yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 40 persen penduduk sudah divaksin pada akhir 2021.

"Perolehan vaksin tersebut juga akan mendukung pemenuhan target WHO yakni 70 persen populasi Indonesia mendapat vaksin penuh atau fully vaccinated di pertengahan tahun ini 2022," ucap dia.

Cepat Pulih
Di kesempatan terpisah, Bank Dunia menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang cepat pulih dibandingkan negara lain, dalam melewati krisis pandemi covid-19. Hal itu terbukti, kondisi perekonomian Indonesia telah tumbuh positif.

"Perekonomian Indonesia telah melewati krisis lebih baik daripada banyak perekonomian lain di dunia berkat pengelolaan ekonomi makro," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Satu Kahkonen dikutip dari acara Indonesia PPP-Day Plenary Session secara virtual, Rabu (30/3).

Kahkonen tak memungkiri pandemi bukan krisis yang mudah untuk ditangani, karena berdampak pada berbagai aspek, seperti aspek kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Namun, Indonesia mampu menangani hal itu dengan cara mengkoordinasikan sumber daya kesehatan dan bantuan sosial ke seluruh negeri.

"Dua tahun terakhir penuh tantangan, karena pandemi terus menyebabkan krisis kesehatan, ekonomi, dan sosial di seluruh dunia, termasuk di Indonesia," ujarnya.

Meski Indonesia pemulihan dampak pandeminya cepat, bukan berarti harus berpuas diri. Melainkan, saat ini Indonesia juga harus menangani pemulihan ekonomi sekaligus mengatasi perubahan iklim.

Diketahui, Indonesia telah melakukan Perjanjian Paris (Paris Agreement) yang berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan usaha sendiri atau 41 persen dengan dukungan internasional.

"Perubahan iklim adalah tantangan yang menentukan zaman kita pada tahun 2030. Indonesia punya komitmen untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060, atau lebih cepat dan sedang mempersiapkan transisi sektor energi," ungkap Kahkonen.

Di sisi lain, Pemerintah di Indonesia maupun negara lain tidak dapat melakukan transisi dengan sukses tanpa dukungan pihak swasta. Dimana, saat ini kondisi fiskal di berbagai negara masih mengalami tekanan dampak pandemi.

"Dibutuhkan upaya semua orang, pemerintah, hingga sektor swasta, hingga masyarakat sipil dan mitra pembangunan," tandasnya.

Kasus Covid Sumut
Dilaporkan terpisah, kasus harian Covid-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali turun dari sehari sebelumnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut Teguh Supriyadi SKM MPH mengatakan kasus baru pertanggal 30 Maret 2022 tercatat 45 orang, sembuh 128 orang, meninggal satu orang.

Kasus sehari sebelumnya tercatat 73 orang, sembuh 298 orang dan meninggal empat orang. Sehingga total keseluruhan kasus virus corona di Sumut mencapai 154.469 orang, sembuh 149.586 orang, meninggal 3.222 orang.

Hal itu disampaikan Teguh kepada wartawan di Medan, Rabu (30/3) malam. Ia mengatakan kasus baru diperoleh dari Medan sebanyak 19 kasus, Simalungun enam kasus.

Asahan, Pematangsiantar, dan Samosir masing-masing tiga kasus, Serdang Bedagai dan Toba Samosir masing-masing dua kasus, Deliserdang, Karo, Labuhanbatu, Langkat, Padanglawas, Sibolga, Tapanuli Utara masing-masing satu kasus.
Berikutnya capaian vaksinasi booster bagi lansia di Provinsi Sumut masih mencapai 164,869 jiwa (15.08%) dari sasaran 1.093.446 jiwa, petugas publik mencapai 231,022 jiwa (26.26%) dari sasaran 879,798 jiwa.

Masyarakat umum mencapai 888,482 jiwa (11.41%) dari sasaran 7,788,393 jiwa, remaja masih mencapai 10,186 jiwa (0.64%) dari sasaran 1,586,864 jiwa.

SDM kesehatan mencapai 71,934 jiwa (101.23%) dari sasaran 71,058 jiwa. Total hasil vaksinasi booster di Provinsi Sumut masih mencapai 1,366,493 jiwa (11.97%) dari sasaran 11,419,559 jiwa.

Kemudian, total cakupan vaksinasi dosis satu berdasarkan tanpa jumlah anak-anak 10,718,102 jiwa (93.86%), dosis dua mencapai 8,853,637 jiwa (77.53%), booster mencapai 1,371,020 jiwa (12.01%).

Cakupan vaksinasi dosis satu berdasarkan ditambah jumlah anak-anak mencapai 10,718,102 jiwa (82.22%), dosis dua mencapai 8,853,637 jiwa (67.92%), booster mencapai 1,371,020 jiwa (10.52%).

Cakupan vaksinasi dosis satu berdasarkan jumlah penduduk di Sumut mencapai 10,718,102 jiwa (72.42%), dosis dua mencapai 8,853,637 jiwa (59.82%), booster mencapai 1,371,020 jiwa (9.07%).

Teguh mengatakan pihaknya juga terus berupaya untuk menekan angka penularan Covid-19, meskipun kasus harian di wilayah Sumut menurun dalam beberapa pekan terakhir.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan. (Kompas TV/Kps/Liputan6/Merdeka/SS6/f)

Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru