Minggu, 23 Februari 2025

Demonstran Tewas Tertembak di Sulteng, 14 Polisi Diperiksa-13 Senpi Disita

* Kapolri Terjunkan Propam ke Sulteng
Redaksi - Selasa, 15 Februari 2022 09:30 WIB
327 view
Demonstran Tewas Tertembak di Sulteng, 14 Polisi Diperiksa-13 Senpi Disita
Foto: Dok. Polda Sulteng
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto.
Parigi Moutong (SIB)
Erfaldi (21), warga Desa Tanda, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), tewas tertembak saat polisi membubarkan demo penolakan tambang emas PT Trio Kencana. Empat belas anggota Polres Parigi Moutong yang diduga menjadi pelaku penembakan Erfaldi diperiksa dalam kasus ini oleh Bidang Propam Polda Sulteng.

"Propam telah memeriksa 14 orang. Anggota semua, dari Polres Parigi Moutong. Saya tidak tahu satuannya," ujar Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto saat dihubungi, Senin (14/2).

"Ya, iya (jadi terduga pelaku). Kalau memang ada di antara mereka itu, ya itu (pelakunya)," sambungnya.

Didik mengatakan, Propam menyita 13 senjata api (senpi) laras pendek dari 14 polisi tersebut. Proyektil yang ditemukan di TKP bakal dicocokkan dengan 13 senpi yang disita itu.

"Kemudian senpi yang telah kita amankan sebanyak 13 pucuk laras pendek. Nah ini yang nanti akan menjadi petunjuk awal. Karena sudah ada Labfor, akan kita cocokkan antara proyektil yang ditemukan dengan senjata itu," tuturnya.

Didik menyebut, peluru yang ditemukan di TKP merupakan peluru tajam. Dia menjelaskan, ke-13 senpi yang disita juga memiliki peluru tajam.

Sementara itu, Didik mengungkapkan arahan Kapolres Parigi Moutong, di mana para anggota tidak boleh membawa senjata saat mengamankan aksi unjuk rasa. Menurutnya, 14 polisi yang diperiksa saat ini diduga melanggar SOP.

"Yang ketemu di TKP tajam, yang 13 ini otomatis tajam. Cuman kan apakah ini dibawa atau tidak, yang jelas semua kita kumpulkan kita cek. Karena memang arahan dari kapolres tidak boleh bawa senjata, kenapa ada yang bawa? Jadi intinya secara umum Polri sudah sesuai SOP, tetapi ada pelanggar SOP di antara kita," imbuh Didik.

Terjunkan Propam
Sementara itu Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dimintai konfirmasi, Senin (14/2), menjelaskan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan tim dari Divisi Propam Mabes Polri untuk terjun langsung ke Parigi Moutong, Sulteng. Tim tersebut berangkat kemarin.

"Hari ini sesuai perintah Bapak Kapolri, memerintahkan 1 tim dari Divisi Propam juga dibackup dari Divisi Humas Polri untuk langsung berangkat ke Sulteng dan Parigi Moutong," jelasnya.

Dedi mengatakan terjunnya Propam Polri ke Sulteng ialah untuk membackup tim yang sudah dibentuk Kapolda Sulteng. Dia menyebut kasus tertembaknya 1 orang hingga tewas saat demo di Sulteng akan dituntaskan.

"Tujuan tim ke sana adalah dalam rangka membackup dari Bidang Propam Polda Sulteng. Dan tim yang sudah dibentuk oleh kapolda ada Dirkrimum, ada Inafis, kemudian hari ini juga didatangkan tim Labfor dari Polda Sulteng dalam rangka mengungkap peristiwa tersebut setuntas-tuntasnya," tutur Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menyampaikan beberapa senjata akan diuji balistik. Uji balistik dilakukan untuk mengidentifikasi pelaku penembakannya.

"Dugaan sementara adalah luka tembak. Ini nanti akan dibuktikan tim Labfor, akan diuji balistik beberapa senjata yang nanti akan disampaikan kapolda, sudah diamankan. Nanti akan diuji balistik siapa pelakunya pasti akan teridentifikasi," katanya.

"Proses pembuktiannya juga harus secara ilmiah. Apabila hasilnya sudah ada, nanti akan disampaikan oleh Kapolda Sulteng langsung. Siapapun anggota yang bersalah, sekali lagi komitmen kami akan kami tindak tegas," sambung Dedi.

Diketahui, seorang warga bernama Erfaldi (21) tewas tertembak saat polisi membubarkan unjuk rasa penolakan kegiatan tambang emas PT Trio Kencana. Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi memastikan pelaku bakal ditindak sesuai Peraturan Kapolri.

"Sangat disayangkan insiden ini. Namun kami bekerja profesional. Siapa pun yang bersalah akan kami hukum sesuai aturan dan perundang-undangan berlaku," ujar Rudy seperti dilansir dari Antara, Minggu (13/2).

Insiden itu terjadi di Desa Katulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, pada Sabtu (12/2) malam. Polisi tengah melakukan investigasi untuk mengusut kejadian ini. (detikcom/c)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru