Minggu, 23 Februari 2025

Seorang Tewas Saat Demo Dibubarkan di Sulteng, Kapolda Janji Tindak Pelaku

Redaksi - Senin, 14 Februari 2022 11:45 WIB
421 view
Seorang Tewas Saat Demo Dibubarkan di Sulteng, Kapolda Janji Tindak Pelaku
Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom
Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi.
Parigi Moutong (SIB)
Seorang warga Desa Tanda, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), bernama Erfaldi (21) tewas tertembak saat polisi membubarkan unjuk rasa penolakan kegiatan tambang emas PT Trio Kencana.

Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi memastikan pelaku bakal ditindak sesuai Peraturan Kapolri.

"Sangat disayangkan insiden ini. Namun kami bekerja profesional. Siapa pun yang bersalah akan kami hukum sesuai aturan dan perundang-undangan berlaku," ujar Rudy, Minggu (13/2).

Insiden itu terjadi di Desa Katulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, pada Sabtu (12/2) malam. Polisi tengah melakukan investigasi untuk mengusut kejadian ini.

Irjen Rudy, atas nama pribadi dan institusi kepolisian, turut memohon maaf kepada keluarga korban atas tewasnya Erfaldi.

Dia mengatakan polisi akan melakukan langkah-langkah konkret.

Rudy mengungkapkan saat ini Kapolres Parigi Moutong dan Dirintelkam Polda Sulteng sedang berada di kediaman korban untuk memberikan penguatan kepada keluarga.

Selain itu, Rudy menjelaskan blokade jalan saat aksi demo kemarin perlu ditertibkan karena mengganggu arus lalu lintas, sekaligus menjadi jalur perlintasan sentral penghubung antarprovinsi. Rudy menyebut aksi unjuk rasa ini sudah dilaksanakan tiga kali.

"Kapolres telah mengimbau demonstran sebanyak empat kali. Penutupan jalan dilakukan massa aksi pada pukul 12.00-24.00 Wita, yang berujung pada penindakan," tuturnya.

Secara tegas, Rudy memastikan polisi akan menuntaskan persoalan yang menimbulkan gejolak di tengah masyarakat ini karena seorang warga menjadi korban lantaran tertembak dalam demonstrasi tersebut.

Sebelumnya, unjuk rasa dilakukan masyarakat setempat mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tani (Arti) Koalisi Gerak Tambang menuntut pemerintah Sulteng menutup tambang emas milik PT Trio Kencana yang memiliki lahan konsesi di Kecamatan Kasimbar, Toribulu, dan Tinombo Selatan.

Masa aksi bergerak sejak pagi pada pukul 09.00 Wita hingga malam. Karena aksi itu dianggap telah mengganggu ketertiban lalu lintas, kepolisian setempat membubarkan paksa demonstran hingga pukul 24.00 Wita.

"Situasi terkini sudah kondusif dan arus lalu lintas sudah terkendali," kata Rudy. (detikcom/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru