Minggu, 05 Januari 2025

Densus 88 Amankan 3 Orang di Bengkulu, Berprofesi Petani dan Dosen

* Terduga Teroris di Bantul Diduga Mau Serang Kantor Polisi
Redaksi - Jumat, 11 Februari 2022 10:00 WIB
459 view
Densus 88 Amankan 3 Orang di Bengkulu, Berprofesi Petani dan Dosen
(Foto: AFP Photo/NEW SOUTH WALES POLICE)
Ilustrasi Densus 88 menangkap terduga teroris.
Bengkulu (SIB)
Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang di lokasi berbeda di Bengkulu. Mereka yang diamankan berprofesi petani hingga dosen di universitas.

Penangkapan pertama yaitu seorang petani, MT, di Desa Bajak 1, Kecamatan Tabah Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. MT kabarnya tinggal di desa Bajak selama 16 tahun.

"Selama ini MT tidak terlihat memiliki gerak gerik mencurigakan, dan merupakan petani cabai di desa," kata Darsono Kepala Desa Bajak 1 saat dikonfirmasi.

Selain MT, Densus 88 juga mengamankan RH seorang dosen di salah satu universitas di Bengkulu. Terduga teroris ini ditangkap di Kelurahan Tebeng, Kota Bengkulu, Rabu (9/2) di sebuah Yayasan tempat RH bekerja.

WS istri terduga RH mengatakan, tim Densus menangkap suaminya saat sedang bekerja. Selain itu juga menggeledah rumah dan membawa buku-buku serta dokumen.

"Suami saya seorang ustaz yang biasa mengisi dakwah, dan seorang dosen, bukan teroris, bahkan juga seorang ketua RT ditempat tinggal kami," kata WS saat diwawancarai Kamis (10/2).

WS menjelaskan, selama ini suaminya tidak pernah melakukan hal-hal yang menjurus pada aksi teroris. Dulu memang pernah menjadi pengawas di aliran kepercayaan, dan tidak berhubungan dengan aksi teroris.

"Dulu pada tahun 2003 pernah juga ditangkap dengan tuduhan yang sama, namun akhirnya dibebaskan karena tidak terbukti terlibat," jelas WS.

WS berharap, suaminya bisa segera dibebaskan agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga, dan bisa berkativitas kembali.

"Tim yang menangkap suami saya mengatakan akan mengamankan RH selama dua minggu, bila tidak terbukti akan dilepaskan kembali, namun bila terbukti akan diproses lebih lanjut," ungkap WS.

Sementara itu satu terduga lagi atas nama KH ditangkap di kelurahan Sidomulyo yang merupakan ketua yayasan dan seorang guru ngaji.

Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol. Sudarno menjelaskan memang ada pengamanan tiga terduga teroris oleh tim Densus 88 Antiteror di tiga tempat berbeda di Bengkulu.

"Tim Densus 88 sudah mengamankan tiga terduga teroris, kita polda Bengkulu hanya bersifat membantu pengamanan saja, yang memproses adalah pihak Densus 88," kata Sudarno saat memberikan keterangan.

Sudarno mengatakan, masyarakat tidak perlu panik, karena sudah menjadi tugas Polri memberikan rasa nyaman ke masyarakat, dan bila memang ada indikasi mengarah ke teroris, akan ada penindakan dari kepolisian.

"Polri berusaha melindungi masyarakat, agar kegiatan terorisme tidak terjadi di masyarakat dan bila ada Polri akan melakukan penindakan," tutup Sudarno.

Mau Serang Kantor Polisi
Di tempat terpisah, Densus 88 juga menangkap terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berinisial SU (52) di Bantul, Yogyakarta. Densus menyebut SU diduga ingin menyerang kantor polisi.

"Keterlibatan SU ingin melakukan aksi amaliyah dengan melakukan penyerangan terhadap kantor polisi," ujar Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar saat dimintai konfirmasi.

Aswin mengatakan SU diduga telah berbaiat ke Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hal tersebut SU lakukan pada tahun 2016.

"SU pada tahun 2016 berbaiat kepada ISIS Abu Bakar al Baghdadi. Pada tahun 2019, berbaiat kepada ISIS Abu Ibrahim al Hashimi al Quraishi," jelasnya.

Selain itu, Aswin menjelaskan SU diduga pernah mengikuti pelatihan militer dalam rentang waktu 2016-2019. Saat ini, SU masih diinterogasi penyidik Densus 88.

"Saat ini dilakukan proses pendalaman berupa interogasi dan penyidikan," ujar Aswin.

Sebelumnya, Densus 88 menangkap dua terduga teroris di Yogyakarta berinisial RAU (32) dan SU (52). Keduanya ditangkap di Bantul dan Tegalrejo, Rabu (9/2).

"Penangkapan dua tersangka terorisme Yogya, atas nama RAU di Tegalrejo, Yogya, tanggal 9 Februari 2022, dan SU di Bantul, Yogya, tanggal 9 Februari 2022," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan.

Ramadhan mengatakan SU dan RAU diduga berasal dari jaringan JAD. Keduanya berasal dari wilayah Yogyakarta.

Keduanya diduga telah berbaiat ke ISIS

"Jaringan JAD wilayah Jogja," ucapnya.

RAU disebut pernah mengikuti uji coba bom 'Gunung Sepuh' di Bantul pada 2018. SU, Ramadhan menjelaskan, pernah mengikuti pelatihan militer bersama JAD dan ingin menyerang kantor polisi.

"RAU ikut uji coba bom Gunung Sepuh, Bantul, 2018. SU pernah ikut latihan militer IDAD bersama kelompok JAD Jogja 2016-2019, ingin melakukan amaliyah dengan melakukan penyerangan ke kantor polisi," tutur Ramadhan. (detikcom/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru