Senin, 16 Desember 2024

PM Inggris Cabut Semua Prokes Covid-19

Redaksi - Kamis, 24 Februari 2022 09:56 WIB
466 view
PM Inggris Cabut Semua Prokes Covid-19
Foto: dok. AP Photo/Matt Dunham
PM Inggris, Boris Johnson.
Inggris (SIB)
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengumumkan bakal mencabut seluruh aturan protokol kesehatan (prokes) terkait Covid-19. Tidak hanya itu, kewajiban isolasi mandiri bagi pendatang dan warga yang terbukti positif pun ditiadakan.

Rencana "hidup dengan Covid-19' ini disampaikan PM Johnson di hadapan Parlemen, Senin petang (21/2). Pembatasan, ujarnya, membawa dampak besar bagi ekonomi, kehidupan sosial, kesehatan mental, dan pada peluang hidup anak-anak.

"Kita tak perlu membayar harga itu lebih lama lagi. Jadi biarkan kami hidup bersama virus ini dan terus melindungi diri sendiri dan orang lain tanpa membatasi kebebasan kami," kata Johnson di Parlemen, dikutip Reuters, Selasa (22/2).

Langkah itu diambil Inggris lebih cepat dibandingkan negara-negara lainnya. Ketika Hong Kong membangun unit isolasi dan Eropa mempertahankan aturan jarak sosial dan vaksinasinya, Johnson malah akan mengumumkan pencabutan pembatasan pandemi.

"Hari itu akan menandai momen kebanggaan, setelah salah satu periode tersulit dalam sejarah negara kita, saat kita mulai belajar hidup berdampingan dengan Covid-19," lanjutnya.

Rencana Johnson menimbulkan kekhawatiran. Meski demikian, Pemerintah Inggris menyatakan telah memberikan fasilitas pengujian yang lebih banyak daripada negara lain.

Johnson juga bakal mengandalkan vaksin booster, mengingat Pemerintah menawarkan vaksin tersebut kepada kelompok rentan, dan mengandalkan intervensi obat-obat seperti perawatan anti virus.

Selain itu, Johnson menuturkan bakal terus mengadakan beberapa pengawasan terkait virus Corona, untuk merespons kemunculan varian baru dengan cepat.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan para pemimpin negara, bila ingin melonggarkan pembatasan terkait Covid-19, harus dilakukan secara perlahan, daripada menghapus semuanya sekaligus.

Pejabat WHO, Mike Ryan mengakui, banyak negara ingin segera melakukan pelonggaran dan kembali dalam hidup normal berdampingan dengan virus Corona. "Tetapi, jika keinginan untuk kembali normal sepenuhnya, dalam arti akan mempertahankan pandemi ke depan lebih lama dari yang seharusnya, kita benar-benar perlu memikirkannya," kata Ryan dikutip Fox News.

WHO mengingatkan, masih ada potensi kemunculan varian lain dari virus Corona. Bila dunia dihantam dengan varian lain saat semua tindakan pencegahan Covid-19 ditinggalkan, Ryan menyampaikan bahwa hal tersebut sangat berisiko.

Hal yang sama disampaikan ahli penyakit menular WHO, Maria Van Kerkhove. Dia menyarankan pendekatan langkah-langkah pelonggaran yang lambat, daripada mencabut semua batasan sekaligus. Terutama di negara dengan cakupan vaksinasi masih rendah.

Dia mengingatkan untuk selalu melakukan tindakan pencegahan Covid-19 di mana pun berada dan segera melengkapi vaksinasi. (RM/a)

Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru